Thursday, April 7, 2011

Bioteknologi Meat Designer

Oleh:

Prof. Ir Urip Santoso, M.Sc., Ph.D.
Disampaikan pada Upacara Pengukuhan Guru Besar Universitas Bengkulu
Rabu, I I Mei 2005
Para hadirin yang terhormat, assalarnu’alaikum wr. wb. Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya menyampaikan Pidato pengukuhan ‑ dengan judul”Bioteknologi Meat Designer”. Apa yang dimaksud dengan meat designer? Meat designer adalah daging yang mempunyai beberapa kriteria sebagai berikut: daging yang enak dan tidak amis, tinggi proteinnya dengan komposisi asarn amino yang seimbang, bebas residu obat dan mikrobia pathogen, seimbang imbangan asam lemak jenuh dan tidak jenuh, rendah kolesterol dan trigliserida (lemak). Daging dengan criteria tersebut merupakan daging idaman bagi konsumen terutama di Negara maju dan diperkotaan. Selain itu, industri peternakan dituntut untuk dapat menekan seminimal mungkin tingkat polusi baik polusi udara, tanah dan air. Mengapa mereka menginginkan meat designer?
Para hadirin terhon‑nat, mengkonsumsi lemak seperti trigliserida dan kolesterol dalarn. jumlah yang berlebihan dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti obesitas, atherosclerosis, jantung koroner, stroke, kanker dan bahkan kelainan paru‑paru. Dengan mengkonsurnsi daging dengan imbangan asam lemak jenuh dan asam. lemak tak jenuh yang baik dapat mencegah penyakit‑penyakit tersebut di atas serta dapat meningkatkan kecerdasan pada anak‑anak. Selain itu, kadar protein yang tinggi dengan komposisi asam amino yang seimbang dalarn daging sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan sel‑sel otak pada anak‑anak dan mencegah kerusakan sel‑sel otak serta mengganti sel‑sel tubuh yang telah mati. Sementara daging yang bebas residu obat dan mikrobia pathogen menjamin keamanan konsumen dari akibat negatif yang ditimbulkannya. Dan terakhir, daging yang enak dan tak amis dapat meningkatkan selera konsumen untuk mengkonsumsinya.
Para hadirin yang terhormat, lalu bagaimana cara memproduksi meat designer? Inilah serangkaian penelitian yang telah kami lakukan. Yang pertama adalah dengan memanfaatkan mikrobia efektif. Mikrobia efektif merupakan sekelompok mikrobia baik dari jenis bakteri, kapang, jamur d1l. yang berperan dalam. mengoptimalkan fungsi organ hewan dan manusia, sehingga akan diperoleh pertumbuhan dan. perkembangan tubuh yang optimal dan seimbang. Ada banyak mikrobia efektif serta berbeda­beda peranannya.
Para hadirin yang terhormat, beberapa mikrobia efektif yang sangat terkenal dan telah banyak digunakan baik sebagai feed additive pada. pakan ternak maupun produk fermentasi makanan manusia antara lain adalah Lactobacillus bulgaricus, Saccaromyces cereviceae, Rhyzopus oligosporus, Aspergllus niger, Bacillus subtilis, ragi roti d1l.
             Para hadirin. terhormat, mikrobia efektif ini jika dikonsumsi akan menekan pertumbuhan mikrobia pathogen dalam, saluran. pencernaan, sehingga keseimbangan mikroflora dalam. saluran pencernaan akan meMbaik. Dengan membaiknya. keseimbangan tersebut, maka proses pencern.aan dan penyerapan zat gizi akan optimal, sehingga produktivitas meningkat dan mutu daging akan lebih baik. Oleh karena mikrobia efektif merupakan mikrobia alami yang sudah terdapat dalam saluran pencernaan serta sangat berperan dalarn proses metabolisme, zat gizi, maka penggunaan mikrobia ini sebagai pengganti antibiotika akan dapat menghasilkan daging, telur dan susu yang bebas residu antiblotika dan obat‑obatan sintetik lainnya.
