Monday, March 5, 2012

PENANGANAN SUSU SEGAR DALAM MENJAGA KUALITAS PASCA PEMERAHAN. Karakteristik Kualitas



Oleh: Peni Siwi Utami
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Program Study Pasca Sarjana Pengolahan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

ABSTRAK
Minum susu belum menjadi budaya masyarakat Indonesia, meskipun akhir-akhir ini terlihat bahwa permintaan susu semakin meningkat. Sebagian besar produksi susu Nasional diserap oleh Industri Pengolahan Susu untuk diolah menjadi produk susu olahan. Keadaan ini berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat pada umumnya, dimana lebih menyukai produk susu olahan daripada mengkonsumsinya dalam bentuk segar. Susu mengandung zat gizi bernilai tinggi yang dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat dari segala lapisan umur untuk menjaga pertumbuhan, kesehatan, dan kecerdasan berfikir. Begitu pentingnya susu, sehingga dapat dikatakan bahwa untuk membangun suatu bangsa yang cerdas dan sehat, penyediaan susu bagi masyarakat merupakan hal yang mutlak. Pembangunan peternakan Indonesia mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan upaya Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengadaan bantuan ternak berupa sapi, kambing, ayam dan sebagainya. Tujuan pemerintah adalah meningkatkan taraf pendidikan, pengetahuan, memenuhi asupan atau kecukupan gizi, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi jumlah pengangguran.


PENDAHULUAN

Susu merupakan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi karena mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap antara lain lemak, protein, laktosa, vitamin, mineral, dan enzim. Sebagai produk pangan yang kaya nutrisi, pH mendekati netral dan kandungan airnya tinggi. Oleh karena itu susu sangat mudah mengalami kerusakan akibat pencemaran mikroba (Frank dalam Handayani dan Purwanti, 2010). Menurut Dwidjoseputro (1982), susu segar adalah susu murni, tidak mengalami pemanasan, dan tidak ada penambahan bahan pengawet. Susu sapi segar mengandung air (87,25%), laktosa (4,8%), lemak (3,8%), kasein (2,8%), albumin (0,7%), dan garam-garaman (0,65%). Selain itu perlu kita tahu bahwa susu juga mengandung vitamin, sitrat, dan enzim. Sindurejo dalam Tricahyadi dkk (2007) menyebutkan bahwa susu sapi yang baik memiliki warna putih kekuningan dan tidak tembus cahaya.
Pada saat susu keluar setelah diperah, susu merupakan suatu bahan yang murni, higienis, bernilai gizi tinggi, mengandung sedikit kuman atau boleh dikatakan susu masih steril. Demikian pula bau dan rasa tidak berubah dan tidak berbahaya untuk diminum. Setelah beberapa saat berada dalam suhu kamar, susu sangat peka terhadap pencemaran sehingga dapat menurunkan kualitas susu. Kualitas susu yang sampai ditangan konsumen terutama ditentukan antara lain oleh jenis ternak dan keturunannya (hereditas), tingkat laktasi, umur ternak, peradangan pada ambing, nutrisi/pakan ternak, lingkungan dan prosedur pemerahan susu.
Mikroorganisme yang berkembang didalam susu selain menyebabkan susu menjadi rusak juga membahayakan kesehatan masyarakat sebagai konsumen akhir. Kerusakan pada susu disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh koli. Fermentasi oleh bakteri ini akan menurunkan mutu dan keamanan pangan susu, yang ditandai oleh perubahan rasa, aroma, warna, konsistensi, dan tampilan. Disamping itu penanganan susu yang benar juga dapat menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu.

KOMPOSISI AIR SUSU

Menurut Buckle dkk dalam Grahatika (2009), rata-rata komposisi air susu untuk semua kondisi dan jenis sapi perah adalah : 3,9 % lemak ; 3,4% protein ; 4,8% laktosa ; 0,72% abu dan 87,10% air. Disamping itu juga terdapat bahan lain dalam jumlah sedikit seperti sitrat, enzim, fosfolipid, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Menurut Hadiwiyoto (1994) komposisi air susu secara umum:
1.        Protein. Protein susu terdiri atas kasein, laktaalbumin, dan laktaglobulin. Kasein merupakan protein yang terbanyak jumlahnya daripada laktaalbumin dan laktaglobulin.

2.        Lemak susu. Lemak merupakan komponen susu yang penting seperti halnya protein, lemak dapat memberikan energi lebih besar daripada protein maupun karbohidrat. Satu gram lemak dapat memberikan ± 9 kalori, di dalam susu lemak terdapat sebagai globula atau emulsi.
3.        Hidrat Arang. Dalam susu hidrat arang paling banyak terdapat dalam bentuk gula disakarida, yaitu laktosa. Gula susu mempunyai kemanisan seperenam kemanisan gula tebu (sukrosa).
4.        Garam-garam mineral. Konsentrasi mineral dalam susu kurang dari 1%, mineral ini larut dalam susu dan kasein. Garam mineral yang penting adalah kalsium, sodium, potassium dan magnesium (Widodo, 2003).
5.        Vitamin. Susu mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E serta sedikit vitamin K. Susu juga mengandung berbagai vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B komplek.
6.        Air. Komponen terbanyak susu adalah air, jumlahnya mencapai 64,89 %.
7.        Enzim. Enzim adalah katalisator biologik yang dapat mempercepat reaksi kimiawi. Susu mengandung beberapa enzim, antara lain lipase, posterase, peroksidase, katalase, dehidrogenase, dan laktase.


SIFAT FISIK AIR SUSU
1.        Warna air susu
Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putih dari susu merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten yang dapat larut. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna kebiruan.
2.        Rasa dan bau air susu
Kedua komponen ini erat sekali hubungannya dalam menentukan kualitas air susu. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam mineral lainnya.

3.        Berat jenis air susu
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu = 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri.
4.        Kekentalan air susu (viskositas)
Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan mentega.
5.        Titik beku dan titik cair dari air susu
Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –0.5000 C. Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.5200 C. Titik beku air adalah 00 C. Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan mudah dapat dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air susu 100.16°C. Titik didih juga akan mengalami perubahan pada pemalsuan air susu dengan air.
6.        Daya cerna air susu
Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya dengan air susu.

SIFAT KIMIA AIR SUSU

Keasaman dan pH Susu, susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus merah warnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6,5 – 6,7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0,10 – 0,26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri.

