Tuesday, July 24, 2012

Pemanfaatan Pucuk Tebu Sebagai Bahan Pakan Suplementasi pada Ternak Ruminansia


Oleh :  Hermy Puspita Sari

ABSTRAK
Penggunaan limbah pertanian merupakan salah satu alternative untuk memenuhi kebutuhan hijauan makanan ternak . limbah perkebunan yaitu pucuk tebu memilki potensi sebagai alternative sumber serat pakan hijauan.Menurut ( Rantan,2009) bahwa pucuk tebu dapat menggantikan peran rumput gajah, tanpa memberikkan efek negative baik pada sapi potong ataupun sapi perah. pepito et al,..(1969) pada sapi sapi potong , kambing dan domba mengenai kecernaan ransum yang diberi perlakuan silase memiliki TDN sebesar 50% dan 9,2 MJ/kg energy tercerna sedangkan menggunakan pucuk segar yang supleman dengan konsentrat di berikan pada sapi jantan selama 115 hari , didapatkan pertambahan berat badan dengan kisaran 0,41-0,52 kg/ hari.
Kata kunci :pucuk tebu , pakan alternatif,  ternak

PENDAHULUAN
Masalah yang dihadapi khususnya dalam pengembangan ternak ruminansia, terutama di daerah- daerah padat penduduk clan ternak adalah semakin terbatasnya lahan yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman rumput. Salah satu limbah pertanian
yang umum digunakan  sebagai pakan ternak ruminansia masyarakat adalah pucuk tebu. Luas tanaman tebu tahun 2004 pada perkebunan besar 0.80% dari tahun sebelumnya , adalah 364,44 hektar menjadi 367,3 ribu hektar .begitu pula produksinya mengalami  peningkatan sebesar 11,85% .Begitu pula areal penanaman dan produksi gula tebu secara keseluruhan sejak tahun  2000-2009 ( sumber : direktorat jendral perkebunan , departemen pertanian 2009 ).

