Thursday, May 26, 2011

LABORATORIUM LAPANGAN JURUSAN PETERNAKAN, FAKUKTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS BENGKULU

Oleh: Prof. Urip Santoso
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
1. Pendahuluan
Lulusan  Peternakan Universitas Bengkulu diharapkan selain mempunyai wawasan keilmuan juga mempunyai keterampilan di bidang peternakan. Dengan demikian lulusan Peternakan Universitas Bengkulu dipersiapkan mampu membuka peluang usaha di bidang peternakan.
Untuk mencapai tujuan tersebut Jurusan Peternakan telah berupaya melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung  lulusan dengan criteria di atas. Melalui Due Project, Unib Due Like, Semi Que-3, Semi Que 4, SP4  dan A2 Jurusan Peternakan telah menambah berbagai sarana seperti buku, jurnal ilmiah, sarana dan prasarana laboratorium, kandang dan lain sebagainya. Meskipun telah diupayakan namun kelengkapan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagaimana yang tersebut di atas masih banyak mengalami kendala.
Selain laboratorium indoors, Jurusan Peternakan juga mempunyai laboratorium outdoors atau laboratorium lapangan.  Laboratorium outdoors dikembangkan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam menghasilkan produksi yang optimal, sehingga diharapkan jika mereka lulus mereka sudah terampil dalam usaha ternak. Keterampilan memelihara ternak tidaklah cukup untuk menghasilkan lulusan yang mandiri. Oleh sebab itu, mereka juga dilatih untuk memasarkan hasil produksi mereka baik berupa produk asli maupun produk olahan seperti nugget, telur asin, bakso, yogurt dan lain sebagainya. Meskipun demikian, mengingat terbatasnya sarana dan prasarana yang ada, tidak semua mahasiswa mampu mengembangkan wawasan dan keterampilan mereka di bidang peternakan. Jurusan Peternakan berupaya terus menerus untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa sehingga  nantinya semua lulusan di Jurusan Peternakan akan mempunyai wawasan dan keterampilan usaha peternakan.
2. Laboratorium Lapangan Jurusan Peternakan
Laboratorium Lapangan Jurusan Peternakan menempati lokasi seluas 5 hektar. Pemanfaatan lahan tersebut masih belum optimal terutama dalam penyediaan hijauan bagi ternak ruminansia. Di dalam laboratorium ini terdapat lahan hijauan seluas 1 hektar, kandang rusa, kandang domba, kandang kalkun, kandang itik dengan rawa yang cukup  luas, kandang broiler, kandang ayam petelur, kandang puyuh, kandang kerbau dengan rawanya, kandang sapi potong, kandang kambing dan kandang sapi perah, gudang pakan, rumah petugas kandang, rumah jaga, dan kandang pemeliharaan cacing serta sarana pemanfaatan kotoran sapi untuk biogas. Meskipun semua fasilitas masih dalam kondisi yang terbatas, namun keberadaan Laboratorium Lapangan ini sangat membantu terutama sarana praktikum bagi mahasiswa.
Selain itu, pada tahun 2010 ini, Jurusan Peternakan mengembangkan usaha ayam broiler melalui kegiatan kemitraan. Saat ini telah dibangun kandang ayam broiler dengan kapasitas 3000 ekor.
Fungsi Laboratorium Lapangan
Ada beberapa fungsi yang dapat dikemukakan, antara lain:
1) Sebagai sarana praktikum mahasiswa. Ini merupakan fungsi utama dari laboratorium lapangan di suatu perguruan tinggi, sebab bisnis inti dari suatu perguruan tinggi adalah tri dharma perguruan tinggi.
2) Sebagai sarana penelitian mahasiswa dan dosen. Mahasiswa dalam rangka menyelesaikan tugas akhirnya memerlukan sarana dan prasarana penelitian. Hendaknya desain laboratorium lapangan ini diperuntukkan terutama untuk menunjang kebutuhan mahasiswa. Agar pemanfaatan sarana ini lebih optimal, maka perlu juga dirancang bahwa sarana dan prasarana ini dapat digunakan oleh dosen sebagai tempat penelitian. Hendaknya topic penelitian mengarah kepada Pola Ilmiah Pokok (PIP). Jika hal ini bisa dikembangkan, di masa yang akan datang PT dapat menjadi pusat pembelajaran dan penelitian suatu bidang kajian khusus.
3) Sebagai wahana yang ideal dalam menciptakan suasana akademik, sebab di laboratorium lapangan ini akan dapat terjalin komunikasi yang intensif antara dosen dan mahasiswa, dosen dan dosen, serta mahasiswa dan mahasiswa.

