Monday, May 4, 2015

Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Sebagai Pakan Tambahan Pada Ternak Unggas



Oleh : Erik Angga Saputra
NPM : E1C011025

Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Jln. WR. Soepratman Kandang Limun, Bengkulu

Abstrak
            Tepung kulit pisang pisang memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi, terutama provitamin A, yaitu beta-karoten sebanyak 5.127 mg/100g. Tepung kulit pisang juga mengandung karbohidrat, yaitu BETN 45.48% dan serat kasar 11.51%. hal ini menunjukan tepung kulit pisang mempunyai potensi untuk mengganti sebagian beta-karoten jagung yang memiliki beta-karoten 3.3 mg/100g. Beta-karoten juga merupakan karotenoid yang berperan sebagai pigmen kuning telur, sehingga dapat meningkatkan skor warna kuning telur produksi. Penelitian Hernawati et al. (2009) menunjukkan pemberian pakan yang mengandung tepung kulit pisang hingga taraf 30% pada ayam kampung dapat meningkatkan produksi ayam kampung dilihat dari pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan berat organ pencernaan menghasilkan nilai yang cukup baik. Hasil analisis kulit pisang yang dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya (Susilowati, 1997) diperoleh komposisi nutrient sebagai berikut : BK=12.6%, BO=80.36%, PK=8.36%, Gula Reduksi=42.34%, dan Gula Terlarut=5.41%. Penelitian sebelumnya menunjukan pemberian tepung kulit pisang dalam ransum ternak unggas dapat meningkatkan produksi ayam kampung yang dilihat dari pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam srum darah, daging, hati,feses, dan berat organ pencernaan. Pemberian tepung kulit pisang dalm ransum unggas juga dapat menurunkan kadar kolesterol pada ayam broiler serta meningkatkan warna yolk pada ayam petelur.

Kata kunci : Beta-karoten, Tepung Kulit Pisang, dan Produksi unggas.

Pendahuluan

Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2002 yaitu sebesar 4.384.384 ton dengan konsumsi pisang tahun 1999 sebesar 8,27 kg/kapita/tahun (Direktorat tanaman buah, 2004). Pada tahun 2010 produksi meningkat menjadi 5.755.073 ton/tahun (BPS, 2011). Untuk kulitnya yaitu 1/3 dari produksi buah sebesar 1.918.357,67 ton/tahun (Munadjim, 1983). Kumalaningsih (1993) menyatakan perbandingan antara kulit dan daging pada saat pisang masih muda adalah 1.2 : 1.6 sedangkan telah matang yaitu berubah menjadi 2.0 : 2.7. Dengan semakin meningkatnya produksi pisang setiap tahunnya, maka semakin meningkat juga produksi limbah kulit pisang. Limbah kulit pisang hanya terbuang percuma dan menjadi limbah yang tidak dirmanfaatkan dan hanya menambah polusi serta mencemari lingkungan. Limbah kulit pisang ini dapat dimanfaatkan untuk cuka kulit pisang, nata de banana, wine (anggur), dan pakan ternak (Rika, 2012). Kulit pisang memiliki kandungan zat-zat yang dibutuhkan unggas yaitu protein kasar 9.2%, lemak kasar 15.46%, serat kasar 14.15%, dan BETN 49.12% (Analisis Laboratorium Gizi Dasar Fakultas Peternakan Unand, 1997).
Selain itu, kulit pisang memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi terutama provitamin A, yaitu beta-karoten sebanyak 5,127 mg/100 g. Hal ini menunjukan limbah kulit pisang memiliki potensi untuk mengganti sebagian beta-karoten jagung yang memiliki beta-karoten 3,3 mg/100 g. Beta-karoten juga merupakan provitamin A yang akan diubah menjadi vitamin A di mukosa usus halus dan diserap dalam bentuk vitamin A, sehingga peningkatan kosnsumsi beta-karoten juga dapat menghasilkan produk yang tinggi vitamin A. Hasil penelitian Rika (2012) menunjukkan bahwa beta-karoten dalam tepung kulit pisang mampu mensubstitusi 20% beta-karoten dalam jagung dan dapat meningkatkan vitamin A kuning telur. Beta-karoten juga dapat berfungsi sebagai antioksidan (Elvien, 2010), sehingga dapat mencegah oksidasi asam lemak tidak jenuh dan menghasilkan produk komposisi asam lemak yang baik. Selain itu, kulit pisang ini juga mengandung karbohidrat terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 66.20% (Heruwatno, 1993). Hasil analisis limbah kulit pisang yang dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya (Susilowati, 1997) diperoleh komposisi nutrient sebagai berikut ; BK : 12.6%, BO : 80.36%, PK : 8.36%, Gula Reduksi : 42.34%, dan Gula Terlarut 5.41%. Dilihat dari jumlah produksi yang melimpah dan tidak termanfaatkan serta kandungan gizinya yang kaya akan provitamin A, yaitu beta-karoten, maka kulit pisang ini sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi pakan ternak unggas.
Penelitian Nuraini et al. (2008), dengan pemberian 30% OATF (onggok fermentasi) dalam ransum dapat menyebabkan penurunan kandungan kolesterol kuning telur dari 207,20 menjadi 117,80 mg/100g yang disebabkan kandungan beta-karoten yang tinggi sebesar 8,020 mg/100g. Nuraini et al. (2008) menyatakan semakin banyak jumlah beta-karoten yang dikonsumsi, semakin menurun kandungan kolesterol pada telur yang disebabkan karena beta-karoten dapat menghambat kerja enzim HMG-KoA (hidroksimal glutaril-KoA) reduktase yang berperan dalam pembentukan mevalonat pada proses biosintesis kolesterol.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk megetahui pengaruh pemberian tepung kulit pisang terhadap ternak unggas.
Sifat Fisik Dan Kimia Kulit Pisang
Pengolahan Kulit pisang menjadi tepung kulit pisang adalah salah satu upaya untuk menanggulangi limbah kulit pisang, sehingga mempunyai manfaat lebih dan bernilai ekonomi yang cukup tinggi. Menurut beberapa penelitian, bahwa kulit pisang dijadikan tepung dengan cara diblender yang akan menghasilkan sifatseperti ini :
v Sifat Fisika
1. Tekstur tepungnya halus
2.      Panjang : 12 – 18 cm
3.      Warna : Coklat Tua
v Sifat Kimia
1. Mudah teroksidasi, dengan ditandai oleh perubahan warna pada kulit pisang.
2. Memiliki nilai gizi yang cukup tinggi