            Produk utama dan turunan yang dihasilkan dari tanaman tebu ada dua kelompok yaitu limbah perkebunan dan limbah industry gula . limbah perkebunan berupa  pucuk tebu ( cane tops) sedangkan limbah industry gula berupa baggase, tetes dan blonthong.pucuk tebu adalah komponen limbah yang proposinya mencapai 14% dari bobot total tebu yang tersisa setelah panen . Limbah dari industry gula dapat dimanfaatkan dalam banyak hal dan sebagian besar dapat di manfaatkan sebagai pakan ternak ( heri ahmad sukri, 2009).
            Pucuk tebu digunakan sebagai hijauan makanan ternak pengganti rumput gajah tanpa ada pengaruh negative pada ternak ruminansia.Pucuk tebu meskipun pontensinya cukup besar, namun angka pemanfaatnya relative sangat rendah (3,4%) Hal ini disebabkan  antara lain turunnya palatabilitasnya yang besar apabila dikeringkan dengan matahari, sedangkan yang  diekspor  umumnya dikeringkan dengan matahari ,sedangkan yang di ekspor umumnya dikeringkan dengan mesin pengering, sehingga tetap hijau dan bebau manis. Dilihat dari potensi bahan kering ,maka pucuk tebu masih mampu menghidupi sebanyak  377.860UT/tahun, sedangkan dengan kandungan PK 5,6 % mampu mensuplai sebanyak 262.662 UT/tahun , dari kandungan TDN 54,1% mampu menghidupi 448.361 UT/tahun (Rantan krisna 2009).
 Pucuk tebu mengandung protein yang rendah ,hal ini dapat dilihat pada hasil analisa yang telah dilakukan oleh Wardhani dkk. bahwa, pucuk tebu mengandung 22,34% bahan kering, protein kasar 4,94%, serat kasar 33,54%, lemak 1,34%, beta-N 44,08%  dan  abu 8,21 %. Menurut Pigden , pucuk tebu bukan saja mengandung protein yang rendah, tetapi juga mineral dan vitamin rendah. Oleh karena itu, pemberian pucuk tebu pada ternak ruminansia memerlukan bahan suplementasi sebagai sumber protein, mineral dan vitamin. Suplementasi yang disarankan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Preston clan Leng  adalah urea, proteinbypass, pati-bypass, mineral clan vitamin.
Pucuk tebu yang merupakan limbah panenan tebu, potensinya sangat tergantung pada luas areal panen, varietas clan produksi per satuan luas tanaman tebu. Menurut data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pigden (6) dinyatakan bahwa, 23% dari bagian ujung sebatang tebu adalah merupakan pucuk tebu.
KOMPOSISI
                Hasil ikutan tanaman tebu merupakan pakan sumber serat atau energi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia adalah pucuk tebu, daun tebu, ampas tebu (bagase), blotong dan tetes (molases). Pucuk tebu memiliki daya cerna dan nilai gizi yang relatif rendah, hal tersebut dapat dilihat dari kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi (42,30%). Akan tetapi dengan tindakan pengolahan kimiawi, hayati dan fisik, secara signifikan mampu meningkatkan daya cerna, kandungan gizi dan konsumsi pakan (Dwiyanto, et al, 2001).
              Pucuk tebu digunakan sebagai hijauan makanan ternak pengganti rumput gajah tanpa ada pengaruh negative pada ternak ruminansia. Ampas tebu (bagasse) merupakan hasil limbah kasar setelah tebu digiling yang mengandung serat kasar yang tinggi yang terdiri dari selulosa, pentosan dan lignin. Mengingat tingginya serat kasar, ampas tebu hanya bisa digunakan untuk ternak ruminansia sebanyak 25%. Tetes bisa diberikan pada ternak secara langsung setelah melalui proses pengolahan menjadi protein sel tunggal dan asam amino. Keuntungan tetes untuk pakan ternak adalah kadar karbohidratnya tinggi (48-60% sebagai gula), kadar mineral dan rasanya disukai ternak. Tetes juga mengandung vitamin B kompleks dan unsur mikro yang dibutuhkan ternak seperti cobalt, boron, iodium, tembaga, mangan dan seng. Kelemahannya kadar kaliumnya yang tinggi dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi terlalu banyak. Tetes dapat digunakan dalam ransum unggas sebesar 5-6% serta babi dan ruminansia sebesar 15%.
Berikut ini adalah hasil analisis proksimat bahan pakan yang berasal dari limbah industry.
Tabel 5. Kandungan nilai gizi pucuk tebu
Kandungan zat
Kadar zat
Bahan kering
16.67
Protein kasar
5.47
TDN
53
Serat kasar
17.71
Lemak kasar
2.49
Energy metabolic  (Mcal)
3.94
Sumber : laboratorium ilmu nutrisi dan pakan ternak departemen peternakan FP USU (2008)
Seperti halnya limbah yang mengandung serat pada umumnya, pucuk tebu sebagai pakan mempunyai faktor pembatas, yaitu kandungan nutrisi dan kecernaannya yang sangat rendah, pucuk tebu mempunyai kadar serat kasar dan kadar lignin sangat tinggi, yaitu masing-masing sebesar 46,5% dan 14% (Ensminger, et al., 1990.
          Tuazon (1974) menyebukan bahwa suplementasi silase pucuk tebu ( 60 % dari jumlah total ransum kering udara ) dengan 20 % molasses dan bungkil kopra memberikkan pertambahan berat bdan sebesar 0,41 kg/ hari dengan efisiensi pakan 12,6 kg . pucuk tebu juga dapat jga dip roses dalam bentuk hay dengan nilai nutrisi yang rendah yaitu BK 85% ,PK 5,5% . ME 7 MJ/kg serta nilai kecernaan bahan kering 27,5% .
           Pakan ternak ruminansia pada umumnya terdiri dari rumput, hijauan dan konsentrat. Pemberian pakan berupa kombinasi ketiga bahan tersebut akan memberi peluang terpenuhinya zat-zat gizi yang dibutuhkan domba dan biaya relatif rendah (Smith dan Mangkoewidjojo, 1988).
           Kecernaan pakan dapat didefinisikan dengan cara menghitung bagian zat makanan yang tidak dikeluarkan melalui feses dengan asumsi zat makanan tersebut telah diserap oleh ternak. Kecernaan pakan biasanya dinyatakan berdasarkan bahan kering, dan sebagai suatu koefisien atau persentase. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan, yaitu komposisi bahan pakan, perbandingan komposisi antara bahan pakan satu dengan pakan lainnya, perlakuan pakan, suplementasi enzim dalam pakan, ternak dan taraf pemberian pakan (McDonald et al., 2002).
            Kecernaan bahan kering dan bahan organik merupakan indikator derajat kecernaan pakan pada ternak dan manfaat pakan yang diberikan pada ternak. Preston dan Leng (1978) menyatakan bahwa kecernaan bahan kering yang berkisar antara 55-65% merupakan kecernaan bahan kering yang tinggi dan diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ternak.