4) Sebagai wahana pengembangan softskill mahasiswa terutama jiwa kewirausahaan. Jika jiwa kewirausahaan mahasiswa telah terbentuk maka diharapkan jika mereka lulus nantinya tidak menjadi pencari kerja tetapi sebagai pencipta lapangan pekerjaan.
5) Sebagai wahana bisnis bagi sivitas akademika. Wahana ini bisa dilakukan oleh suatu perguruan tinggi jika fungsi utama telah terpenuhi. Perguruan Tinggi bisa merancang bahwa laboratorium lapangan yang terbentuk nantinya dapat digunakan sebagai wahana pengembangan akdemik sekaligus sebagai wahana bisnis. Dengan cara ini maka kesejahteraan sivitas akademika dan pegawai dapat ditingkatkan.
6) Yang tidak kalah pentingnya adalah laboratorium lapangan tersebut bermanfaat bagi masyarakat sekitar dalam arti memberikan lapangan pekerjaan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar laboratorium tersebut meningkat.
Unit Pembelajaran Rusa
Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu  mempunyai koleksi rusa local yang disebut dengan Rusa Sambar. Koleksi yang ada baru sepasang plus satu ekor anak. Koleksi rusa ini bertujuan selain untuk mengkonservasi Rusa Sambar yang  telah dilindungi, juga sebagai sarana penelitian mahasiswa (S1 dan S2) dan dosen. Telah banyak hasil-hasil penelitian yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa tentang Rusa Sambar. Perlu diketahui  Rusa Sambar  telah dijadikan sebagai salah satu bibit untuk menghasilkan rusa pedaging unggul di Selandia Baru (New Zealand). Selain rusa Sambar, Jurusan Peternakan juga telah meneliti rusa totol yang  dipelihara di rumah dinas gubernur.
Unit Pembelajaran Sapi Potong
Saat ini Jurusan Peternakan mempunyai sapi potong sekitar 70 ekor. Oleh karena hijauan yang sangat terbatas, maka sapi potong yang telah dikembangkan oleh jurusan  itu diganti pola pemeliharaannya. Sapi potong itu dipelihara oleh peternak di sekitar kampus dengan perjanjian bagi hasil. Hanya sekitar 10 ekor sapi potong yang tersisa di Laboratorium Lapangan sebagai sarana praktikum.  Dalam pola bagi hasil tersebut, Jurusan Peternakan memberikan modal berupa sapi potong kepada peternak, sementara peternak memelihara sapi potong tersebut plus pakannya. Hasil yang diperoleh dibagi dua. Sampai saat ini pola bagi hasil berjalan dengan baik. Dalam pola usaha bagi hasil ini mahasiswa dilibatkan, sehingga mahasiswa diharapkan akan mampu menerapkan ilmunya. Dosen Jurusan Peternakan juga diperbolehkan untuk berinvestasi dalam pemeliharaan sapi potong. Polanya dosen yang berinvestasi akan mendapat bagian keuntungan secara  proporsional sesuai dengan investasi yang ditanamkan. Dalam pola ini dosen yang berinvestasi turut menanggung resiko jika terjadi kerugian akibat kematian atau sebab lain. Dengan cara ini dosen turut bertanggungjawab  terhadap kelancaran usaha sapi potong. Ini membuat pemeliharaan sapi potong oleh peternak terkontrol dengan baik, sehingga angka kematian sampai saat ini 0% dengan angka kelahiran yang baik.
Unit Pembelajaran Sapi Perah
Sapi perah yang ada di Jurusan Peternakan hanya ada 2 ekor. Kondisinya pun kurang memadai sebagai sarana praktikum. Untuk itu, sarana praktikum bekerja sama dengan peternak sapi perah di Kabupaten Rejang Lebong.
Unit Pembelajaran Reproduksi
Dalam unit ini disediakan dua ekor sapi yang digunakan sebagai wahana latihan mahasiswa dalam matakuliah Inseminasi Buatan. Selain itu disediakan satu ekor kambing jantan yang digunakan sebagai wahana pengambilan semen.
Unit Pembelajaran Pemeliharaan Cacing Tanah & Biogas