Potensi Tepung Kulit Pisang sebagai Pakan Ternak Unggas

 Kulit pisang merupakan limbah tanaman pisang yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Hal ini karena kulit pisang memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi. Kandungan nutrien kulit pisang di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.



Tabel 1. Kandungan Nutrien Kulit Pisang (% BK)
Kandungan Nutrrient
Mentah
Masak
Silase
Abu (%)
16,5
10,7
10,21
Protein Kasar (%)
7,7
7,8
9,53
Lemak Kasar (%)
6,0
10,7
9,16
Serat Kasar (%)
13,0
10,1
8,12
BETN (%)
56,8
60,7
62,98
Sumber : Susilowati (1997), untuk jenis kulit pisang tidak disebitkan.

Kandungan nutrien kulit pisang hasil penelitian  Tartakon et al. (1999).
Tabel 2. Kandungan Nutrien Kulit Pisang (as fed)
 Kandungan Nutrien
Mentah
Hampir Matang
Matang
Bahan Kering (%)
91,62
92,38
95,66
Protein Kasar (%)
5,19
6,61
4,77
Lemak Kasar (%)
10,66
14,20
14,56
Serat Kasar (%)
11,58
11,10
11,95
Abu (%)
16,30
14,27
14,58
Kalsium (%)
0,37
0,38
0,36
Phospor (%)
0,28
0,29
0,23
BETN (%)
47,89
46,20
49,80
Gross Energi (Kkal/kg)
4383
4692
4592
Sumber : Tartakon et al. (1999), jenis kulit pisang tidak disebutkan.
Hernawati dan Ariyani (2007) melakukan pengujian kandungan kimia tepung kulit pisang dengan pengeringan jemur dan oven pada tiga varietas yang berbeda. Hasil analisis proksimat tepung kulit pisang dengan pengeringan jemur dan oven pada tiga varietas yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Analisis Proksimat Tepung Kulit Pisang dengan Pengeringan Jemur dan Oven pada Tiga Varietas yang Berbeda (as fed).
Kandungan Nutrien
Jenis Kulit Pisang dan Metode Pengeringan
Pisang Tanduk
Pisang Nangka
Pisang Kepok