ANALISIS PERFORMANCE
Langsung ke dalam ransum
          Pucuk tebu dapat dimanfaatkan untuk pakan sapi dan kerbau. FERREIRO dan PRESTON et al. (1976) dalam menggemukkan sapi dengan batang tebu cacahan tanpa batas, menghasilkan pertambahan bobot hidup 0,7 kg/hari. Mungkin karena batang tebu mengandung banyak energi dari gula yang dikandungnya. Angka yang sama dicapai pada pemberian pucuk tebu yang ditambah urea dan 1 kg katul/hari, tetapi konsumsi pakan meningkat, sehingga efisiensinya sedikit berkurang. Dalam hal ini banyaknya urea yang ditambahkan tidak disebutkan. Adanya pucuk tebu yang berlimpah di musim kemarau diharapkan dapat mengurangi ketergantungan ternak akan rumput yang sangat tidak mencukupi.
              Hal ini memungkinkan karena mutu pucuk tebu tidak kalah dengan rumput Gajah. MUSOFIE dan WARDHANI (1985) membandingkan pakan basal rumput Gajah dan pucuk tebu yang diberikan secara ad libitum. Penambahan 1 kg konsentrat/ekor/hari meningkatkan bobot hidup serupa (0,3 vs 0,2 kg/hari) pada pedet lepas sapih, demikian juga dengan konsentrat sebanyak 1,5% dari bobot hidup pada sapi muda (0,41 vs 0,48 kg/hari), sedangkan pada sapi laktasi produksi susu serupa pula (5,76 vs 5,73 l/hari) bila konsentrat dikonsumsi sebanyak ± 5 kg bahan kering. Dengan penambahan 1 kg katul dan urea (3% dari bahan kering pakan), sapi Zebu yang diberi cacahan pucuk tebu dapat mencapai pertambahan bobot hidup sebanyak 0,7 kg/hari (PRESTON dan LENG, 1987),
sebagaimana yang dicapai dengan penambahan konsentrat (14% protein) sebanyak 1,5% dari bobot hidup (MUSOFIE et al., 1987a). Keistimewaan katul ini adalah kandungan lemak dan bypass protein yang cukup tinggi, dan hampir semua pati yang terkandung di dalam katul tidak dicerna dalam rumen, sebaliknya pati yang dikandung oleh ubi kayu cepat difermentasi (PRESTON dan LENG, 1987). Efisiensi akibat pemberian katul dan
urea ini menunjukkan perlunya mencukupi kekurangan nitrogen (di rumen dan di usus) dan lemak (di usus) bila pucuk tebu dijadikan pakan basal.
              Perlakuan fisik dapat berupa pencacahan, pembentukan pelet (setelah digiling) atau pembuatan hay (SINGH dan PRASAD, 2002). Rendahnya kecernaan pucuk tebu di Indonesia dapat diatasi dengan amoniasi. Dengan N-amonia 6% dari berat bahan kering pucuk tebu, hanya diperlukan waktu 2 minggu untuk menaikkan kandungan asam lemak hasil fermentasi (PANGESTU et al., 1992). Selain itu, alkali seperti NaOH, Ca (OH)2 dan KOH perlu dipertimbangkan sebagai bahan aktif yang memisahkan ikatan selulosa dan hemiselulosa dari ikatan lignin.
        ELLIOTT (2000) melaporkan bahwa pucuk tebu yang direaksikan dengan NaOH (4%) menaikkan konsumsi dan kecernaan bahan kering, tapi untuk penggunaannya masih harus ditambah bahan pakan sumber protein dan pati yang lolos dari pencernaan di rumen, seperti katul. Praperlakuan maupun penambahan konsentrat atau hijauan bergizi tinggi dapat menaikkan kecernaan dan konsumsi pakan, pertambahan bobot hidup, produksi dan kualitas susu (WANAPAT, 2002).
Beberapa kendala bila pucuk tebu dijadikan pakan ternak ruminansia dan solusinya dapat diringkaskan sebagai berikut :

