Sunday, June 24, 2012

Penggunaan Ampas Kelapa (Cocos nucifera L) Fermentasi Sebagai Pakan Ayam Pedaging Terhadap Berat Badan dan Penurunan Kadar Kolesterol Darah


Oleh : Novita
Abstrak

            Pengolahan minyak kelapa murni menghasilkan produk samping berupa ampas kelapa. Ampas kelapa yang dihasilkan masih memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi terutama protein. Hal ini menyebabkan ampas kelapa berpotensi untuk diolah menjadi pakan. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk mengolah ampas kelapa menjadi pakan adalah dengan fermentasi. Proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan spora Aspergillus niger. Proses fermentasi dilakukan secara bertahap, yaitu dengan fermentasi aerob kemudian dilanjutkan dengan fermentasi anaerob (proses enzimatis). Hasil analisis Ampas kelapa murni memiliki kadar protein kasar masih relative tinggi yaitu sebesar 11,35% dengan kadar lemak kasar 23,36%. Penggunaan ampas kelapa yang di Fermentasi sampai 12 % sangat nyata efisien dibanding dengan menggunakan ampas kelapa, hal ini menunjukan dengan kemampuan ternak ayam mengkonsumsi 1 kg ransum dapat membentuk rata-rata 0,59 kg bobot hidup sedang menggunakan ampas kelapa hanya mampu membentuk bobot hidup rata-rata 0,45 kg. Galaktomannan mampu menurunkan serum total kolesterol dan Low Density Lipoprotein (LDL) kolesterol 10 – 15%. Sedangkan kadar high density lipoprotein (HDL) dan trigliserida tidak berubah. Menurut Purawisastra (2001) menyatakan bahwa ampas kelapa mengandung serat galaktomanan sebesar 61 % yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
Kata Kunci : Ampas Kelapa, Ayam Broiler, Berat Badan, Penurunan Kolesterol.

Friday, June 15, 2012

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao (coklat) Sebagai Pakan Ternak Ruminansia


 
Oleh: Zohdin
Abstrack
Kulit buah kakao atau yang sering di sebut kulit buah coklat merupakan limbah perkebunan tanaman kakao. Limbah ini di peroleh dari hasil pemisahan biji kakao. Saat ini limbah kulit buah kakao masih di gunakan untuk pakan ternak. Produksi kakao di Indonesia sekarang ini cukup meningkat karena seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan pengembangan tanaman kakao. Selama lima tahun terakhir ini produksi kakao terus meningkat sebesar 7,14% pertahun atau 49,200 ton pada tahun 2004. Jika proporsi lmbah kulit kakao mencapai 74% dari produksi, maka limbah kulit buah kakao mencapai 36408 ton per tahun, maka dari itu limbah kulit buah kakao merupakan suatu potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebgai pakan ternak. Dari data yang di peroleh Limbah kulit buah kako mengandung BK 88 %, PK 8 %, Sk 40 %, TDN 50,8 %. Seiring dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian unuk memanfaatkan limbah kulit buah kakao ini sebagai pakan ternak. Dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah kulit buah kakao terhadap konsumsi ransum dan pertumbuhan berat badan ternak.
Kata kunci : limbah kulit kakao sebagai pakan ternak
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...