Oven
Jemur
Oven
Jemur
Oven
Jemur

Air (%)
12,64
7,34
2,84
7,26
5,71
7,41
Protein Kasar (%)
7,53
6,8
7,54
6,94
5,99
5,15
Lemak Kasar(%)
6,34
6,35
5,51
5,83
14,63
15,29
Serat Kasar (%)
11,00
9,65
11,07
10,00
14,04
16,14
BETN (%)
50,03
59,39
57,57
55,33
47,71
43,95
Gross Energi (Kkal/kg)
3730
3410
3400
3370
3680
3500
Abu (%)
12,46
10,47
15,47
14,64
11,92
12,06
Kalsium (%)
0,23
0,18
0,20
0,26
0,45
0,39
Phospor (%)
0,18
0,10
0,22
0,23
0,20
0,22















Sumber: Hernawati dan Ariyani (2007)
Beta-Karoten
            Beta-karoten merupakan provitamin A yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Beta-karoten dapat menonaktifkan zat kimia reaktif seperti oksigen singlet, sensitizers triplet fotokimia, dan radikal bebas (McDowell, 2000). Beta-karoten juga mampu menghambat kerja enzim HMG-KoA (hidroksimetil glutaril-KoA) reduktase yang berperan dalam pembentukan mevalonat pada proses biosintesis kolesterol (Stocker, 1993). Sudha et al. (2009) menyatakan enzim HMG-KoA (hidroksimetil glutaril-KoA) reduktase merupakan kunci reaksi dalam biosintesis kolesterol.
Proses Pembuatan Tepung Kulit Pisang
Langkah-langkah dalam proses pembeuatan tepung kulit pisang yaitu pemilihan kulit pisang yang sudah matang, ditandai dengan kulit buah berwarna kuning. Kulit pisang yang telah dipilih, dicuci dengan air bersih, kemudian dipotong ± 5 cm. Selanjutnya, kulit pisang tersebut dikukus menggunakan alat pengukus selama ± 15  menit, dihitung setelah air mendidih. Pengukusan berfungsi untuk mematikan patogen pada kulit pisang. Kulit pisang yang telah dikukus ditebar diatas nampan dan diangin-anginkan. Setelah dingin kulit pisang lalu dihaluskan menjadi tepung  terlebih dahulu sebelum dicampur pada bahan pakan lainnya.

Manfaat Pemberian Tepung Kulit Pisang

Hernawati dan Ariyani (2007) juga melakukan beberapa pengujian sifat fisik pada tepung kulit pisang. Hasil pengujian sifat fisik menunjukkan warna tepung kulit pisang yang dikeringkan dengan menggunakan oven lebih cenderung berwarna coklat tua dibandingkan tepung kulit pisang yang dijemur dengan sinar matahari karena terjadi proses oksidasi dengan udara sehingga terbentuk reaksi pencoklatan oleh enzim yang terdapat dalam bahan tersebut (browning enzymatic). Penelitian Hernawati et al. (2008) menunjukkan pemberian pakan yang mengandung tepung kulit pisang dengan taraf 30% pada ayam broiler juga dapat menghasilkan daging ayam broiler dengan kadar kolesterol rendah. Penelitian Hernawati et al. (2009) juga menunjukkan pemberian pakan yang mengandung tepung kulit pisang hingga taraf 30% pada ayam kampung dapat meningkatkan produksi ayam kampung dilihat dari pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan berat organ pencernaan menghasilkan nilai yang cukup baik.
Begitupun terhadap skor warna kuning telur, juga dipengaruhi oleh kandungan nutrien dalam pakan, misalnya beta-karoten dan xantofil dalam pakan. Xantofil diperoleh dari pakan dan tidak bisa disintesis oleh tubuh ayam (Nuraini et al., 2008). Skor warna kuning telur yang tinggi lebih disukai oleh konsumen, sehingga diperlukan nutrien yang dapat meningkatkan skor warna kuning telur.
Pengaruh beta-karoten terhadap skor warna kuning telur telah dibahas dalam penelitian Nuraini et al. (2008). Nuraini et al. (2008) menunjukkan dengan pemberian 30% OATF (onggok fermentasi) dalam ransum dengan kandungan beta-karoten 8,020 mg/100g dapat menyebabkan tingginya skor warna kuning telur dibandingkan perlakuan kontrol, yaitu dari 8,40 menjadi 10,60 disebabkan kandungan beta-karoten yang tinggi pada perlakuan tersebut. Wiradimadja et al. (2004) juga menunjukkan penambahan 15% daun katuk mengandung beta-karoten 104,61 ppm atau 10,46 mg/100g dapat menghasilkan skor warna kuning telur 11,17, sedangkan ransum tanpa penambahan daun katuk hanya menghasilkan skor warna kuning telur hanya 1,33. Wiradimadja et al. (2004) menyatakan semakin tinggi kandungan daun katuk dalam ransum, semakin besar karoten yang akan terdeposisi dalam kuning telur sehingga akan mempengaruhi skor warna kuning telur tersebut.