Para hadirin yang terhormat, pemberian mikrobia efektif akan menurunkan kadar lemak seperti kolesterol dan triullserida dalam daging broiler. Sebagai contoh penelitian tentang pemberian profuk fermentasi ekstrak ikan mackerel. Pemberian produk fermentasi ini sebesar 2% dari total pakan pada broiler mampu menurunkan kadar lemak karkas, dan kolesterol dagring broiler. Turunnya kolesterol daging, disebabkan oleh turunnya aktivitas enzim 3‑hydroxy‑3‑methylglutaryi‑CoA reductase di hati, suatu enzim pembatas dalam sintesis kolesterol. Jadi rendahnya kolesterol daging ini disebabkan oleh turunnya sintesis k‑olesterol di hati. Sementara itu rendahnya kadar trigliserida dan lemak total daging broiler disebabkan oleh turunnya sintesis asam lemak di hati sebagai akibat turunnya aktivitas enzim malat dan citrate cleavage enzyme di hati. Pernberian produk ini juga meningkatkan kadar protein daging dengan asam amino yang seimbang serta menghasilkan daging broiler yang bebas residu antibiotic dan senyawa sintetik lainnya. Produk ini kaya akan polipeptida. Telah diketahui bahwa polipeptida seperti makrokortin dan khemotaktik menghambat aktivitas enzim fosfolipase A2 yang bekerja melepas asarn arakhidonat dari fosfolipid. Tampaknya peptide dalam produk im juga berperan dalam penurunan deposisi lemak dan sintesis kolesterol.
Para hadirin yang terhormat, produk fermentasi ikan mackerel ini juga berpotensi sebagai obat pencegah terjadinya atherosclerosis. Pernberian produk ini sebanyak 2% meningkatkan HDL‑kolesterol (kolesterol baik) dan menurunkan konsentrasi LDL‑kolesterol (kolesterol jahat) dalam darah.
Para hadirin yang terhormat. pada penelitian lainnya, kami telah meneliti kultur Bacillus subtilis. Bacillus subtilis ini banyak terdapat dalarn produk seperti natto (tempe Jepang) dan terasi. Pernberian Bacillus subtilis pada ternak secara berkesinambungan akan menyebabkan inokulasi Bacillus subtilis dalam saluran pencernaan. Bacillus subtilis dapat tinggal dan melekat pada dinding saluran pencernaan dan meningkatkanjumlah Lactobacillus alami, dan kernudian akan menurunkan perturnbuhan mikrobia pathogen seperti Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kultur ini sebesar 1% menurunkan kadar lernak‑ total, trigliserida dan kolesterol dalam daging broiler. Penurunan kadar trigliserida tersebut disebabkan antara lain oleh penurunan sintesis asam lemak di hati. Penurunan kadar kolesterol daging dapat disebabkan oleh penurunan sintesis kolesterol dan atau peningkatan sintesis asarn empedu di hati. Sayangnya, kultur ini tidak mampu meningkatkan kadar protein daging broiler.
             Para hadirin terhormat, pemberian mikrobia efektif juga mampu memodifikasi kandungan asam lemak dalam daging. Suatu penelitian dimana kedelal difermentasi dengan Aspergillus membuktikan hal ini. Pemberian produk fermentasi ini mampu meningkatkan kadar protein dan abu serta menurunkan kadar lemak daging broiler. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Sujono menunjukkan bahwa broiler yang diberi dedak yang difermentasi dengan Rhizopus oligosporus menghasilkan daging dengan kadar asam lemak tak jenuh rantai panjang (PUFA) yang meningkat. Telah diketahui bahwa mengkonsumsi PUFA seperti DHA dan EPA dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif Selain itu, hasil penelitian di Laboratorium Petemakan, Fakultas Pertanian UNIB menunjukkan bahwa pemberian ragi tape mampu menurunkan kadar lemak pada broiler clan sapi Bali serta meningkatkan mutu daging. Kami juga telah mengembangkan produk kotoran ayam yang difermentasi oleh EM4 untuk pakan ayarn broiler. Hasilnya, produk fermentasi ini menghasilkan mutu daging broiler yang baik.