Kotoran ternak terutama sapi potong yang dihasilkan digunakan sebagian secara media pemeliharaan cacing tanah, dan sebagian lagi digunakan sebagai bahan pembuatan biogas. Dosen yang menangani kegiatan ini adalah Ir. Hidayat, M.Sc. Model biogas ala Jurusan Peternakan UNIB telah dikenalkan dan digunakan di beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu, dan bahkan telah digunakan di luar Provinsi Bengkulu. Jurusan Pternakan belum mampu memadatkan biogas yang dihasilkan, sehingga masih memerlukan ruang yang luas. Biogas yang dihasilkan dapat digunakan untuk kompor dan listrik. Saat ini Fakultas Peternakan UGM sedang meneliti bagaimana memadatkan biogas dari ternak.
Unit Pembelajaran Kerbau Rawa
Sebagai sarana praktikum Jurusan Peternakan juga telah memelihara kerbau rawa sebanyak lima ekor. Untuk pemeliharaan kerbau rawa ini telah dibangun kandang di dekat rawa. Rawa di Jurusan Peternakan ini cukup luas, sehingga diharapkan di tahun-tahun mendatang kerbau rawa akan berkembang terus.
Unit Pembelajaran Ayam Broiler
Selain kandang untuk kemitraan  dengan kapasitas 3.000 ekor, Jurusan Peternakan juga mempunyai 2 kandang ayam broiler, yang masing-masing kapasitasnya 1000 ekor. Kandang ini selain digunakan sebagai sarana praktikum, juga digunakan sebagai sarana penelitian baik mahasiswa maupun dosen. Kandang ini juga dimanfaatkan untuk latihan usaha bagi mahasiswa.
Selain itu, Jurusan Peternakan juga telah mengembangkan pola kemitraan. Pola kemitraan ini bertujuan agar mahasiswa dan dosen secara langsung praktek dan mengembangkan usaha broiler. Dengan cara ini mahasiswa diharapkan mampu memahami pola kemitraan secara mendalam. Diharapkan jika mereka lulus dapat mengembangkan usaha broiler melalui pola kemitraan.
Unit Pembelajaran Itik
Jurusan Peternakan juga mempunyai   itik  sebanyak 1000 ekor. Selain digunakan praktikum mahasiswa juga digunakan sebagi sarana latihan bagi mahasiswa dan dosen dalam berwirausaha di bidang peternakan.  Sistem pemeliharaan itik adalah sistem umbar, karena di Laboratorium Lapangan terdapat rawa yang cukup luas. Hasil yang diperoleh sebagian langsung dipasarkan dan sebagian lain diasinkan. Dosen diperbolehkan menggunakan lahan yang tersedia untuk usaha ternak itik, dengan persyaratan teknik budidayanya memenuhi standard yang ada. Syarat lainnya adalah bahwa usaha ternak itiknya diperbolehkan untuk praktikum dan penelitian mahasiswa.
Unit Pembelajaran Kebun Hijauan
Laboratorium Lapangan Jurusan Peternakan juga mengembangkan hijauan untuk pakan ternak ruminansia. Hijauan yang ditanam adalah rumput raja, Setaria dan leguminosa (Gliricidae). Disini juga dikembangkan sarana praktikum dan penelitian bagi mahasiswa.
Unit Pembelajaran Ayam Petelur
Jurusan Peternakan juga mengembangkan sarana praktikum ayam petelur. Disini mahasiswa dilatih memelihara ayam petelur dari DOC sampai fase pemeliharaan. Selain sebagai sarana praktikum, ayam petelur ini juga dimanfaatkan sebagai sarana latihan usaha bagi mahasiswa dan dosen serta sebagai sarana penelitian mahasiswa dan dosen. Ayam petelur Jurusan Peternakan kurang lebih 500 ekor. Selain itu, Jurusan Peternakan bekerjasama dengan Bank Indonesia mengembangkan sarana usaha bagi mahasiswa berupa  200 ekor ayam petelur mulai tahun 2010. Usaha ini diharapkan berkembang  dengan menggunakan pola bergulir. Dengan cara ini diharapkan sebagian besar mahasiswa nantinya akan  mempunyai keterampilan usaha ayam petelur. Bank Indonesia telah memantau langsung kegiatan ini dan dalam waktu dekat akan digulirkan tahap kedua.
Unit Pembelajaran Puyuh Petelur