SYARAT KUALITAS AIR SUSU

Berdasarkan jumlah bakteri dalam air susu, kualitas susu di negara-negara
barat dan negara-negara maju lainnya digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
1.        Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1), jumlah bakteri yang terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 10.000/ml. Bakteri-bakteri koliform tidak lebih dari 10/ml.
2.        Susu Kualitas B (No. 2) jika jumlah bakterinya antara 100.000-1.000.000/ml dan jumlah bakteri koliform tidak lebih dari 10/ml.
3.        Susu dengan kualitas C (No. 3), jelek jika jumlah bakterinya lebih dari 1.000.000/ml (Hadiwiyoto, 1994).
Syarat kualitas air susu segar di Indonesia telah dibakukan dalam Standart Nasional Indonesia (SNI 01-3141-1997), dimana pemeriksaan cemaran mikroba dalam air susu segar meliputi uji pemeriksaan dengan angka lempeng total (batas maksimum mikroba 3,0 × 106 koloni/ml), Escherichia coli (maksimum 10/ml), Salmonella (tidak ada), Staphylococcus aureus (maksimum 10² koloni/ml).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu :
1.        Keadaan kandang sapi. Kandang sapi yang baik akan menghasilkan susu yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap keadaan kandang adalah bentuk lubang angin (ventilasi luar ruangan, penerangan, saluran pembuangan).
2.        Keadaan rumah pemerah. Rumah pemerah adalah rumah untuk mengadakan pemerahan susu. Rumah ini umumnya terpisah dari kandang sapi.
3.        Keadaan kesehatan sapi. Sapi perah yang sakit akan menghasilkan mutu susu tidak baik.
4.        Kesehatan pemerah atau pekerja. Hal ini penting agar kontaminasi bakteri yang berasal dari pekerja yang sakit dapat dihindari dan dikurangi.
5.        Pemberi makanan . Sapi yang baru saja diberi makanan akan menghasilkan susu dengan kandungan lebih banyak daripada sapi yang belum diberi makanan ternyata mempengaruhi cita rasa susu yang dihasilkan. Misal bawang merah yang diberikan 1-4 jam sebelum pemerahan akan menghasilkan susu yang berbau kuat atau merangsang.
6.        Kebersihan hewan. Apabila sapinya kotor, susu yang diperoleh juga akan mengandung jumlah bakteri yang lebih banyak dan akhirnya rendah mutunya.
7.        Kebersihan alat pemerah
8.        Penyaringan susu. Penyaringan dapat membantu mengurangi kotoran-kotoran atau debu.
9.        Penyimpanan susu. Penyimpanan susu pada suhu tinggi atau kamar, jumlah bakteri yang ada pada susu akan lebih banyak daripada penyimpanan susu pada suhu rendah.

PENGUJIAN MUTU SUSU SEGAR SECARA FISIS
Pengawasan kualitas susu merupakan suatu faktor penting dalam rangka penyediaan susu sehat bagi konsumen dan hal ini sangat diperlukan untuk lebih memberi jaminan kepada masyarakat bahwa susu yang dibeli telah memenuhi standar kualitas tertentu. Pusat Standardisasi Indonesia telah mengeluarkan persyaratan kualitas untuk susu segar, berikut cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan, seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia atau SNI 01-3141-1982, yaitu seperti yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Syarat Mutu Susu Segar Berasarkan SNI
No
Kriteria Uji
Satuan
Persyaratan
1
Keadaan



1.1 Bau

Normal

1.2 Rasa

Normal

1.3 Warna

Normal

1.4 Konsistensi

Normal
2
Suhu pada waktu diterima
°C
Maks. 8
3
Kotoran dan benda asing

Tidak boleh ad
4
Bobot jenis pada 27,5°C

1,026 – 1,028
5
Titik Beku
°C
-0,052 – -0,560
6
Uji Alkohol 70%

Negatif
7
Uji Didih

Negatif
8
Uji Reduktase

Normal
9
Uji Kalatase

Maks. 3
10
Uji Pemalsuan

Negatif
11
Lemak
%, b/b
Min. 3,0
12
Bahan kering tanpa lemak
%, b/b
Min. 8,0
13
Protein
%, b/b
Min. 2,7
14
Tingkat Keasaman
°SH
4,4 – 7,0
15
Cemaran logam



15.1 Timbal (Pb)
mg/kg
Maks. 3,0

15.2 Tembaga (Cu)
mg/kg
Maks. 20,0

15.3 Seng (Zn)
mg/kg
Maks. 40,0

15.4 Timah (Sn)
mg/kg
Maks. 40,0

15.5 Raksa (Hg)
mg/kg
Maks. 0,03
16
Arsen (As)
mg/kg
Maks. 0,1
17
Cemaran mikroba



17.1 Angka lempeng total
Koloni/ml
Maks. 3,0.106

17.2 E. coli
APM/ml
Maks. 10

17.3 Salmonella
Koloni/ml
Negatif

17.4 S. aureus
Koloni/ml
Maks. 102
18
 Residu pestisida/insektisida

Sesuai dengan peraturan
Depkes yang berlaku.
Sumber : Rachmawan (2001)

Sedangkan syarat mutu susu segar berdasarkan SK Dirjen Petenakan tahun 1983 seperti disajikan pada Tabel 2.



Tabel 2. Syarat Mutu Susu Segar Berasarkan SK Dirjen Peternakan 1983
No
Kriteria Uji
Persyaratan

1
Warna, bau, rasa, kekentalan
tidak ada perubahan
2
Berat jenis (pada suhu 27,5°C
min. 1,0280
3
Kadar lemak
min. 2,8%
4
Kadar bahan kering tanpa lemak
min. 8,0%
5
Derajat asam
4,5 – 7°SH
6
Uji alkohol 70%
negatif
7
Uji Didih
negatif
8
Katalase setinggi-tingginya
3 cc
9
Titik beku
- 0,520°C sampai - 0,560°C
10
Angka refraksi
34,0
11
Kadar protein
2,7%
12
Angka reduktase
2 – 5 jam
13
Jumlah kuman yang dapat dibiakan/cc
3 juta
14
Susu tidak diperbolehkan mengandung kuman patogen dan benda asing yang dapat mengotori susu.
Sumber : Rachmawan (2001)