Para ‑hadirin yang terhormat, begitu besar manfaat mikrobia efektif bagi kesehatan. Oleh sebab itu saya mengajak para hadirin “Mari kita, makan bakteri”. Tapi bukan sembarang bakteri!
Para hadirin terhormat, cara kedua yang telah saya teliti untuk menghasilkan meat designer adalah program pernbatasan pakan pada broiler. Pada clasarnya program pembatasan pakan merupakan program untuk memberikan pakan pada temak sesuai dengan kebutuhan hiclup pokoknya pada umur dan periode tertentu. Program ini didasarkan kepada asumsi bahwa pemberian pakan secara terus menerus merupakan kondisi buatan, sedangkan pembatasan pakan adalah upaya mengembalikan ternak pada kondisi alaminya.      
Para hadirin yang terhormat, kami telah meneliti program ini pada broiler dan telah menemukan program pembatasan pakan yang tepat untuk broiler umur potong 28, 42 clan 56 hari. Dengan program yang tepat, maka daging broiler yang dihasilkan berlemak (trigliserida dan kolesterol) yang rendah tanpa menurunkan berat badannya. Hasil penelitian pada broiler betina dimana broiler diberi pakan sebanyak 75%, 65%, 55% dan 45% ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa broiler yang dibatasi pakannya sebesar 45% ad libitum menghasilkan lemak karkas yang lebi‑h rendah tanpa meningkatkan kadar protein. Sebaliknya pada broiler jantan, program ini justru meningkatkan kadar protein karkas dengan hanya sedikit menurunkan kadar lemaknya. Penurunan lemak karkas ini berkorelasi positif dengan kecenderungan penurunan aktivitas enzim fatty acid synthetase di hati. Penurunan ini dapat mengakibatkan turunnya sintesis asarn lemak dan trigliserida di hati dan pelepasannya di darah. Mekanisme ini merupakan salah satu penyebab, turunnya lemak karkas. Turunnya deposisi lernak juga disebabkan oleh turunnya, hyperplasia sel lemak, sehingga membatasi pertumbuhan sel lernak.
Para hadirin yang terhormat, program pembatasan model tersebut lidak mampu menurankan kolesterol karkas. Oleh sebab itu karni kernudian memodifikasi program tersebut. Program skip‑a‑day feeding selarna 6 hari yang kernudian diikuti dengan pemberian pakan bebas berprotein tinggi marnpu menurunkan kadar kolesterol karkas. Selain itu, program tersebut j uga mampu meningkatkan kadar protein karkas.
Para hadirin yang terhormat, namun program pembatasan pakan tersebut hanya berlaku bagi broiler untuk umur potong 56 hari. Masalahnya adalah di Indonesia broiler dipotong pada umur 42 hari. Berdasarkan masalah tersebut, kami kemudian melakukan modifikasi program tersebut. Untuk menghasilkan daging dengan renclah lemak tanpa menurunkan berat badan, broiler dapat diberi pakan sebanyak 75% ad libitum selama 3 hari dimulai umur 6 hari.
Para hadirin yang terhormat, program ini selain dapat menurunkan lemak (trigliserida dan kolesterol), program ini juga mampu meningkatkan rasa dan kadar mineral serta meningkatkan kekenyalan daging broiler. Rasa enak ‑ seenak ayam. kampung‑ini diduga disebabkan karena meningkatnya kadar kallum dan asam. glutamate dalarn daging. Diketahui bahwa senyawa aktif yang berperan dalarn rasa daging ayam adalah ion K, IMP dan asarn glutamate. Meningkatnya kekenyalan daging sangat disukai oleh konsumen Indonesia. Selain itu, meningkatnya kadar mineral daging juga sangat baik bagi konsumen karena dengan mengkonsumsi daging tersebut kebutuhan akan mineral clapat dipenuhi. Mekanisme naiknya kadar mineral diduga karena pembatasan pakan mampu meningkatkan pencernaan dan penyerapan mineral.