Jurusan Peternakan juga mengembangkan puyuh petelur. Selain sebagai sarana praktikum,  puyuh petelur ini juga digunakan sebagai sarana penelitian dan latihan usaha bagi mahasiswa dan dosen.  Terdapat 3 buah kandang yang masing-masing kandang  mempunyai kapasitas 500 ekor. Disini juga ada dosen yang berinvestasi dalam usaha ternak puyuh petelur.
Unit Pembelajaran Domba dan Kambing
Jurusan Peternakan juga memiliki 30 ekor domba dan 15 ekor kambing sebagai sarana praktikum dan penelitian
Sarana Penelitian Ternak Ruminansia
Laboratorium Lapangan tersebut juga menyediakan sarana berupa kandang untuk penelitian sapi, domba dan kambing.
Rumah Jaga & Petugas
Laboratorium Lapangan tersebut juga dilengkapi dengan rumah jaga sebanyak 1 buah dan rumah petugas kandang sebanyak 5 buah. Petugas kandang adalah mahasiswa yang berminat untuk mengembangkan diri dalam usaha peternakan. Tidak banyak mahasiswa yang terserap karena keterbatasan sarana dan prasarana. Semua petugas mendapat honorarium meskipun belum sepadan.
Rumah Potong Ayam
Laboratorium Lapangan tersebut juga dilengkapi dengan Rumah Potong Ayam (RPA). Disini mahasiswa berlatih  untuk menangani ayam pasca panen.
Gudang
Laboratorium Lapangan juga dilengkapi dengan gudang pakan dan gudang peralatan (hand tractor dll.).
Unit Pembelajaran Teknologi Pengolahan dan Pemasaran
Laboratorium Lapangan Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu juga dilengkapi dengan sarana pengolahan produk ternak seperti daging, susu dan telur menjadi produk olahan seperti  nugget, telur asin, bakso, yogurt. Produk ternak dan olahannya dijual terutama kepada sivitas akademika dan karyawan selingkung Universitas Bengkulu.
Demikian selayang pandang tentang profil Laboratorium Lapangan Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Meskipun masih sangat sederhana, namun bisa membantu mahasiswa Jurusan Peternakan melatih diri menjadi wirausahawan. Satu hal yang perlu dicatat setiap tahunnya mahasiwa Peternakan memperoleh dana kewirausahaan dari Dikti. Hal ini tentu saja dapat dijadikan sebagai sarana latihan wirausaha. Prinsip yang dikembangkan oleh Jurusan Peternakan adalah bahwa setiap dosen sebaiknya melatih diri dalam kewirausahaan di dunia peternakan agar mampu melatih mahasiswanya menjadi wirausahawan/wati yang mandiri. Saat ini satu mahasiswa Peternakan telah mampu menguasai perdagangan sapi potong di Provinsi Bengkulu, sedangkan lainnya melakukan usaha secara kecil-kecilan di bidang peternakan dan bidang lain. Alumni peternakan juga banyak bekerja di pemerintah, perusahaan pakan, perusahaan pembibitan, bank, dan sektor lainnya.  Alumni kami juga telah berhasil mengembangkan pola kemitraan pemeliharaan ayam broiler di Provinsi Bengkulu.
Demikian pula sebagian dosen Peternakan berwirausaha pada ternak itik, sapi potong, biogas, ayam petelur, puyuh, ayam broiler, pemasok di Bengkulu Indah Mall dan Mega Mall serta usaha lain seperti warung IT dll. Sebanyak 20 lulusan Jurusan Peternakan mendapat dana Sarjana Membangun Desa (SMD) untuk wilayah Provinsi Bengkulu. Hasil telusur alumni menunjukkan bahwa banyak lulusan Jurusan Peternakan yang mendapat SMD di wilayah lain.
Hasil telusur alumni menunjukkan pengakuan dari para alumni Jurusan Peternakan bahwa mereka tidak perlu minder dengan lulusan dari perguruan tinggi ternama, karena bekal yang diberikan oleh Jurusan Peternakan sangat memadai untuk bersaing dengan mereka. Bahkan, lulusan Jurusan Peternakan banyak terserap di Provinsi Sumatera Utara. Hasil survei menunjukkan bahwa lulusan Jurusan Peternakan faperta UNIB mempunyai kinerja yang baik dan sesuai dengan harapan stakeholders di Sumatera Utara.