PENCEMARAN AIR SUSU
Komposisi kimia susu yang lengkap seperti lemak, laktosa, protein, dan lain-lainnya memungkinkan adanya anggapan bahwa susu berperan sebagai medium yang baik bagi pertumbuhan mikrobia merugikan. Susu yang dihasilkan pada ambing sapi pada hakekatnya steril, setelah melewati kelenjar puting baru terjadi kontaminasi oleh mikroba. Hal itu disebabkan selain karena terdapat susu sisa (lebih kurang 10% dari volume susu total), atau karena puting mengalami pengendoran pasca pemerahan berulang. Oleh karena itu, susu yang diperoleh sesudah pemerahan selalu mengandung sejumlah bakteri pencemar yang macam dan jumlahnya tergantung pada lingkungan, patologi hewan (kesehatan), peternakan, peralatan, dan personil yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan transportasi susu.
Alasan susu disukai mikroba antara lain :
1.        pH susu mendekati normal sekitar 6, 6-6, 8.
2.        Susu mengandung gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan makhuk hidup termasuk mikroba.
3.        Kadar air yang tinggi sekitar 85%.
Menurut Supardi dan Sukamto dalam Sulistyowati (2009), susu mudah rusak karena terkontaminasi oleh bakteri-bakteri pembusuk. Selain itu, susu juga dapat terkontaminasi oleh bakteri-bakteri patogen melalui beberapa cara sebagai berikut:
1.        Susu yang berasal dari sapi perah yang menderita infeksi. Misalnya infeksi oleh bakteri Brucella, Mycobacterium, dan Coxiella burnetii.
2.        Putting sapi terkontaminasi secara langsung oleh manusia. Misalnya kontaminasi oleh Streptococcus, Staphylococcus, Pseudomonas, dan Corynebacterium.
3.        Susu terkontaminasi oleh bakteri patogen yang tidak berasal dari sapi sendiri, kontaminasi terjadi setelah proses pemerahan. Misalnya Salmonella typhi, Corynebacter diptheriae dan Streptococcus pyogenes.


KERUSAKAN AIR SUSU

Susu dinyatakan rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi apabila dalam susu tersebut terjadi perubahan rasa dan aroma, yaitu menjadi asam, busuk, tidak segar dan susu menggumpal atau memisah. Produk seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi. Air susu yang diperah sering tercemar jika bagian luar dari sapi dan daerah sekitarnya sebelum diperah tidak diperhatikan. Keadaan demikian menyebabkan air susu walaupun berasal ambing yang sehat (bebas dari bakteri) tetap terkontaminasi setelah pemerahan susu. Susu yang baru diperah sekalipun dari sapi-sapi yang sehat dan diperah secara aseptis biasanya mengandung jumlah bakteri yang sedikit (Eckles dkk., 1998).
Titiek dan Rahayu (2007) mengatakan bahwa beberapa kerusakan pada susu yang disebabkan tumbuhnya mikroorganisme antara lain adalah pengasaman dan penggumpalan, berlendir seperti tali yang disebabkan terjadinya pengentalan dan pembentukan lendir oleh beberapa jenis bakteri dan penggumpalan susu yang timbul tanpa penurunan pH. Galtz dan Bruvig (1980), melaporkan bahwa Escherichia colli dapat menyebabkan kerusakan pada susu akibat enterotoksin yang diproduksinya. Mikroba patogen yang umum mencemari susu adalah E. coli. Standar Nasional Indonesia tahun 2000 mensyaratkan bakteri E. coli tidak terdapat dalam susu dan produk olahannya. Bakteri E. coli dalam air susu maupun produk olahannya dapat menyebabkan diare pada manusia bila dikonsumsi. Beberapa bakteri patogen yang umum mencemari susu adalah Brucella sp., Bacillus cereus, Listeria monocytogenes, Campylobacter sp., Staphylococcus aureus, dan Salmonella sp.

PENANGANAN AIR SUSU

Menurut Saleh (2004), Penanganan susu segar sangat diperlukan untuk memperlambat penurunan kualitas susu atau memperpanjang massa simpan susu. Cara penanganan air susu sesudah pemerahan adalah sebagai berikut:
1.        Air susu hasil pemerahan harus segera dikeluarkan dari kandang untuk menjaga jangan sampai susu tersebut berbau sapi atau kandang. Keadaan ini penting terutama jika keadaan ventilasi kandang tidak baik.
2.        Air susu tersebut disaring dengan saringan yang terbuat dari kapas atau kain putih dan bersih, susu tersebut disaring langsung dalam milk can. Segera setalah selesai penyaringan milk can tersebut ditutup rapat. Kain penyaring harus dicuci bersih dan digodok kemudian dijemur. Bila kain penyaring tersebut hendak dipakai kembali sebaiknya disetrika terlebih dahulu.
3.        Tanpa menghiraukan banyaknya kuman yang telah ada, air susu perlu didinginkan secepat mungkin sesudah pemerahan dan penyaringan sekurang-kurangnya pada suhu 4oC–7oC selama 2 atau 3 jam. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkembangnya kuman yang terdapat didalam air susu.bila tidak mempunyai alat pendingin maka pendinginan tersebut dilakukan dengan menggunakan balok es, dalam hal ini milk can yang telah berisi susu dimasukkan kedalam bak yang berisi es balok dan ditutup rapat.
Kontaminasi susu perlu dicegah sedini mungkin dengan menjaga kebersihan
dan kesehatan hewan perah. Agar susu yang diproduksi terjaga kebersihannya dan
lebih tahan lama dari kerusakan. Maka dapat dilakukan beberapa penanganan air
susu, antara lain:
1.        Pendinginan Susu. Pendinginan susu bertujuan agar terjadi penurunan suhu susu dari suhu ambing 37ºC ke berbagai suhu yang lebih rendah untuk menahan mikroba perusak susu agar jangan berkembang, sehingga susu tidak mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif singkat. Pendinginan susu biasanya menggunakan almari es atau alat pendingin khusus yang suhunya di bawah 10°C.
2.        Pasteurisasi Susu. Pasteurisasi susu adalah pemanasan susu di bawah temperatur didih denganmaksud hanya membunuh kuman ataupun bakteri patogen, sedangkan sporanyamasih dapat hidup. Ada 3 cara pasteurisasi yaitu: Pasteurisasi lama (law temperature, long time), Pasteurisasi singkat (high temperature, short time), dan Pasteurisasi dengan Ultra High Temperature (UHT).