Kesimpulan

Tepung kulit pisang yang diberikan pada ternak unggas memberikan gambaran positif terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan berat organ pencernaan menghasilkan nilai yang cukup baik serta dapat meningkatkan skor yolk telur ayam.

Ucapan Terima Kasih

            Pertama saya ingin mengucapkan terimaksih kepada Allah yang telah memberikan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan dengan baik artikel ilmiah ini dan do’a kedua orang tua serta saudara saya. Kedua, ucapan terimakasih kepada Prof. Ir. Urip Santoso, S. Kom, M.Sc, PhD Selaku dosen pembimbing mata kuliah Nutrisi Ternak Monogasrik, teman teman yang turut mendo’akan serta para peneliti terdahulu yang karyanya menjadi daftar pustaka dari artikel

Daftar Pustaka
Elvien 2010. Diakses dari http://firmanfebrianto14.blogspot.com/2012/11/v behaviorurldefaultvmlo. html (05 Desember 2013).
Hernawati, H. & A. Aryani. 2007. Potensi tepung kulit pisang sebagai pakan alternatif pada
ransum ternak unggas. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Hernawati, H., Y. H. Adisendjaja, & R. Shintawati. 2008. Potensi tepung kulit pisang sebagai pakan ayam broiler untuk menghasilkan daging yang mengandung kolesterol rendah. Laporan. Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Hernawati, H., A. Aryani, T. Safaria, & R. Solihat. 2009. Optimasi pemanfaatan tepung kulit pisang untuk meningkatkan kualitas produksi ayam kampung. Laporan. Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Heruwatno. K.D. Natawihardja. T. Widiastuti dan C. Aisyah. 1993. Pengaruh Berbagai Tingkat Penggunaan Tepung Kulit Pisang Raja dalam Ransum terhadap Performans Ayam Pedaging. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Kumalaningsih, S. 1993. Sistem Penanganan dan Pengolahan Pisang Segar Modern. Hasil Seminar Pengembangan Agro-industri dengan Memanfaatkan Pembibitan cara Modern. Agribisnis Kajian Tehnis dan Ekonomis. Tugu Park Hotel. Sekolah Tinggi Pertanian Tribhuwana. Malang.
McDowell, L. R. 2000. Vitamin in Animal and Human Nutrition. 2nd Edition. Iowa State University Press, Iowa.
Munadjim, 1988. Teknologi Pengolahan Pisang Gramedia. Jakarta.
Nuraini, Sabrina, & S. A. Latif. 2008. Performa ayam dan kualitas telur yang menggunakan ransum mengandung onggok fermentasi dengan Neurospora crassa. Media Peternakan. 31: 195-202.
Rika Z. D24080011. 2012. Pemanfaatan Beta-Karoten dalam Tepung Kulit Pisang sebagai Pengganti Sebagian Jagung untuk Menghasilkan Telur Ayam Arab Rendah Kolesterol. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Stocker, R. 1993. Natural antioxidants and atherosclerosis. Asia Pacific Jurnal of Clinical Nutrition. 1: 15-20.
Sudha, M. R., C. Prashant, D. Kalpana, B. Sekhar, & J. Kaiser. 2009. Probiotics as complementary therapy for hypercholesterolemia. Biology and Medicine. 1: 1-13.
Susilowati, I. 1997. Pengaruh Penambahan Tetes dan Urea pada Pembuatan Silase Kulit Pisang (Musa paradisiaca, L) terhadap Kualitas Silase. Skripsi. Sekolah Pertanian Tribhuwana, Malang.
Tartakon, T., N. Chalearmsan, T. Vearasilp, & U. Meulen. 1999. The nutritive value of banana peel (Musa sapieutum L.) in growing pigs. Laporan. Rajamangala Institute of Technology, Phitsanulok Campus, Phitsanulok.
Wiradimadja, R., H. Burhanuddin, & D. Saefulhadjar. 2004. Peningkatan kadar vitamin A pada telur ayam melalui penggunaan daun katuk (Sauropus androgynus L.Merr) dalam Ransum. Laporan. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Bandung

35 comments:

Unknown said...

ternyata limbah kulit pisang yang didapat dari limbah konsumsi manusia bukan hanya bisa dimanfaatkan sebagai makanan ternak ruminasia tetapi bisa di manfaatkan sebagai pakan pada unggas yang dapat meningkan skor warna kuning telur,serta produksi pada unggas.