[1] Disampaikan dalam diskusi “Pengembangan Laboratorium Outdoors Peternakan dan Agribisnis di Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al banjary (Uniska) tanggal 23  Juni 2010.

22 comments:

rocky said...

saya sendiri menyadari memang banyak sekali manfaat dengan adanya LAB.lapangan jur, peternakan FP-UNIB.

contohnya saya sendiri dan teman2 sangat berterimah kasih. telah dipercayai untuk memelihara 250 ekor ayam petelur atas kerjasama BI dan UNIB. dengan program ini saya mendapat banyak pengalaman seperti, pembuatan kandang baterei yang sederhana dari bila bambu, cara pemeliharaanya setiap hari, kebutuhannya dan cara formulasi pakan dll. ini akan jadi suatu bekal buat kami setelah tamat dr unib nanti.

cuman yang saya perihatin, terhadap ternak-ternak lain yang ada disana. dari kaca mata saya, yang saya lihat. manajemen pemeliharaan dan pengembangannya kurang baik. padahal semua itu adalah milik jur. peternakan yang dosen-dosennya ahli dibidang tersebut. tp mengapa? ternak ternak tidak begitu terawat. karena itu akan menjadi suatu cerminan masyarakat.contohnya domba, banyak domba yg inbreeding sehingga kulitasnya menurun. dan populasinya terlalu banyak. sebab ketersediaan rumput belum tercukupi. seharusnya dengan populasi sedikit tapi produtivitasnya maksimal. dari pada banyak produktivitasnya rendah.seperti itu juga pada sapi. contohnya lagi kalkun, pemeliharaannya tidak maksimal sehingga banyak kalkun yang mati dan generasi penerusnya tidak ada. dan pada akhirnya semua akan punah. padahal berpotensi, karena salah satu jenis unggas yang cukup mahal nilai jualnya.

Rinayunita said...

menurut saya kondisi laboratorium lapangan jurusan peternakan fakultas pertanian universitas bengkulu cukup bagus namun ada beberapa ternak yang seharusnya lebih mendapatkan perawatan ekstra dan penambahan ternak juga. contohnya seperti tidak adanya sapi perah di kandang. Padahal kita ketahui bahwa dalam beberapa semester mahasiswa mengambil mata kuliah di bidang ternak perah. Namun sayangnya kondisi lingkungan di Kota Bengkulu ini tidak bisa bersahabat dengan kondisi sapi perah. jadi mau tak mau mahasiswa harus praktikum di luar kandang peternakan UNIB seperti di Selupu Rejang, Rejang Lebong, yang menelan biaya ekstra.