KESIMPULAN
Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar. Penanganan susu segar sangat diperlukan untuk memperlambat penurunan kualitas susu atau memperpanjang massa simpan susu.
Cara yang dapat ditempuh untuk mencegah kerusakan pada susu adalah pendinginan dengan penurunan suhu ataupun melalui pemanasan (pasteurisasi)  baik dengan suhu tinggi maupun suhu rendah. Dengan pendinginan ini diharapkan dapat menahan mikroba perusak susu agar jangan berkembang, sedangkan dengan pemanasan diharapkan dapat membunuh bakteri patogen yang dapat membahayakan konsumen.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom, M.Sc, Ph.D selaku pembimbing dalam mata kuliah Penyajian Ilmiah, dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis yang bersumber dari telaah pustaka dari jurnal-jurnal hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. www.library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza2.pdf. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Dwijoseputro. 1982. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Eckles, C.H., Combs and H. Macy. 1998. Milk and product. 4 th. Ed. Mc. Graw Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi.

Grahatika R. 2009. Identifikasi Dan Pemeriksaan Jumlah Total Bakteri Pada Susu Sapi di Kabupaten Karanganyar. www.etd.eprints.ums.ac.id/6073/1/ K100050035.pdf. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hadiwiyoto, S., 1994. Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Handayani KS dan Purwanti M. 2010. Kesehatan Ambing dan Higiene Pemerahan di Peternakan Sapi Perah Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin. www.stpp-bogor.ac.id/userfiles/file/05-Cici Edited-1.pdf. Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 5 No. 1, Mei 2010

Laporan Kesmavet. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. www. images.birdfun.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SF8pxgoKCDEAAFXiGos1/laporan Kesmavet.pdf?nmid=102326364

Mirdhayati I , Handoko J, Putra Ku. 2008. Mutu Susu Segar di UPT Ruminansia Besar Dinas Peternakan Kabupaten Kampar Provinsi Riau. www.Uinsuska.Info/Faperta/Attachments/093__Jurnal_%20irdha%20dkk.Pdf. Jurnal Peternakan Vol 5 No 1. ( 1 Februari 2008 : 14-21).

Rachmawan O. 2001. Penanganan Susu Segar. Modul Program Keahlian Teknologi Hasil Pertanian Kode Modul SMKP2/3L01/U01THP. www.mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/ pengendalian-mutu/penanganan_susu_segar.pdf.

Rusdiana S, Wahyuning KS. 2009. Upaya Pengembangan Agribisnis Sapi Perah Dan Peningkatan Produksi Susu Melalui Pemberdayaan Koperasi Susu. www.pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/FAE27-1d.pdf. Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 27 No 1 Juli 2009 : 43-51.

Saleh E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. www.library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza.pdf. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Sulistyowati Y. 2009.  Pemeriksaan Mikrobiologik Susu Sapi Murni dari Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.  2009 www.etd.eprints.ums.ac.id/ 5125/1/K100050045.pdf. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tricahyadi W, Megawati O, dan Soetarto AES. 2007. Upaya Peningkatan Kualitas Susu Sapi Segar dengan Monitoring Parameter Fisik, Kimia, dan Biologi. www.fisika.ub.ac.id/bss-ub/PDF FILES/BSS_116_1.pdf.

Umiyasih U, dan Wijono D. 1990. Pengaruh Sterilisasi Sederhana Terhadap Kualitas dan Daya Tahan Susu.  www.lolitsapi.litbang.deptan.go.id /eng/images/dokumen/mjlh9.pdf. Jurnal Ilmiah Penelitian Ternak Grati Vol. I No. 1 Juli 1990

Widodo (2003). Bioteknologi Industri Susu. Lacticia Press. Yogyakarta

84 comments:

Blog Aa' Hendro said...

Susu segar terbukti sangat berkhasiat bagi tubuh dan juga perihal ini tertera pada Al-Quran "Dan Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan juga pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari-nya kamu makan (Q-Al-mu’minun 21)".

sutriatha (E1C009019) said...

saya setuju, karena dalam hal ini kita mengutamakan kualitas penanganan dan pengolahan susu perahan sapi . Dengan kontrol proses pemanenan dan pengolahan susu diharapkan produk susu yang dihasilkan juga maksimal. untuk meningkatkan kualitas susu dengan pengontrolan peralatan yang digunakan selama proses penanganan dan pengolahan susu.

sutriatha (E1C009019) said...

saya setuju, karena dalam hal ini kita mengutamakan kualitas penanganan dan pengolahan susu perahan sapi . Dengan kontrol proses pemanenan dan pengolahan susu diharapkan produk susu yang dihasilkan juga maksimal. untuk meningkatkan kualitas susu dengan pengontrolan peralatan yang digunakan selama proses penanganan dan pengolahan susu.

Anonymous said...

susu merupakan salah satu produk peternakan yang banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. karena banyak nutrisi yang terkandung dalam susu, sehingga susu juga mudah rusak. kerusakan tersebut dapat juga desebabkan oleh adanya mikroba yang berkembang. oleh karena itu saya setuju dengan pengawetan susu segar dengan cara pendinginan ataupun dengan cara pasteurisasi.

hermypuspitasari said...

sebelum di konsumsi susu memang harus qt ketahui komposisi dan kualitas dari susu itu sendiri...dan artikel ini sangat menarik untuk baca, karna dengan demikian kita bisa tau dan penamgannya setelah pasca pemerahan karakteristik susu yang bagus itu, sehingga aman untuk di minum ....

Novita said...

Novita (E1C009018) PTR 09.

Saya setuju dengan artikel ini Susu yang kaya akan kandungan nutrisi yang lengkap antara lain lemak, protein, laktosa, vitamin, mineral, dan enzim yang sangat dibutuhkan bagi tubuh manusia.
pak ada yang ingin saya tanyakan apakah ada perbedaan kandungan gizi atau nutrisi pada susu yang dihasilkan sapi perah dengan kambing perah...??

duseko putra said...

saya setuju, karena dengan penanganan yang baik dan benar dapat menghasilkan kualitas susu yang baik untuk di konsumsi bagi tubuh kita.

Anonymous said...

dadang m faris (E1C009035)

saya setuju, karena dalam hal ini kita mengutamakan kualitas penanganan dan pengolahan susu perahan sapi . Dengan kontrol proses pemanenan dan pengolahan susu diharapkan produk susu yang dihasilkan juga maksimal.

Anonymous said...

Eko Saputra (E1C009043)

Setuju bahwa susu merupakan salah satu produk peternakan yang banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. karena banyak nutrisi yang terkandung dalam susu, sehingga susu juga mudah rusak

Ria Puspita Sari E1C009008 said...

tingkatkan sadar minum susu,, kandungan nutrisi susu terutama susu segar sangat penting untuk pertumbuhan tubuh,, tanpa susu maka akan berkurang generasi yang berkualitas...

karina said...