Unknown said...

ternyata limbah kulit psang selain digunakan untuk pakan rumenasia, juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan tambahan unggas untuk meningkatkan produksi uggas serta meningkatka score warna pada yolk

Unknown said...

Ikke nurjayanti

Sangat menarik. Saya baru tahu bahwa tepung kulit pisang juga dapat d manfaatkan. Tapi saya mau bertanya tepung kulit pisang yag bisa dimanfaatkaun ini berlaku untuk semua pisan ataw tidak. Misalnya pada pisang hutan dan apaka ada perbedaan kandungan nutrisi yg terdapat pada kulit pisang it sama..? Pisang kan banyak jenisnya

Mafikasari said...


Pemanfaatan limbah kulit pisang untuk ternak merupakan penemuan baru. Pasti sangat efisien dalam bidang peternakan karena pisang yang mudah didapat. Wah, jadi pengen buka usaha peternakan sendiri nih

Mafikasari said...

Pemanfaatan limbah kulit pisang untuk ternak merupakan penemuan baru. Pasti sangat efisien dalam bidang peternakan karena pisang yang mudah didapat. Wah, jadi pengen buka usaha peternakan sendiri nih

Anonymous said...

NAMA : MAGHFIRA EKA RAHMAWATI
NPM : E1C013046

Menurut saya, pemberian tepung kulit sawit ini sangat bermanfaat dikarenakan tepung kulit sawit merupakan limbah dan dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk pengganti pakan ternak maupun sebagai bahan pakan tambahan untuk ternak, hal ini juga dapat membantu peternak dalam berwirausaha dikarenakan harga pakan yang terkadang berfluktuatif, tetapi menggunakan tepung kulit pisang juga menurut saya proses nya terlalu sulit untuk dilakukan jikalau ternak banyak dan faktor lainnya, dan apakah jika pemberian pisang yang berbeda-beda jenis nya akan berubah juga kandungan nutrisi nya ?

Unknown said...

Yeyet Nurhayati E1C103082
pemanfaatan kulit pisang sebagai pakan ternak menambah variasi limbah limbah yang tadinya tidak dapat bermanfaat menjadi bermanfaat. bahkan kulit pisang itu sendiri memiliki kandungan nutrisi dan albumin yang sangat baik, namun apakah ada efek samping dari penggunaan kulit pisang itu sendiri?

Unknown said...

Nama : Rizky Saputra
NPM : E1C013113
Kelas : A

Menurut saya penelitian diatas sangat bagus dan baik untuk dikembangkan, karena kenapa dapat kita lihat kulit limbah pisang mudah ditemukan dimana saja dan juga dapat mengurangi angka pencemaran lingkungan. Jadi sangat cocok sekali untuk diberikan untuk ternak unggas maupun ternak ruminansia.

Terimaksih

Unknown said...

Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2002 yaitu sebesar 4.384.384 ton dengan konsumsi pisang tahun 1999 sebesar 8,27 kg/kapita/tahun (Direktorat tanaman buah, 2004). jadi apabila limbah kulit pisang tidak di manfaatkan maka limbahnya akan menyebar dan menjadi sampah organik. sebenarnya apabila di buang saja limbah kulit pisang tidak terlalu merusak lingkungan karena kulit pisang dapat hancur dengan sendirinya. akan tetapi pemanfaatan nya menjadi memiliki nilai ekonomis tinggi sangat efisien karena tidak hanya pisang nya saja memiliki nilai jual tinggi mungkin masa yang akan datang limbah kulit pisang juga memiliki nilai yang ekonomis dan dapat menekan pencemaran lingkungan.

terima kasih

Anonymous said...

rahmatan zuhri ps
E1C013078

wah bagus sekali artikel tentang kulit pisang ini, menambah pengetahuan saya sehingga nantinya kulit pisang yang selama ini dibuang saja bisa saya manfaatkan kedepanya, hehehe

Unknown said...