kendala
Kemungkinan solusi
Kecernaan rendah
Praperlakuan dengan alkali
Nitrogen terfermentasi
rendah
Tambahkan urea sebanyak
2% dari bahan kering bahan
Bypass protein dan lemak
rendah
Tambahkan bungkil-bungkil,
dedak, katul
Fermentasi menghasilkan
sumber glukosa rendah
Tambahkan rumen
modifiers, pakan kaya pati
(menir, jagung
Fraksi serat tercerna
rendah
Tambahkan legum hijau atau
rumput muda
Kandungan mineral
rendah
Tambahkan semua unsur,
terutama belerang

              Upaya praperlakuan dan/atau suplementasi pada penggunaan serat limbah yang lain dapat menggunakan prinsip-prinsip tersebut. Sapi muda seberat 200 kg yang perlu bertumbuh 0,5 kg per hari diperkirakan membutuhkan protein 570 g dan energi 51 MJ (NRC, 1984), maka bila pakan basalnya pucuk tebu (5,5% protein dari bahan kering,
energi termetabolis (ME) 8,326 MJ/kg bahan kering), konsumsinya diperkirakan 3,5 kg bahan kering yang  hanya memasok protein kasar sebanyak 192,5 g dan
energi 29,141 MJ ME, sehingga akan memerlukan tambahan protein kasar sebanyak 377,5 g dan energy 21,859 MJ. Secara teoritis, kekurangan dapat dipenuhi  dengan menambahkan 1,5 kg katul dan 58 g urea. Dengan perkiraan meningkatnya konsumsi pucuk tebu bila diberi perlakuan atau ditambah legum dan mineral maka diharapkan pertambahan bobot hidupnya meningkat.

KESIMPULAN
Hasil – hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pucuk tebu akan meningkatkan PBB ternak apabila diberikkan bersama konsentrat ( sumber protein ) , naming apabila pemberian pucuk tebu tambah penambahan konsentrat maka tidak akn mencukupi kebutuhan dari ternak tersebut

DAFTAR PUSTAKA
·         KUSWANDI.2007. Balai Penelitian Ternak .Teknologi Pakan untuk Limbah Tebu (Fraksi Serat) sebagai Pakan Ternak Ruminansia.bogor .
·         Musofie, A., N,K . Wardhani, S. Tedjowahjono dan K. Maksum . 1981 . Pemberian Pucuk Tebu dengan Penambahan Pelbagai Level Konsentrat pada Sapi Bali Dara . Laporan Khusus Penelitian Sub Balai Penelitian Ternak, Grati
·         S. BASYA : Pucuk tebu, potensi dan peranannya
·         Y. Retnani W. Widiarti, I. Amiroh, L. Herawati & K.B. Satoto Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. 2009
·         Tidi Dhalika, Atun Budiman dan Budi Ayuningsi Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Pengaruh tingkat protein ransum lengkap dengan sumber hijauan daun pucuk tebu (Saccharum officinarum) terhadap jumlah zat makanan dapat dicerna pada domba persilangan priangan vs Barbados . Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung
·         fileDocuments/PI/tebu/PengolahanPucukTebuuntukPakanTernakRuminansiaMY BLOG.htm
·         file:///C:/Documents%20and%20Settings/zyrek/My%20Documents/PI/tebu/546.htm

24 comments:

Unknown said...

artikel ini cukup menarik, tapi saya ingin bertanya terlebih dahulu. bagaimana sistem penanaman tebu di kebun industri skala besar? apakah tidak menggunakan pucuk tebu hasil dari pemanenan? karena setahu saya selama ini masyarakat saat menanam tebu itu menggunakan pucuknya.

sekadar saran mungkin artikel ini bisa sedikit diperbaiki, karena banyak penulisan kata dan kalimat yang berulang-ulang.
terima kasih

Unknown said...