Pembelajaran yang sangat baik..dengan meminum susu maka ketahanan tubuh akan sangat meningkat.tentunya dengan penanganan yang baik terlebih dahulu saat pemerahan dan penyimpanannya.agar susu tetap steril dan terhindar dari mikroorganisme2 yang membahayakan tubuh.

oktaviahairunisa(e1c009073) said...

oktaviahairunisa E1C009073
saya sangat setuju karena susu segar memiliki kualitas pengolahan dari susu sapi yang segar,dan susu segar banyak di minat oleh masyaraktat.

WELCOME TO HENDRA'S HOME said...

okey banget artikel nya...''

Mastuti E1C009068 said...

MASTUTI E1C009068

Saya setuju dengan artilel ini bahwa Susu merupakan produk peternakan yang kaya akan zat gizi yang sangat di butuhkan oleh tubuh ,oleh karena itu penanganan susu harus di lakukan supaya kualitas susu tetap terjamin.
penanganan susu bisa di lakukan dengan cara pendinginan dan pemanasan.

Roby okta saputra said...

Roby Okta Saputra(E1C009010)
Saya kurang setuju dengan apa yang anda tulis.karena mengapa diindonesia belum menjadi budaya minum susu segar,hal ini dkarenakan saat kita orang indonesia meminum susu segar maka setelahnya kita akan mengalami mencret-mencret.berbeda dengan orang eropa yang sudah memiliki zat dalam tubuhnya untuk mengkonsumsi susu segar.tetapi kalau untuk pengolahan susu untuk meningkatkan kualitas susu saya setuju.agar dapat dikonsumsi oleh orang indonesia tampa mencret-mencret.

dodi afrianto said...

setelah saya membaca artikel anda tentang susu segar,saya setuju,karena susu segar sangat bagus buat tubuh kita.Dan susu juga dapat menguatkan tulang kita.

neksen jaya said...

saya setuju,dikarnakan susu sangat bermanfaat bagi manusia contonya untuk menambah nutrisi,gizi dan susu juga penamba darah.kita juga harus hati-hati dikarenakan susu saat ini bayak di palsukan........

andi febianto said...

saya sangat setuju dan sependapat dengan artikel ini. dan memberi pengetahuan lebih.

Hendri suhendri (E1C009054) said...

air susu sangat baik jika dikonsumsi, banyak manfaat dalam kandungan susu yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh.dari artikel ini saya jadi tau dalam mengolah dan mengetahui kandungan dari susu itu sendiri

candra dwi saputra said...

Penanganan susu segar memang sangat penting teruama untuk menjaga kualitas pada saat pemerahan dan setelah pemerahan. seringnya terjadi kerusakan susu akibat penanganan pasca pemerahan sangat merugikan peternak dan juga susu yang kualitasnya menurun tidak digemari konsumen. dengan membaca artikel ini diharapkan peternak dapat mempertahankan kualitas susu pada pasca panen. "AKU SUKA SUSU SEGAR".

Febi ashari (e1c009046) said...

febi ashari/e1c009046

saya sangat setuju, karena susu adalah pelengkap dari 5 sempurna makanan yang bergizi, tanpa susu kebutuhan nutrisi yang kita konsumsi setiap hari belum lengkap.. maka dari itu mari kita sama-sama meminum susu demi kesehatan diri kita.

Luky Ardian (E1C009066) said...

rencana yg baik,pelaksanaan yg baik hasilnya akan baik...
begitu juga susu,dengan penangan dan pengolah yang baik akan didapatkan susu dengan kualitas yg sangat baik

hikman said...

salah satu upaya yang sangat baik dan mulia sekali,namun kendala dalam masyarakat yang tidak begitu suka dalam meminum susu segar menjadi tantangan bagi kita semua.

deny andriansyah(E1C009036) said...

ya saya sangat setuju dengan artikel ini bahwa susu segar harus banyak syarat untuk menjaga kualitas susu karena dengan terjamin nya kualitas susu maka akan terjamin juga kesehatan yang mengkonsumsi nya.

DIAH KASMIRAH said...

Susu merupakan suatu produk yang memang butuh penanganan khusus agar dapat mengurangi dari resiko kerusakan fisik maupun kimiawi dalam waktu yang cukup lama. Tingkat kesadaran masyarakat akan minum susu memang masih sangat minim, karena faktor ekonomi lemah serta kesadaran akan pentingnya gizi bagi tubuh yang masih rendah. Salah satu solusiuntuk meningkatkan konsumsi susu dimasyarakat maka perlu ditingkatkan lagi Budaya Minum Susu dikalangan masyarakat umum dengan cara mengadakan kampanye gizi. Terims...

leo suseno said...

Dengan kontrol proses pemanenan dan pengolahan susu diharapkan produk susu yang dihasilkan juga maksimal. untuk meningkatkan kualitas susu dengan pengontrolan peralatan yang digunakan selama proses penanganan dan pengolahan susu

Unknown said...

sebelum menjaga kualitas pasca panen, mungkin kita terlebih dahulu memikirkan bagaimana caranya susu yang dihasilkan oleh ternak sapi perah itu memiliki kualitas yang bagus dan tinggi. selama ini IPS-IPS yang ada di Indonesia masih mengimpor susu dari negara luar karena kualitas susu yang diproduksi oleh peternak dalam negeri kualitasnya masih dibawah standar sehingga IPS-IPS tersebut tidak ingin menggunakan susu yang dihasilkan didalm negeri.
pemerintah hendaknya mengambil suatu kebijakan yang bisa menjadi jalan keluar dari permasalahn ini, misalnya mengadakan pelatihan untuk para peternak tentang bagaiman caranya untuk bisa menghasilkan susu dengan kualitas yang bagus dan tinggi sehingga susu yang dihasilkan oleh ternak sapi mereka memiliki nilai jual yang tinggi.

Unknown said...

Muhammad Yusuf ( E1c010008 )
berbicara masalah kualitas susu, saya pernah membeli susu segar dari teman saya pak ( sebut saja namanya sistanto ) nah sebelum saya minum susu itu terlebih dahulu saya pausturisasi dulu pak. ternyata malah susu saya menjadi kental dan kurang nikmat untuk diminum pak. apa yang terjadi dengan susu segar yang saya panaskan tadi pak ? mohon dijelaskan terimakasih.