Para hadirin yang terhormat, kami juga telah mengembangkan program pembatasan pakan untuk broiler umur potong 28 hari. Metode yang kami temukan adalah pertama‑tama broiler diberi pakan hanya la
untuk kebutuhan hiclup pokok se ma 6 hari dimulai umur 7 hari. Selanjutnya broiler diberi pakan berprotein plus berlernak tinggi secara bebas sampai umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan broiler normal, sementara terjadi penurunan yang drastic kadar kolesterol, trialiserida dan fibsfolipid pada karkas. Demikianlah, pembatasan pakan yang tepat ternyata sangat efektif untuk menghasilkan meat designer yang baik.
Para hadirin yang terhormat, metode ketiga untuk menghasilkan meat designer adalah pemberian tumbuhan obat sebagai feed additive. Tumbuhan obat yano, secara intensif telah kami teliti adalah daun katuk.
Para hadirin yang terhormat, daun katuk kaya akan provitarnin A (β‑karotin) dan vitamin C. Suplementasi daun katuk dan ekstraknya akan meninckatkan kandungan β‑karotin pada karkas. β‑karotin selain memberi warna kuning pada karkas, ia juga berftingsi sebagai antioksidan. Di dalarn tubuh β‑karotin dapat diubah menjadi vitamin A. Vitamin A ini sancyat penting terutama bagi kesehatan mata. β‑karotin juga berftingsi sebagai penurun penimbunan lemak. Senyawa penting lain adalah PUFA, saponin, tannin dan metilpiroglutamat. Telah diketahui bahwa PUFA, saponin dan tannin merupakan senyawa aktif penurun lemak. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika pernberian daun katuk dan ekstraknya secara drastris menurunkan kadar lemak (trigliserida dan kolesterol) dalarn daging. Pernberian ekstrak daun katuk mampu meningkatkan kadar PUFA dalarn daging. Seiain itu, senyawa metilpiroglutamat dalam saluran pencernaan dapat diubah menjadi asarn glutamate. Asam glutamate ini berperan dalarn sintesis asam amino lainnya dan merangsang sintesis protein dalam tubuh. Oleh sebab itu, pemberian daun katuk dan ekstraknya akan meningkatkan kadar protein dalam daging.
Para hadirin yang terhormat, pemberian daun katuk dan ekstraknya ternyata mampu meningkatkan rasa daging dan menurunk‑an bau amis daging. Senyawa aktif yang berperan bagi peningkatan rasa daging diduga metilpiroglutarnat. Metil piroglutarnat dapat diubah menjadi asain glutamate. Asam glutamate inilah yang merupakan senyawa aktif rasa pada. daging avam. Selain itu, senyawa aktif lain yang berperan bagi peningkatan rasa daging adalah kalium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun katuk dan ekstraknya banyak mengandung mineral kalium.
Para hadirin terhormat, selain daun katuk kami juga telah meneliti daunt u‑chung, buah mengkudu dan daun keji beling. Tumbuhan obat tersebut di atas ternyata sangat efektif untuk menurunkan penimbunan lemak pada, ayam. Memang, penelitian yang intensif masih sangat diperlukan untuk mengembangkan tumbuhan obat tersebut sebagai feed additive pada ayam. Daun katuk dan ekstraknya juga mampu menurunkan konsentrasi LDL‑kolesterol dan meningkatkan konsentrasi HDL‑kofesterol dalarn darah, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun katuk berpotensi mencegah penyakit atherosclerosis. Pemberian daun katuk dan ekstraknya juga mampu menurunkan kadar kolesterol dalam telur sebesar 40%.
Para hadirin yang terhormat, sebagai selingan perlu saya sampaikan bahwa daun katuk berpotensi untuk meningkatkan daya seksual baik pada pria maupun wanita. Menurut Agik Suprayogi daun katuk mengandung 17‑one, 3‑ethyl‑3‑hydroxy‑5 alpha yang berfungsi sebagai precursor atau tahap antara dalam sintesis senyawa hormon steroid seperti progesterone, estradiol/estrogen, testosterone dan glukokortikoid. Hasil penelitian pada ayam juga menunjukkan bahwa pemberian daun katuk mampu meningkatkan konsentrasi hormone estradiol. Hormon‑hormon steroid tersebut berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan kesuburan pada wanita dan pria, mempertahankan dan meningkatkan kernampuan seksual, serta menjaga tubuh agar tetap seksi.
