Wednesday, February 17, 2016

PENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT FERMENTASI PADA UNGGAS




Oleh :Deka okvianto
ABSTRAK
            Pada saat ini pengembangan usaha peternakan dihadapkan oleh persoalan pakan yang mana harganya mahal dan ketersedianya kurang dipasaran. Dan kebanyakan di impor dari luar,baik  pakan unggas maupun pakan ternak lainnya. Untuk itu harus dicari alat alternatifnya  untuk pakan unggas yang berkualitas , harganya terjangkau, memiliki nutrisi yang baik, dan tidak berebut dengan kebutuhan masyarakat. Bungkil inti sawit banyak dijumpai di pabrik-pabrik sawit dan jumlahnya pun berlimpah dan tidak berebut dengan kebutuhan masyarakat dan dapat juga dimanfaatkan untuk pakan ternak unggas, akan tetapi bungkil inti sawit harus difermentasi terlebih dahulu karena bungkil inti sawit mempunyai kandungan serat kasar yang tinggi sehingga sulit dicernak oleh unggas. Sedangkan bungkil inti sawit yang sudah difermentasi memiliki serat kasar yang rendah sehingga mudah dicernak oleh unggas.
Kata kunci : Bungkil inti sawit fermentasi, unggas

Monday, February 15, 2016

Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao Sebagai Pakan Ternak Ruminansia



Oleh: Sargie Santi Banes
BAB I PENDAHULUAN
            Didalam sebuah peternakan, pakan menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan produksi yang optimal, sehingga pakan menjadi faktor utama dalam suatu peternakan. Jika pakan yang kita berikan baik maka produksi ternak akan mendapatkan hasil yang baik pula, jika pakan yang kita berikan buruk maka hasil yang didapat juga akan buruk. Sumber pakan menjadi sangat langka mengingat ketersediaan rumput yang sangat sedikit, sehingga seorang peternak terdorong untuk menyusun ransum sebagai pakan untuk ternak tersebut.
            Berdasarkan data dari Deptan, 2009. Lahan penanaman kakao mencapai 1.272,8 hektar dengan produksi 671,4 ton, mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 1.364,4 hektar dengan produksi 721,4 ton. Saat ini, luas tanaman kakao di Kabupaten Kapahiang provinsi Bengkulu tercatat sekitar 7.356 hektar.Sementara tanaman kakao terluas di Bengkulu terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara.Di daerah ini luas tanaman kakao lebih kurang 8.500 hektar, tersebar di beberapa kecamatan.Sehingga limbah yang dihasilkan dari tanaman kakao ini sangat berlimpah.
            Kakao merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Dalam prosesnya, kakao akan menhasilkan limbah yang berbentuk kulit kakao yang sangat banyak dan tersedia melimpah, sehingga kakao bisa dijadikan salah satu sumber pakan untuk pertumbuhan ternak. Menurut Guntoro et al., (2006) Kulit buah kakao (Shel food husk) kandungan nutrisinya terdiri atas P 8,11%, SK 16,42%,L 2,11%,Ca 0,08%,P 0,12% dan penggunaannya oleh ternak ruminansia 30-40, sedangkan menurut Amirroenas (1990) kulit kakao mengandung selulosa 36,23%, hemiselulosa 1,14% dan lignin 20%-27,95%.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...