Redo Putra said...

artikelnya bagus tp perlu di ketahui bagaimana metode pemerahan susu yang baik sehingga kita lebih yakin bahwa kita menkonsumsi susu murni itu sterill,, jika metodenya gx benar maka kbersihan susu tersebut kuarang baik untuk di konsumsi,,,

Anonymous said...

Asalamu'alaikum.
setelah saya membaca artikel ini, saya ingin bertanya kepada bapak. disana kan disebutkan bahwa jumlah bakteri dalam susu sangat banyak,bagaimana pak cara kita mengklasifikasikan dari bakteri-bakteri dalam susu tersebut ?
wasalamm.

SIKI ANDRI PUTRA said...

Asalamu'alaikum.
setelah saya membaca artikel ini, saya ingin bertanya kepada bapak. disana kan disebutkan bahwa jumlah bakteri dalam susu sangat banyak,bagaimana pak cara kita mengklasifikasikan dari bakteri-bakteri dalam susu tersebut ?
wasalamm.

Unknown said...

asmlkum,kalau semua sudah setuju dan paham akan pentingnya mengkonsumsi susu, mari kita sebagai mahasiswa peternakan agar dapat membiasakan diri mengkonsumsinya.

vera aprilianti / E1C010020 said...

sudah sering pak dikatakan bahwa susu murni sangat baik untuk kesehatan masnusia, tetapi sangat sayang sekali, masyarakat banyak yang kurang perhatian terhadap kesehatannya.
bnyak masyarakat indonesia berfikir bahwa kalau sudah dewasa tidak penting lagi minum susu.
memangada sebagian msyarakat yang tahu, bahwa susu itu penting, tapi hanya dari golongan tertentu.
menurut bapak sebagai orang yang bergelut di bidang nutrisi, bagaimana cara menyadarkan masyarakat untuk terus minum susu???

wajuli haryadi said...

wajuli haryadi(E1C010014)
susu memang banyak sekali manfaatnya demi membangun suatu bangsa yang sehat dan cerdas...namun pak,,pada kenyataanya masyarakat masih kurang sekali mengkonsumsi susu...
apakah harganyaa yang mahal atau mereka belum mengetahui manfaatnya.....????

LIVESTOCK said...

Ini menyangkut: 1) kesadaran gizi; 2) pendapatan yang rendah; 3) atau kombinasinya, Wajuli.

Essy Agnesta Asdami said...

Ass..
Essy Agnesta Asdami (E1C011017), kualitas susu harus selalu dijadikan faktor utama sebelum dikonsumsi oleh masyarakat karena apabila terjadi kerusakan pada susu maka dapat mengakibatkan orang yang mengkonsumsinya sakit sehingga susu yang diproduksi harus steril dan berkualitas tinggi sehingga susu tersebut tidak berbahaya untuk orang yang mengkonsumsinya...
terima kasih...

sutris said...

susu dengan kualitas yang tinggi akan sangat berguna apabila dikomsumsi,susu yang telah dicampur tentunya sudah tidak berkualitas tinggi lagi, susu yang dicampur biasa terjadi karena produktifitas susunya rendah sehingga untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi sebenarnya hal itu sangat salah untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi peternak harus memberikan pakan yang berkualitas tinggi juga serta jenis ternak perah yang unggul

Dewi C said...

sperti yang kita ketahui bahwa susu segar memiliki banyak manfaat bagi manusia,tetapi kalo penangan susu kurang efekti maka susu segar tentu daoat berkurang dan manfaat ny menjadi berkurang,dengan artikel ini dapat membatu kita sebagai peternak untuk menjaga kualitas pasca pemerahan

Unknown said...

(E1C011087)
kebetulan saya memfokuskan pemahaman ke ternak perah,, artikel bapak yang satu ini sangat menambah wawasan saya, tentang kandungan gizi serta betapa pentingnyakonsumsi susu bagi manusia, terima kasih pak

Dewi Syafani said...

Dewi puspitasari said

dewi Puspitasari ( E1C011090 )
setelah membaca artikel penangan susu segar dalam menjaga kualitas pasca pemerahan karakteristik kualitas, setuju sekali karena dengan begitu masyarakat baik yang muda maupun tua tidak perlu khawatir lagi dalam mengkonsumsi susu segar dan bisa dirasakan manfaat nya. tetapi pak apakah ada perbedaan komposisi antara susu yang diolah masi segar dengan susu yang diolah dan dikemas supaya tahan lama, ??

Unknown said...

bangun dwi cahyono (E1C011009)
setelah saya membaca dan mencermati artikel ini dalam penanganan susu segar memang harus dikerjakan sedini mungkin untuk menjaga kualitas dan kuantitas susu, karena susu merupakan produk yang mudah terkontaminan bakteri yang tidak bermanfaat. sehingga dalam penganan susu harus seteril mungkin..

Binti Nurkhasanah E1C011051 said...

Binti nurkhasanah E1C011051
Memang benar susu perlu penanganan khusus agar tidak cepat rusak.Karena susu sangatlah rentan terhadap lingkungan sehingga cepat selai rusak.Tetapi dikalangan peternak susu segar hanya di pasteurisasi.Menurut pengalaman susu yang hanya di pasturisasi masih mudah rusak(basi).Jadi penanganan seperti apa yang lebih bagus agar dapat meminum susu segar ?

anton saputra said...

semoga dengan adanya artikel para peternak diindonesia dapat meningkatkan mutu susunya dan dapat memberi semangat kepada mereka yang belum dapat mengelola susu sapi perah
karena masih banyak peternak yang belum dapat memaksimalkan hasil ternak dengan lebih baik lagi

Unknown said...

memanag perlu adanya penaganan yang cepat paca pemerahan agar kualitas susu tetap terjaga,sehingga hasil olahan susu dapat bermanfaat bagi orang yang mengkomsumsinya,karena mengadung zat gizi yang sangat baik bukan jutru dapat mengakibatkan keracunan apabila kualitas susu segar telah terkontaminasi,,,,,

Unknown said...

penanganan susu paska pemerahan memang menentukan kulitas susu didalamnya. memang kendala y mungkin minimya peralatan yang digunakan karena mahalnya alat yang digunakan,, .