Muhammad Yusuf ( E1c010008 )
pemanfaatan pucuk tebu sebagai pakan ternak itu masuk akal, dan di Lampung banyak sekali industri perkebunan tebu untuk selanjutnya diolah menjadi gula pasir. tapi masalahnya adalah setahu saya pemanenan batang tebu itu menunggu umurnya sudah tua dan sebelum di panen biasanya batang tebu justru di bakar hingga semua daunnya hangus terbakar baru di panen. jadi sayang sekali, seharusnya itu bisa dimanfaatkan sebagi pakan ternak. terimakasih

wajuli haryadi said...

waaahhh,,,nambah lagi wawasan saya....
tapi untuk penggunaan pucuk tebu itu sendiri,,apakah tidak mengurangi produksi akan tebu itu sendiri,,sedangkan yang saya ketahui kebanyakan untuk memperbanyak produksi tebu,masyarakat menanam pucuknya..jadi bagaimana efisiensi penggunaan pakannya...apakah bisa tercukupi juga.....?

sutris said...

em...ternyata banyak sekali ya limbah pertanian yang dapat dijadikn sebagai pakan ternak,untuk itu siapa yang pencinta dunia peternakan apa lagi seseorang yang mempunyai usaha peternakan sangat bermanfaat,saat ini peternak terkendala dengan pakan sebenarnya banyak alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pakan ternak,jadi untuk peternak jangan terlalu terfokus dengan hanya satu pakan ternak saja itulah sebenarnya yang membuat peternak kesulitan dalam pakan

Unknown said...

benar-benar blog yang banyak manfaat bagi dunia peternakan karena banyak sekali terdapat artikel-artikel yang dapat menambah pengetahuan baru tentang dunia peternakan khususnya mengenai pakan.

anton saputra said...

saya rasa juga pucuk tebu cocok untuk pakan ruminansia tetapi untuk pucuk tebu ini tidak dapat dikonsumsi secara terus menerus karena pucuk tebu hanya dapat dimanfaatkan pada musim panen tebu saja jadi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena hanya musim tertentu saja ternak ruminansia dapat mengkonsumsi pakan ini

AMEZA LESTARI(E1C011066) said...

ternyata pucuk tebu bermanfaat sebagai bahan pakan suplementasi pada ternak ruminansia, hal ini belum banyak diketahui oleh peternak dilingkungan sekitar saya. dengan adanya artikel ini saya baru mengetahuinya,,jadi peternak bisa menanam tebu disekitar wilayah kandang ternaknya.selain batang tebu yang bermanfaat,ternyata pucuknya juga bermanfaat.

riko herdiansah said...

ternyata banyak sekali limbah pertanian yang bisa dimanfaatkna bagi peternak,dari artikel ini ternyata pucuk tebu juga bermanfaat bagi pakan suplementasi ternak ruminansia,tetapi juga hrus memperhatikan kandungn-kangan yang ada di dalam bahan tersebut, jangan sampai berakibat patal hehehe...
riko herdiansah
e1c011065

muhammad nur syahid said...

E1C011088
memang benar pucuk tebu dapatdi gunakan sebagai pakaan ternak karena hampir mirip dengan rumput gajah, terutama ternak ruminansia besar sangat menyukainya, selain pucuknya ampas dari tebu juga dapat di gunakan sebagai konsentratuntuk ternak.

Unknown said...

Radiyostri (E1C011071)
.
Artikel yang sangat membantu dan menarik. Pucuk tebu digunakan sebagai hijauan makanan ternak pengganti rumput gajah tanpa ada pengaruh negative pada ternak ruminansia. Apakah sudah dilakukan pengaplikasiannya dilapangan ?

Binti nurkhasanah E1C011051 said...

aslm,memang pemanfaatan pucuk tebu bermanfaat sebagai suplememntasi pada ternak ruminansia,tapi sayang pemanfaatannya kurang.Tetapi pemanfaatan pucuk tebu harus dibarengi dengan penambahan konsentrat karena pucuk tebu kurang dalam kandungan protinnya.Perlu penyuluhan lagi kemasyarakat agar termanfatkan pucuk tebu tersebut.