Indah Lestari, Menarik, tepung kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai pakan unggas .. manakah yang lebih baik pak, tepung kulit pisang yang difermentasi atau yang tidak difermentasi untuk unggas sendiri ?

Unknown said...

Akbar Edo Saputra
E1C013059

kulit pisang sebagai limbah, bisa di jadikan sebagai tambahan pakan, bagus

STW.BD group said...

apakah semua , jenis kulit pisang yang dapat di gunakan pak,
kan jenis pisang banyak dan asih bayak limbah-limbah ynag belum dimanffat kan dengan baik oleh masyrakat umun, seoerti yang kita ketahi. kulit pisang ini, masih belum banyak di manfaatkan
dan semoga artikel ini, dapat bermanfat bagi, masyratkat luas
by. Bagus Dimas Setiawan ( E1C013061 )
thank

Unknown said...

Penilitian ini sangat bagus sekali untuk dikembangkan lagi, karena bahannya limbah pertanian diharapkan akan menghasilkan manfaat yang besar..

STW.BD group said...

bagus dan menarik, karena dari limbah kta dapat memanfaatkan hasil pertanian untuk pakan ternak, baik dari limbah apapun, dan untuk hal ini, penggunaan limbah kulit pisang, sangat menarik karena kulit pisang ini, masih sedikit dan belum banyak dimanfaatkan oleh kebanyakaan orag, dan harapan nya dapat menaikan level dari kulit pisang tersebut.
by, Bagus Dimas Setiawan ( E1C013061 )

Unknown said...

Galih Ardhiyansyah (E1C013084)
Saya sangat setuju Pak dengan KTI ini. Seperti yang kita ketahui tepung kulit pisang bisa dijadikan sebagai salah satu sumber karbohidrat untuk ternak unggas. Hal ini dapat mengurangi penggunaan pakan konsentrat dan juga ketersediaan limbah kulit pisang di daerah Bengkulu sangat melimpah dan mudah didapatkan.

Unknown said...

eko nurul hadi: apakah kandungan tanin yang terdapat pada kulit pisang tidak berbahaya untuk ternak unggas,

Unknown said...

nama : okta marliya
npm : e1c014015


saya sangat setuju dengan penelitian ini. pisang sangat mudah di temukan di berbagai daerah, sehingga untuk mencari kulit pisang untuk di jadikan tepung tidak sulit. selain itu penggunaan tepung pisang dapat mengurangi penggunaan pakan konsentrat dan juga mengurangi pengeluaran untuk pembelian pakan.

Unknown said...

nama : okta marliya
npm : e1c014015

menurut saya pemanfaatan tepung kulit pisang sangat bagus, karena untuk mendapatkan kulit pisang sangat mudah, dan juga penggunaan tepung kulit pisang sebagai pakan ternak unggas dapat mengurangi pembelian konsentrat sebagai pakan ternak.

Anonymous said...

Nama : Yuni Panani
Npm : E1c014021
wah, ternyata pisang bukan hanya bisa bermanfaat baik bagi kesehatan manusia saja, untuk ternak pun kulitnya bisa di manfaatkan. Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas nutrisi untuk ternak unggas, hal ini juga bisa bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kulit pisang

Unknown said...

Nama: Hasna Umi Zahrah
NPM : E1C013100
Saya sangat setuju dengan adanya pemanfaatan tepung kulit pisang sebagai pakan tambahan pada ternak unggas ini sangat bagus, karena kulit pisang dapat di manfaatkan sebagai bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti kosentrat. Hal ini dapat mengurangi penggunaan bahan pakan kosentrat.

Unknown said...

saya sangat setuju dengan jurnal ini ternyata limbah pertanian banyak dapat digunakan sebagai pakan tambahan ternak baik itu ruminansia maupun ternak unggas. Pemanfaatan kulit pisang sebagai pakan ternak unggas ini ternyata dapat meningkatkan sekor pada kuning telor dan juga dapat sebagai pengganti konsentrat selain itu juga dapat mengurangi limbah pertanian. Setelah membaca jurnal ini diharapkan kita dapat memanfaafkan pengetahuan yang telah didapat dengan cara tidak membuang kulit pisang sembarangan lagi melainkan memanfaatkannya sebagai pakan ternak atau lainnya....

Unknown said...