Widio Eko Wardoyo said...

assalam,,
Widio Eko Wardoyo :E1C011006

Wah artikel yang sangat menarik. saya sangat setuju dengan artikel ini , susu dapat meningkatkan kecerdasaan anak karena manyak zat2 baik yg ada pada susu. tetapi anak2 lebih suka susu olahan karena warna dan aneka rasa . soal susu dapat meningkatkan kecerdassan anak, penanggulangan penggaguran saya setuju tetapi tidak pada mengetas kemiskinan . terima kasih

Unknown said...

(E1C011087)
saya sangat berminat pada bidang ternak ruminansia perah dan saya juga sangat menyukai susu...artikel bapak yang satu ini membua wawasan dalam menjaga kualitas susu dan memberi pemahan mengenai pentingnya mengkonsumsi susu yang berkualitas serta cara menanganinya...terma kasih pak

Senopka Wiraguna said...

Senopka Wiraguna
E1C011062
saya setuju pak dengan artikel yg judulnya tentang penanganan susu segar dalam menjaga kualitas pasca pemerahan karakteristik kualitas,karna susu ini sangat penting untuk balita sampe dewasa....

maharani said...

maharani.. kualitas susu yang baik, tentunya berasal dari ternak dan pasca pemerahannya. sehingga, peternak sapi perah atau kambing perah, memang harus memperhatikan hal tersebut, jika tidak, susu akan terkontaminasi.

Unknown said...

kualitas susu yang baik susu yang tidak terkontaminasi,,setelah pemerahan susu di perhatikan sekalih cara penanganan yang baik di harapkan kualitas susu terjaga dengan baik,,

AMEZA LESTARI(E1C011066) said...

Artikel yang menarik....saya setuju dengan adanya penanganan susu segar yang baik,hal ini memang perlu diterapkan, demi menjaga kesehatan masyarakat indonesia dalam mengkonsumsi susu.

Unknown said...

E1C011055, kesadran minum susu di indonesia ini sanagtlah kurang karena kurang kesadarn akan pentingya minum susu bagi kesehatan tubuh. cara yang efektif agar masyarakat sadar akan mengonsumsi susu ialah dengan cara
-GERIMIS(gerakan minum susu)
-masyarakat diberikan wejangang tentang beternak perah agar mereka termotifasi untuk memelihara sapi perah atau kambing perah guna mengurangi biaya masyarakat dan mengkonsumsi susu hasil jerih payahnya sendiri

SEPTIA HERLINA,E1C011001 said...

Artikel ini sangat Bagus dan menarik apa lagi tentang Penanganan Susu Segar Setelah Pasca Pemerahan karena sangat berpengaruh pada kualitas susu ,dan susu juga mudah rusak(cepat basi) apa bila tidak di tangani dengan baik,,jadi artikel ini sangat bermanfaat.
akan tetapi Kesadaran masyrakat saat ini Tentang mengkonsumsi susu kurang mgkin adanya faktor-faktor yang menghambat sebagian masyarakat it untuk mengkonsumsi susu.

Unknown said...

artikel yang sangat menarik untuk dibaca,

mau tanya pak,
mikrioorganisme apa saja yang berkembang diadalam susu ??

Unknown said...

memaang susu sangat bermanfaat bagi kaesehatan, tetapi sayanknya masyarakat saat ini kurang memperhatikannya.
dan bgaimna cranya kita dapat mensosialisasikan kepada msyarakat agar dpat dan menyukai menkonsumsi susu tiap harinya,

Anonymous said...

bangun dwi cahyono (E1C011009)
Menurut saya memang Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. tingkat pengetahuan yang kurang mengakibatkaan indonesia sangat kurang dalam pengkonsumsian susu.

Unknown said...

Radiyostri (E1C011071)
.
Komposisi kimia susu yang lengkap seperti lemak, laktosa, protein, dan lain-lainnya memungkinkan adanya anggapan bahwa susu berperan sebagai medium yang baik bagi pertumbuhan mikrobia merugikan. Oleh karena itu perlu diperhatikan dalam penanganan dan pengolahannya karena susu mudah sekali terkontaminasi oleh bakteri.
.
Artikel yang sangat bagus dan menarik, sehingga saya menjadi lebih paham dan mengerti setelah membacanya.
Terima kasih.

Anonymous said...

Nama Nazarudin
NPM E1C011039
Memang susu kaya akan kandungan nutrisi.. dan ingin saya tanyakan,,Apakah kandungan susu sapi lebih baik kandungannya dari pada susu lain, misalnya susu kambing, kerbau, atau yang lainnya??

Unknown said...

(E1C011087)
susu merupakan salah satu produk peternakan yang banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. karena banyak nutrisi yang terkandung dalam susu, sehingga susu juga mudah rusak. kerusakan tersebut dapat juga desebabkan oleh adanya mikroba yang berkembang. oleh karena itu saya setuju dengan pengawetan susu segar dengan cara pendinginan ataupun dengan cara pasteurisasi. terimakasih pak artikelnya

darmawan (EC011027) said...

Penanganan susu segar memang sangat penting teruama untuk menjaga kualitas pada saat pemerahan dan setelah pemerahan. sering terjadinya kerusakan susu akibat penanganan pasca pemerahan sangat merugikan peternak dan juga susu yang kualitasnya bisa menurun ,

Unknown said...

Artikel yang sangat menarik,
nah,, saya mau tanya pak kerusakan yang bagaimana yang disebabkan desebabkan oleh adanya mikroba yang berkembang shingga mempengaruhi kualitas susu tsb?

Teguh Rafian said...

Teguh Rafian (E1C011046)
Saya setuju dengan artikel ini, bahwa susu merupakan produk peternakan yang mengandung banyak zat gizi dan nutrisi, terlebih protein essensial yang ada dalam susu hampir sama dengan kebutuhan yang dibutuhkan dan lebih lengkap dari pakan makanan lain. sehingga penanganan susu pasca panen perlu diperhatikan agar kualitas susu tetap sama dengan susu segar setelah pemerahan.

Indra Mustika said...

ass.
Indra mustika (E1C011020)
setelah membaca artikel ini saya sangat setuju bahwa susu merupakan produk ternak yang mengandung banyak zat gizi dean nutrisi, susu juga dapat meningkatkan kecerdasan bagi anak-anak. terima kasih
wss.

Unknown said...

SANDI EKA PUTERA (E1C011005)

Susu merupakan salah satu produk peternakan yang banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. karena banyak nutrisi yang terkandung dalam susu, sehingga susu juga mudah rusak. kerusakan tersebut dapat juga desebabkan oleh adanya mikroba yang berkembang. ini sangat bermanfaat bagi kita apalagi dlm masa pertumbuhan. terimakasih..