YOGI said...

"LABORATORIUM LAPANGAN JURUSAN PETERNAKAN, FAKUKTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS BENGKULU"
Tulisan Bapak cukup bagus, tapi untuk sekarang ini Laboratorium outdoor kita mungkin sudah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelum nya, dari segi produksi ternak nya, perkadangan, dan hijaun. Saya berharap kepada semua dosen jurusan Peternakan agar untuk ikut turun/membangun lagi Lab.Outdoor kita, karena yang saya lihat ternak-ternak yang ada sudah banyak yang kurang produktiv lagi, seperti: kalkun, ayam arab, rusa, dan kebun hijauan untuk pakan ruminansia, dll. Maksud saya yang semua dosen agar untuk ikut turun/membangun lagi Lab.Outdoor kita di sini, agar dosen lebih berperan pada masing-masing bidang nya bersama di bantu mahasiswa/mahasiswi, seperti pada ternak yang kurang produktiv lagi itu, bagaimana cara nya untuk ditingkatkan lagi, sehingga ternak-ternak yang ada tidak habis dan bisa dilihat oleh adik-adik tingkat kami yang baru masuk ke depannya, 5-10 tahun ke depan. Saya ingin mereka bisa melihat nya kembali, karena saya sendiri lumayan cuku aktif di Lab.Outdoor kita, praktikum dan bantu-bantu teman penelitian, dan juga saya harap kepada semua dosen jurusan Peternakan agar lebih memperhatikan apa-apa saja keluhan yang ada pada pegawai lab.Outdoor kita. Saya lihat sekarang ini sudah banyak yang keluar, tidak tahu pasti apa alasan mereka keluar itu, apa mungkin ketua lab nya yang kurang adil kepada pegawai Lab.outdoor kita, atau yang lain-lain.
Mohom maaf bila ada kata-kata saya yang salah Pak, atau merasa tersinggung, ini hanya sebuah masukan dari saya atau teman-teman yang lain yang harus di sampaikan Pak, tentang Lab.Outdoor kita, supaya Lab.Outdoor kita kembali yang seperti dahulu pertama di buka. Terima kasih...

septi susanti (E1C008003) said...

artikel jurnal ilmiah yang bapak buat bagus,,,lab peternakan sangat membantu kami dalam melaksanakan praktikum selama ini, karena fasilitas yang ada cukup memadai untuk menunjang praktikum kami walaupun sebenarnya masih banyak sekali kekurangan yang ada pada lab peternakan unib,,,,,karena adanya kekurangan itu kami berharap adanya perhatian dari para dosen peternakan unib sekalian agar kekurangan yang ada dapat teratasi terutama pada produksi ternak,pakan dan sistem perkandangan,bantuan dari para dosen peternakan uni akan sangat membantu kami dan lab peternakan sendiriagar lab peternakan menjadi lebih baik dari pada yang sekarang

LIVESTOCK said...

Iya Rina, ini akan menjadi masukan bagi jurusan. Semoga nanti lab. lapangan lebih baik lagi.

Anonymous said...

MARTHA ADITYA GUMAY E1C010054
menurut saya lab lapangan jurusan peternakan sudah cukup bagus dibidang areanya yang sangat luas, namun di bidang ternaknya agak sedikit mengecewakan karena ternaknya kurang lengkap seperti kuda, sapi perah dan kambing perah dll. Diharapkan supaya beberapa tahun kedepan dapat meningkatkan ternak yang ada dilab lapangan jurusan peternakan.
Amin,

juli masdeka sari (E1C010046) said...

juli masdeka sari (e1c010046)
jurusan peternakan memang sudah berusaha memfasilitasi para mahasiswanya. namun sangat di sayangkan baik laboratorium indoor maupun outdoor (lapang) masih kurang maksimal pemanfaatannya. misal pada laboratorium lapangan,terdapat kandang yang tidak difungsikan sebagaimana fungsinya. saya ingin bertanya pak,usaha apa saja yang telah direncanakan oleh jurusan untuk membantu fasilitas mahasiswa peternakan dalam waktu dekat ini ..???? trims

juli masdeka sari (E1C010046) said...