Nama : Tamrin Simbolon
NPM : E1C014054


Mungkin selama ini kita berpikiran bahwa buah pisang itu yang dimanfaatkan hanya bagian dagingnya saja, tetapi setelah dilakukan penelitian ini cara berpikir kita harus di ubah. Kita lihat saja data nutrisi yang terkandung dalam kulit pisang tersebut cukup baik untuk dijadikan sebagai pakan alternatif ternak, hal-hal seperti ini sangat perlu dilakukan karena menguntungkan khususnya peternak peternak. Jurnal ini sangat membantu.

Unknown said...

Nama :ayu hariza
Npm :e1c013034

Pemanfaatan kulit pisang sebagai konsentrat adalah alternatid yg bagus untk d jadikan pakan karena yg tadinya bisa mencemari lingkungan bisa jadi sesuatu yg bermanfaat

Unknown said...

Nama : Riki Susanto
Npm : E1C014030
Saya sangat setuju dengan penelitian ini yang memanfaat kan kulit pisang untuk di jadikan tepung kulit pisang, karena setiap hari nya pasti ada limbah_limbah kulit pisang yang hanya di buang saja oleh para pengkonsumsi nya, atau oleh para penjual gorengan, nah jadi kulit pisang ini selalu ter sedia , maka dari itu penelitian ini harus di kembangkan.

Unknown said...

Nama : Riki Susanto
Npm : E1C014030
Saya sangat setuju dengan penelitian ini yang memanfaat kan kulit pisang untuk di jadikan tepung kulit pisang, karena setiap hari nya pasti ada limbah_limbah kulit pisang yang hanya di buang saja oleh para pengkonsumsi nya, atau oleh para penjual gorengan, nah jadi kulit pisang ini selalu ter sedia , maka dari itu penelitian ini harus di kembangkan.

Unknown said...

Nama: HelsenAlexander
NPM : E1C012036

setelah membaca jurnal ini saya sangat setuju untuk memanfaatkan kulit pisang untuk jadi tepung kulit pisang sebagai bahan alternatif pengganti kosentrat untuk ternak unggas

Unknown said...

Nama: HelsenAlexander
NPM : E1C012036

setelah membaca jurnal ini saya sangat setuju untuk memanfaatkan kulit pisang untuk jadi tepung kulit pisang sebagai bahan alternatif pengganti kosentrat untuk ternak unggas

Unknown said...

Nama : Helsen Alexander
Npm : E1C012036

setelah membaca jurnal ini "Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Sebagai Pakan Tambahan Pada Ternak Unggas"

Anonymous said...

nama : wisnu abdi sulaiman
npm : e1c014111

kulit pisang dalam skala usaha kecil menengah salah satu usaha yang sering menjadi sudut pandang yang baik adalah usaha gorengan di kawasan unib benlakang pada dasarnya pisang yang mereka gunakan dan limbahnya mereka buang, sebagai ganti dari itu sering dijadikan sebagai bahan pupuk dan bahan pakan ternak.

Unknown said...

Ice trisnawati
E1c012070

Menurut pendapat saya pemanfaatan kulit pisang sagat bagus untuk pakan ternak unggas

Unknown said...

NAMA : RESI AFFRIANI
NPM : E1C012104
kulit pisang yang selama ini hanya di gunakan sebagai pakan ternak kambing ternyata juga bisa d gunakan untuk ternak unggas sebagai pakan tambahan.

Unknown said...

Kharisma Kandida (E1C013097)
MK.Nutrisi Ternak Monogatrik
Pemanfaatan kulit pisang sebagai pakan ternak baik dilihat dari kandungan nutrisinya serta memiliki jumlah yg melimpah tetapi apakah ada efek samping dengan pemberian secara terus menerus ? Serta campuran apa yg diberikan pada tepung kulit pisang tersebut

Unknown said...

Nama Roni Saeful Anwar (E1C014067)
Mk. Penyajian ilmiah.

potensi kulit pisang sangatlah tinggi ditambah semakin maraknya pedangang gorengan, namun tetap saja harus ada indikator kulit pisang seperti apa yang dipakai. karna pisang yang kulitnya masih hijau, sudah kuning dan sudah menghitam akan berbeda. terima kasih.

Unknown said...

Arlis fajri
E1c014027
pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan berat organ pencernaan menghasilkan nilai yang cukup baik serta dapat meningkatkan skor yolk telur aya, selain itu apakah ada hal positive lainnya jika kita melakukan perlakuan tersebut_??

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...