Anonymous said...

untuk mendapatkan kualitas susu yang bagus, tentunya diperlukan proses pengolahan. salah satunya homogenisasi, apakah homogenisasi iniberpengaruh terhadap kualitas dan lama penyimpanan susu,tks

Anonymous said...

susu mengandung banyak nutrisi, tetapi mengapa sebagian orang tidak bisa/tidak suka minum susu pak????
tks

Anonymous said...

LISNAWATI ANGGRAINI
E1C010039
berapa lama ketahanan susu yang disimpan setelah proses standarisasi dan di homogenisasi??

Anonymous said...

Silisti (E1C010019)
susu segar sangat bermanfaat sekali bagi tubuh manusia, apalagi untuk pertumbuhan anak karena susu mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. artikel ini memberi manfaat sekali bagi pembaca karena betapa penting menjaga kualitas susu apalagi pada waktu pemerahan.

Sis Tanto said...

saya pernah jualan susu pasteurisasi pak, dalam keadaan segar dan dingin alias siap di minum. tetapi salah satu teman saya sebut saja M. yusuf)pernah membeli dan merebus lagi susu yang sudah di pasteurisasi sehingga susunya mengental. hal itu disebabkan pada saat perebusan suhunya melebihi suhu pateurisasi dan meminuumya setelah susu tersebut dingin sehingga menjadi kental.

Anonymous said...

RYONA PEFTI P/E1C010044
Dari artikel ini saya dapat lebih mengetahui ternyata susu banyak juga manfaatnya untuk tubuh kita apalagi dalam masa pertumbuhan.

visista pratama ashadi said...

bersama kita galakkan minum susu,karena tak hanya swasembada daging 2014 saja yang harus tercapai begitu juga swasembada susu di 2020 harus kita dukung,SEMANGAT GERIMIS

Anonymous said...

DENIK PUSNAWATI
ARTIKEL INI SANGAT MENARIK...KERENA SUSU SEGAR BANYAK MANFAATNYA BAGI KESEHATAN KITA..SO GAYS YANG YANG GAK SUKA MINUM SUSU ,HAYO BURUAN MINUN SUSU KARNA SUSU ITU SANGAT BAIK UNTUK KESEHATAN..

Anonymous said...

denik pusnawati (e1c010026)
artikel ini menarik menurut saya.karena masyarakat belum mengetahui secara luas bahwa susu segar lebih sehat dari pada minum susu yang sudah di olah sebab susu yang sudah di olah sangat mudah di dapat di pasaran..

vera aprilianti / E1C010020 said...

ya tentu saja, susu merupakan salah satu produk asli yang mudah sekali rusak sehingga buth penanganan dalam menjaga kualitasnya.

Anonymous said...

leo darno nababan
e1c010057
saya nsangat setuju,karena susu merupakan produk peternakan,dan sangat bagus untuk dikonsumsi,

SIKI ANDRI PUTRA said...

SIKI ANDRI PUTRA. Pak saya ingin menanyakan tentang cara memperpanjang umur simpan susu segar, seperti kita ketahui bahwa susu tidak tahan pada suhu kamar dan cara yang selama ini di ketahui untuk memperpanjang umur simpan yaitu dengan cara pasteurisasi dan sterilisasi, yang menjadi pertanyaan saya pak,adakah cara lain untuk memperpanjang umur simpan susu segar dengan memperhatikan bakteri yang menguntungkan...??? thank's pak

Lisnawati Anggraini said...

susu memang mempunyai kandungan protein tinggi, tetapi saat ini kesadaran akan hal tersebut masih sangat kurang.....

Lisnawati Anggraini said...

camkoha pokoknyoo....

Anonymous said...

SILISTI (E1C010019)

Susu merupakan hasil ternak yang mudah sekali mengalami kerusakan baik secara mekanik maupun secara kimiawi. padahal susu sangat bermanfaat sekali untuk anak- anak guna memenuhi kebutuhan tubuhnya. oleh sebab itu penanganan susu segar setelah pemerahan merupakan kunci dari kualitas susu tersebut. dengan adanya artikel ini maka menambah pengetahuan kita terhadap susu yang kita konsumsi dengan baik.

Anonymous said...

Eka saputri E1C011063
susu segar merupkan suu yang memiliki khasiat yang lebih dati pada susu jemasan, hsnya saja kurang sadarnya masyarakat yang lebih memilih susu kemasan dibandingkan dengan susu segsr, si marilah kita sebagai mshasiswa petenakan mengajak masyarakat untuk minum susu segar, sesuai dengan program pemerintah gerimis 2014

Dewi Syafani said...

E1C011090

artikel ini dari judulnya saja udah menarik untuk di baca, dan isi nya mudah di mengerti dan bisa di aplikasikan ,,, adapun faktor penghambat nya untuk mengonsumsi susu murni terutama dari sapi perah nya langsung ,, tempat penjualnya jauh sehingga bila ingin mengonsumsi setiap hari,, agak kesulitan,, sehingga mengonsumsi susu yang masih murni tanpa melalui pengolahan yang seperti sekarang susu kental manis, botolan , bubuk yg sudah di ber pengawet,,, . agak kesulitan dan akhir nya kita memilih yang sudah di beri pengawet karena mudah di jumpai,

Unknown said...

selain sistem pemeliharan dan pemerahan yanga baik pada ternak perah,susu merupakan bahan pangan asal hewan yang tiak bisa bertahan lama.yang sangat peka terhadap kotaminasi mikroba oleh karena itu perlu adanya strategi pengawetan susu segar baik melalui pendinginan ataupun pemanasan sebelum dikonsumsi konsumen.sehingga susu dapat bertahan lama tanpa menguragi kulitas susu.

Anonymous said...

Terimkasih artikelnya bagus sekali,
kami selaku mitra usaha peternak, koperasi atau perusahaan bersedia membantu dalam penyediaan milkcan dan ember perah susu stainless dan alumunium dengan berbagai type dan ukuran, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi Koleksi Milkcan stainless

Ria said...

Ria Resnia Ancelda.T
E1C014091
Susu memiliki protein yang tinggi,tetapi diindonesia konsumsi susu masih sedikit.karna banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dan kandungan susu,masyarakat indonesia juga kurang mengkonsumsi susu segar karna tempat pemerahan yang jauh,dan jarangnya penjual susu murni,dan susu murni yang cepat basi dan tidak bisa bertahan lama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...