juli masdeka sari (e1c010046)
jurusan peternakan memang sudah berusaha memfasilitasi para mahasiswanya. namun sangat di sayangkan baik laboratorium indoor maupun outdoor (lapang) masih kurang maksimal pemanfaatannya. misal pada laboratorium lapangan,terdapat kandang yang tidak difungsikan sebagaimana fungsinya. saya ingin bertanya pak,usaha apa saja yang telah direncanakan oleh jurusan untuk membantu fasilitas mahasiswa peternakan dalam waktu dekat ini ..???? trims

vera aprilianti/ e1c010020 said...

mav pak, tadi bapak meengatakan tentang kandang broiler yang mencapai 3000 ekor, tapi kenapa saya lhat kandang itu tidak digunakan.

tapi pak saya senang di pernakan unib. karena fasilitas lab nya menurut saya sudah lengkap.

oh ya pak kalau untuk pemeliharaan lingkungan di lab kandang itu siapa yang selalu merawatnya?

wajuli haryadi (E1C010014) said...

saya menyadari,,memang banyak sekali manfaat dari lab.jurusan peternakan.kita lebih bisa mengetahui lebih dalam prospek yang menjanjikan di bidang peternakan..tapi,,masih banyak sekali mahasiswa yang blum tergerak untuk memanfaatkan perpustakaan tersebut.

LIVESTOCK said...

Vera tentu saja ketua laboratorium yang bertanggungjawab mengatur lingkungan lab termasuk kandang. Wajuli, manfaatkanlah buku-buku di perpustakaan jurusan. banyak loh manfaatnya.

Anonymous said...

RYONA PEFTI P(E1C010044)
memang benar pak LAB kita jurusan peternakan banyak sekali manfaatnya,tetapi banyak yang mengatakan bahwa LAB peternakan belum di manfaatkan dengan sebagai mana mestinya.dan juga tidak terjaga keadaan lingkunganya.trmks

Gustina (E1C008001) said...

Assalamualaikum wr. wb
Artikel yang bapak buat ini sangat bagus karena sangat membantu untuk memperkenalkan laboraturium lapangan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu kepada mahsiswa lain atau masyarakat yang insyallah setelah membaca artikel bapak, mereka tertarik untuk menuntut ilmu di Jurusan Peternakan ini. Menurut saya laboraturium lapangan Jurusan Peternakan ini sudah sangat membantu kami dalam melaksanakan praktikum dan juga menjadi tempat untuk kami dan teman-teman sebagai sarana untuk melakukan penelitian serta membantu teman-teman dalam membuka peluang usaha dalam bidang peternakan. Tetapi masih banyak kekurangan di laboraturium lapangan Jurusan Peternakan ini karena ternak yang ada di laboraturium lapangan Jurusan Peternakan ini masih sangat sedikit dan jenis ternaknya juga masih sangat sedikit. Oleh karena itu sebaiknya kepada para dosen agar memperhatikan dan memperbaiki sarana dan prasarana serta jenis dan jumlah ternak untuk laboraturium perternakan ini supaya mahasiswa bisa memperoleh pengetahuan yang lebih luas dengan adanya ternak yang cukup.

Anonymous said...

Yusuf Kurniawan / E1C010010
Tulisan yang bapak sajikan menambah pengetahuan kami tentang laboratorium outdoor jurusan peternakan kita pak. Contohnya saja ternyata jumlah sapi potong yang dimiliki hingga 70 ekor. Di amping itu pak, pekerjaan mengelola laboratorium sangat berat pak. Jadi tidak cukup hanya mengandalkan ketua lab saja. Hendaknya dosen dan mahasiswa saling memikirkan untuk menjadikan laboratorium outdoor peternakan yang produktif dan terberdayakan secara maksimal.