Akhir kata, kepada para hadirin perhatikan peribahasa dari Negeri Sakura “atatte kudakeyo”. Artinya, jangan pikirkan berhasil atau tidaknya suatu rencana, lakukan dulu dengan sungguh‑sungguh. Niscaya berhasil. Kepada, para pernimpin simaklah peribahasa dari Negeri Matahari Terbit “baka to hasami wa tsukai you”. Artinya, tempatkanlah seseorang itu pada tempat yang sesuai dengan kernampuan yang dimilikinya. Niscaya Negara menjadi aman, sentosa, dan makmur. Terakhir, kobo ni mo fude no ayamari‑‑ tiada gading yang tak retak­saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan saya dalam menyarnpaikan pidato pemgukuhan ini.

Daftar Pustaka
Agustal, A., M. Harapini dan Chairul. 1997. Analisis kandungan kimia ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr) dengan GCMS. Warta Tumbuhan Obat, 3 (3): 31‑33.
Bender, A. E. dan K. S. Ismail. 1975. Nutritive value and toxicity of Malaysian food, Sauropus albicans. Plant Food Man. 1: 139­143.
Chah, C. C., C. W. Carlson, G. Semeniuk, 1. S. Palmer dan C. W. Hesseltine. 1975. Growth‑promoting effets of fermented soybean for broilers. Poultry Sci. 54: 600‑609.
Darise, M. dan Sulaeman. 1997. Ekstraksi komponen kimia daun katuk asal Sulawesi Selatan berbagai metode serta penelitian daya hambat terhadap bakteri uji. Warta Tumbuhan Obat, 3 (3): 37­38.
Darise,     M. dan S. Wiryowida‑do. 1997. Isolasi dan identifikasi kandungan kimia daun katuk asal Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Warta Tumbuhan Obat, 3 (3): 35‑36.
Djojosoebagio, S. 1964. Pengaruh Sauropus androgynus (L.) Merr. Terhadap fungsi fisiologis dan produksi air susu. Makalah dalam Seminar Nasional Penggalian Sumber Alam Indonesia untuk Farmasi, Jakarta.
Lai, R. S., A. A. Chiang, M. T. Wu, J. S. Wang, N. S. Lai, J. Y. Lu dan L. P. Ger. 1996. Outbreak of bronchiolitis obliterans associated with consumption of Sauropus androgynus in Taiwan. Lancet, 348: 83‑85.
Lui, T., J. Peng, Y. Xiong, S. Zhou dan X. Cheng. 2002. Effects of dietary glutamine and glutarnate supplementation on small intestinal structure, active absorption and DNA, RNA concentrations in skeletal muscle tissue of weaned piglets during d 28 to 42 days of age. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 15: 239‑242.
Santoso, U. 1987. Limbah Bahan Ransum Unggas yang rasional.             Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Santoso,   U. 2000. Mengenal daun katuk. sebagai feed additive pada broiler. Poultry Indonesia, 242: 59‑60.
Santoso,   U. 2000. Reduction of triglyceride content by early feed restriction in broiler chicks. Buletin Peternakan 24: 57‑56.
Santoso, U. 2000. Effect of sex on growth, body composition and fat deposition inb broiler strain Chunky. Jurnal Peternakan dan Lingkungan 6 (3): 51‑56.
Santoso,   U. 2000. Effect of keji beling extract on growth and fat accumulation in broiler chickens. Jurnal Peternakan dan Lingkungan 6 (2): 10‑14.
Santoso, U. 2000. Effect of fermented chub mackerel extract on             cholesterol metabolism of rats. Seri Akta Agrosia 4 (2): 279­282.
Santoso,   U. 200O.Pengaruh strain terhadap, aktivitas enzim lipogenik, kadar fraksi lipid dan komposisi kimia karkas pada broiler. Seri Akta Agrosia 4 (2): 282‑284.
Santoso, U. 2001. Effect of Sauropus androgynus extract on the carcass quality of broiler chicks. B I P P, 7: 22‑28.
Santoso, U. 2001. Effect of Sauropus androgynus extract on the performance of broiler. B I P P, 7: 15‑21.