Binti nurkhasanah E1C011051 said...

aslm,memang pemanfaatan pucuk tebu bermanfaat sebagai suplememntasi pada ternak ruminansia,tapi sayang pemanfaatannya kurang.Tetapi pemanfaatan pucuk tebu harus dibarengi dengan penambahan konsentrat karena pucuk tebu kurang dalam kandungan protinnya.Perlu penyuluhan lagi kemasyarakat agar termanfatkan pucuk tebu tersebut.

darmawan said...

( E1C11027)
pemanfaatan pucuk tebu sangat bagus untuk pakan ternak, terutama ternak ruminansia besar ,sebab pucuk tebu mirip dengan rumput gajah,waktu saya praktikum potong saya memberi pakan pucuk tebu , sangat di sukai ternak tersebut,

Dewi Syafani said...

Dewi Puspitasari ( E1C011090 )
emh pemberian pakan dengan pucuk tebu,ya artikel yang menarik tetapi mungkin seharusnya ada penelitian lebih lagi bagaiman memberikan pakan dengan limbah tebu bukan dari pucuknya? terimaksih

Dewi Syafani said...

artikel ini cukup menarik, tetapi sebaiknya dalam pemberian pakan selain pucuk tebu, sebagai pakan ada baiknya kalau limbah nya juga di bahas apakah bisa di pergunakan untuk pakan, karena menurut saya untuk pucuk tebu petani tebu bisanya menggunakan untuk di tanam menjadi bibit baru, trmkasih

SEPTIA HERLINA,E1C011001 said...

Artikel ini Menarik,,
Informasi tentang pakan,,
hmz,, alternatif yang baik untuk diterapkann di dalam masyarakat ,,
apa lagi di isi artikel ini pucuk tebu bisa menggantikan peran rumput gajah...
tapii apakah sudah diterapkan secara merata di bengkulu,,,??
tentang pemberian pucuk tebu ini ke ternak ruminansia ...
terima kasih.

vera aprilianti (E1C010020) said...

pemanfaatan pucuk tebu ini menurut saya baik. karena kebanyakan masyarakat yang mengambil tebu, kalau tudak ingin menanam lagi, maka pucuknya hanya dibuang saja. tapi dengan adanya artikel ini berarti penggunaan pucuk tebu akan lebih baik. dari pada hanya terbuang sia2,

Anonymous said...

achmad setia purba
E1C010004
trenyata bangk pakn ternak yang ditanam masyarakat tanpa dikatuhui itu sangat potensial jadi bahn makanan ternak contohnya seperti yang dlam artikel ini.

Anonymous said...

LISNAWATI ANGGRAINI (E1C010039)
ternyata banyak manfaat yang dapat kita ambil dari artikel ini...
pemanfaatan pucuk tebu adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak...

DADANG HIRAWAN (E1C010012) said...

pucuk tebu merupakan solusi pakan alternatif yang cukup bagus untuk ruminansia, karena merupakan limbah yang tidak dimanfaatkan lagi sehingga dapat menekan biaya untuk pakan ternak.

Anonymous said...

marisya tenti e1c010045
apakah kandungan nutrisi dalam pucuk tebu dapat menggantikan tanaman rupt gajah? kan kita ketahui kalau di pedesaan rumput gajah masih jarang di budidayakan...

Anonymous said...

SILISTI (E1C010019)
menambah ilmu pengetahuan memang tidak sulit salah satunya membaca artikel ini.
Ternyata selain batang tebu yang dimanfaatkan oleh manusia pucuk tebu pun bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak ruminansia.

Kintilo said...

Ramadhan Sumanto
E1C013125

tebu tidak hanya manis

ternyata batang dan pucuk nya bisa gunakan sebagai pakan ternak ...

Unknown said...

Riki Susanto, E1C014030

Terimakasih pak Artikel nya sangat bermanfaat bagi pembaca, karena pucuk tebu ini cukup mudah di dapat, apa lagi di daerah lampung yang memproduksi gula dari tebu. suda pasti banyak pucuk tebu yang terbuang.,

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...