Unknown said...

laboratorium lapangan jurusan peternakan memang sangat banyak memberikan kontribusi bagi mahasiswa jurusan peternakan dalam kegiatan praktikum. tapi sepertinya keadaan kandang kita saat ini cukup memprihatinkan pak. kondisi dari kandang-kandang ternaknya seperti kandang domba, kalkun, dan puyuh agak sedikit memprihatinkan dan sepertinya sudah sangat tidak nyaman bagi ternak yang ada didalamnya. selain itu kebersihan dan tata letak dari bangunan-bangunan yang ada di laboratorium kandang kita kurang terjaga dan tertata dengan baik. sehingga kalau kami melakukan praktikum dikandang, rasanya kurang nyaman. sekedar saran pak, bagaiman kalau kita menrancang kegiatan kebersihan atau kegiatan kerja bakti di kandang setiap minggu/rutin. agar kebrsihan kandang kita sedikit terjaga. dan selanjutnya bagaimana kalau kita mengisi kembali kandang-kandang untuk ayam broiler yang ada disana agar kandang-kandang itu tidak terbuang mubazir tanpa dimanfaatkan.
terima kasih pak.

LIVESTOCK said...

Wah bagus sekali Putri, coba usulkan ke Hipromater. Nah, jika Hipromater setuju maka usulkan ke Jurusan.

Unknown said...

Muhammad Yusuf ( E1c010008 )
kandang peternakan Fakultas Pertanian Universitas bengkulu ini sangat banyak sekali manfaatnya, dan saya sangat bangga dengan jurusan peternakan Faperta Unib karena ternyata fasilitas kandang kita jauh lebih lengkap dari pada Universitas Lampung maupun Universitas Sumatera utara, karena saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa di Unila dan USU meraka tidak memiliki kandang seluas dan selengkap kita. namun ada sedikit komentar dari saya berkenaan dengan isi artikel ini pak. ada beberapa isinya yang sudah tidak sesuai dengan kenyataan di kandang, misalnya jumlah Rusa yang ada, kemudian jumlah sapi perahnya. mungkin artikel ini perlu direvisi sesuai dengan kenyataan di lapangan pak. terimakasih...

dori nuringgani pratama E1C011093 said...

saya sangat senang bahwa lab di peternakan begitu baik dan lengkap alatnya bagus2 dan lengkap

Dewi Syafani said...

menurut saya kondisi laboratorium faperta peternakan sudah cukup bagus,saya sebagai mahasiswa peternakan bertrimakasih dengan fasilitas yang telah ada di laboratorium dan yang ada di lapangan, tetapi agar lebih baik lagi agar menjadi sesuai seperti yang di sampaikan di artikel. ada baik nya baik seluruh mahasiswa dan mahasiswi peternakan beserta dosen melakukan perbaikan yang diharapkan kita sebagai pelajar sepenuhnya mendukung untuk kemajuan peternakan yang akan datang. terimkasih

Essy Agnesta Asdami said...

Ass..
Essy Agnesta Asdami (E1C011017)
saya merasa bahwa fasilitas yang ada pada laboratorium peternakan yang ada didalam dan diluar atau lapangan sudah cukup baik walaupun kurang dipergunakan apalagi laboratorium diluar hanya dipakai apabila ada praktikum potong, php dll..
apabila tidak ada praktikum maka kandang peternakan akan sepi dari mahasiswa..
semoga untuk yang akan datang kandang peternakan bisa rame walaupun tidak ada praktikum.
terima kasih

Anonymous said...

Nma :Nazarudin
NPM :E1C011039
Menurut saya laboratorium pertanian,universitas bengkulu, sudah cukup baik, tpi jika kita lihat dari universitas lain lebih lebih bagus dan lengkap.

Unknown said...

siswanto E1C011061

saya merasa bahwa fasilitas yang ada pada laboratorium peternakan memang sangat membantu mahasiswa menambah ilmu terutama dengan adanya praktikum yang sring dilakukan dikandang.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...