Santoso,   U. 2001. Effect of Sauropus androgyrius extract on organ weight, toxicity and number of Salmonella sp and Escherichia coli of broiler meat. B I P P, 7 (2): 162‑169.
Santoso,   U. 2001. Effects of early feed restriction on growth, fat accumulation and meat composition in unsexed broiler chickens. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 14: 1585‑1591.
Santoso,   U. 2001. The usefulness of Sauropus androgyrius as feed supplement in broiler chickens. Poultry International.
Santoso,   U. 2001. Pengaruh pemberian pakan berprotein tinggi plus berlemak tinggi selama refeeding terhadap pertumbuhan dan akumulasi lemak pada broiler umur duapuluh delapan hani. Jurnal Peternakan dan Lingkungan, 7 (3):1‑5.
Santoso, U. 2001. Effects of early feed restriction and high‑fat realimentation diet on growth and fat deposition in broiler chicks. Media Veteriner, (1): 18‑22.
Santoso, U. 2002. Aplikasi Teknologi Ekstrak Daun Katuk pada Broiler. Public Service. Bengkulu University, Bengkulu.
Santoso,   U. 2002. Effect of high‑protein realimentation diet on lipid accumulation in broiler chicks. Buletin Peternakan, 26 (1): 8-­12.
Santoso, U. 2002. Effects of early feed restriction on breast and leg composition and serum lipid concentration in unsexed broiler chickens reared in cages. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 15: 1319­1325.
Santoso, U. 2002. Effects of early feed restriction on the occurrence of compensatory growth, feed conversation efficiency and mortality in unsexed broiler chickens reared in cages. Asian­Aust. J. Anim. Sci. 15: 1475‑1481.
Santoso, U. 2002. Effects of early feed restriction on internal or‑gan and carcass weight of unsexed broilers. Jumal Pengembangan Peternakan Tropis, 27: 61‑66.
Santoso, U. 2002. Effect of early physical feed restriction on growth, serum lipid fraction and meat composition in unsexed broiler chickens. Majalah Ilmiah Peternak‑an, 5 (3): 75‑79.
Santoso, U. 2002. Pengaruh produk fermentasi Bacillus subtilis terhadap fraksi lipid pada karkas broiler. Jurnal Pengembangan Petemakan Tropis, 27: 103‑106.‑
Santoso, U. 2002. Pengar‑uh tipe kandang dan pembatasan pakan di awal pertumbuhan terhadap performans dan akumulasi lemak pada broiler unsexed. JITV 7 (2): 84‑89.
Santoso,   U. 2003. Studi perbandingan karakteristik performans dan metabolisme lemak pada broiler yang dipelihara‑pada musim panas dan musim gugur. JUrnal Pengembangan Peternakan Tropis, 28: 185‑190.
Santoso,   U. 2003. The beneficial effect of early feed restriction on growth, body composition and fat accumulation in broiler chickens. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis, 28 (1): 39­-48.
Santoso, U. 2003. Pengaruh tipe pembatasan pakan dan pemberian pakan berprotein berbeda selama refeeding terhadap akumulasi lemak pada broiler. Majalah Ilmiah Peternakan, 6: 51‑55.
Santoso, U. 2004. Perbaikan penampilan dan komposisi kirnia karkas broiler oleh pemberian kultur Bacillus subtilis selama refeeding. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis, 29: 76-79.
Santoso, U., M. Ishikawa dan‑K. Tanaka. 2000. Effects of  fermented, chub mackerel extract on lipid metabolism of rats fed a high-­cholesterol diet. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 13: 516‑520.
Santoso, U., M. Ishikawa and K. Tanaka. 200 1. Effect of fermented chub mackerel extract on lipid metabolism of rats fed diets without cholesterol. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 14: 535‑539.
Santoso, U., D. Kurniati dan J. Setianto. 2004. Chemical composition change of layer feces fermented by effective microorganism (EM4). Majalah Ilmiah Petemakan (in press).
Santoso, U., A. Rozal, F. Nengsih, J. Setianto and S. Kadarsih. 2004. The effect of fermented feces on growth, fat deposition and carcass quality in broiler chickens. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis, 29: 27‑32.
Santoso, U., S. Ohtani, K. Tanaka dan M. Sakaida. 1999. Dried Bacillus subtilis culture reduced ammonia gas release in poultry house. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 12: 806‑809.
Santoso, U. dan Sartini. 2001. Reduction of fat accumulation in broiler chickens by Sauropus androgynus (Katuk) leaf meal supplementation. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 14: 346‑3 50.
Santoso, U., J. Setianto, T. Suteky. 2004. Effect of Sauropus androgynus (katuk) extract on egg production and lipid metabolism in layers. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. (in press).
Santoso, U., J. Setianto dan T. Suteky. 2002. Penggunaan Ekstrak Daun Katuk untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi dan Kualitas Telur yang Ramah Lingkungan pada Ayam Petelur. Research Report, Bengkulu University, Bengkulu.
Santoso, U., Suharyanto dan E. Handayani. 2001. Effects of Sauropus androgyrius (katuk) leaf extract on growth, fat accumulation and fecal microorganisms in broiler chickens. J I T V, 6: 220‑226.
Santoso, U dan K. Tanaka. 200 1. Effect of age on hepatic lipogenic enzyme activities and fat accumulation in broiler chicks. JITV, 6 (2): 89‑93.
Santoso, U., K. Tanaka dan S. Ohtani. 1993. Effects of early skip day feeding on growth performance and body composition in broilers. Asian‑Aust. J. Anim. Scl. 6: 451‑461.
Santoso, U., K. Tanaka dan S. Ohtani. 1995. Early skip‑a‑day feeding of female broiler chicks fed high‑protein realimentation diets. Performance and body composition. Poultry Sci. 74: 494‑501.
Santoso, U., K. Tanaka dan S. Ohtani. 1995. Effect of dried Bacillus subtilis culture on growth and lipogenic enzyme activity in female broiler chicks. Br. J. Nutr. 74: 52′ )‑529.
Santoso,   U., K. Tanaka, dan S. Ohtani. 1995. Does feed‑restriction refeeding program improve growth characteristics and body composition in broiler chicks? Anim. Scl. Technol. 66: 7‑15.
Santoso,   U.,  K. Tanaka, S. Ohtani than M. Sakaida. 2001. Effect of fermented product from Bacilus subtilis on feed conversion efficiency, lipid accumulation and  ammonia production in broiler chicks. Asian‑Aus J. Anim. Sci. 14: 535-539
Santoso, U., K. Tanaka, S. Ohtani dan B. S. Youn. 1993. Effects of early feed restriction on growth performance and body compositicn in broilers. Asian‑Aust. J. Anim. Sci. 6: 401‑4 10.
Santoso, U., T. Suteky, Heryanto dan Sunarti. 2002b. Pengaruh cara pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) terhadap penampilan dan kualitas karkas ayam pedaging. J I T V, 7: 143­148.
Sim, I S., W. D. Kitts dan D. B. Bragg. 1984. Effect of dietary saponin on egg cholesterol level and laying hen performance. Can. J. Anim. Sci. 64: 977‑984.
Subekti, S. 2003. Kualitas telur dan karkas a am local yang diberi tepung daun katuk dalam ransum. PPS IPB, Bogor.
Suprayogi, A. 2000. Studies on the biological effect of Sauropus androgynus (L.) Merr.: Effects on milk production and the possibilities of induced pulmonary disorder in lactating sheep. George‑August, Universitat Gottingen Institut fur Tierphysiologie und Tierernahrung.
Tanaka, K., B. S. Youn, U. Santoso, S. Ohtani dan M. Sakaida. 1992. Effects of fermented products from chub mackerel extracts on growth and carcass compotion, hepatic lipogenesis and on contents of various lipid fractions in the liver and the thigh muscle of broiler. Anim. Sci. Technol. 63: 32‑37.

3 comments:

Anonymous said...

Bagus..bagus..bagus

faiza said...

wah...., keren nuey isi pidatonya.
thumbup.....

LIVESTOCK said...

Terimma kasih Faiza

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...