Friday, March 9, 2012

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI KARET (Hevea brasiliensis Muel Arg) TERHADAP KUALITAS DAGING AYAM KAMPUNG


Oleh: Diah Kasmirah

ABSTRAK
Pakan merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam usaha petemakan karena dalam usaha peternakan 60 — 80 % biaya produksi digunakan untuk biaya pakan (Anggorodi, 1979). Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk pakan unggas yang berasal dari limbah pertanian yaitu biji karet. Berdasarkan kandungan gizinya, biji karet mengandung protein kasar 17,08 %, lemak kasar 25,23 %, serat kasar 17,58 % dan energi metabolis 2707,53 kkal/kg (Sutrisna,1997). Hasil sidik ragam penelitian memperlihatkan bahwa pemberian tepung biji karet tidak berpengaruh nyata terhadap berat karkas. Hal ini memperlihatkan bahwa pemberian tepung biji karet sampai level 15% tidak memberikan pengaruh negatif terhadap berat karkas yang dihasilkan.
Kata kunci: Tepung biji karet potensi untuk pakan ternak


Ø  PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara penghasil karet nomor 1 di dunia. Sekitar tiga juta ha lahan ditanami kebun karet. Tanaman karet ini menghasilkan rata-rata 800 biji karet per pohon per tahun. Dalam setahun, pohon karet berbuah dua periode. Setiap buah karet mempunyai 2 – 4 biji karet (Murni et al., 2008). Artinya, Indonesia mampu menghasilkan 2,4 juta biji karet. Harga biji karet yang diambil dari kebun karet masyarakat adalah Rp. 25,- per biji. Artinya, biji karet mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku pakan ternak.
Tanaman karet merupakan tanaman asli brazil yang mempunyai nama latin Hevea Brasilienis. Tanaman karet adalah tanaman berumah satu (monoecus). Pada satu tangkai bunga yang berbentuk bunga majemuk terdapat bunga betina dan bunga jantan. Penyerbukannya dapat terjadi dengan penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Pohon karet umumnya mulai berbunga pada umur sekitar tujuh tahun tetapi dapat dirangsang menjadi kurang dari lima tahun. Proses pemasakan buah berlangsung selama 5 – 6 bulan, sedangkan musim bijinya serlangsung sekitar 1,5 bulan. Berdasarkan proses pembuahannya biji karet dibedakan menjadi 3 golongan yaitu; biji legitim, biji prope legitim dan biji illegitim. (Cecep Haris Nurhidayat, 2009).
Biji karet mengandung protein dan energi metabolis yang tinggi sehingga penggunaan tepung biji karet dalam ransum bertujuan sebagai sumber energi dan sumber protein yang dapat diberikan pada unggas terutama ayam kampung. Berdasarkan kandungan gizinya, biji karet mengandung protein kasar 17,08 %, lemak kasar 25,23 %, serat kasar 17,58 % dan energi metabolis 2707,53 kkal/kg (Sutrisna,1997). Biji karet juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak dengan membuat tepung biji karet (Hevea brasiliensis Muel Arg).
Tepung biji karet merupakan salah satu bahan baku alternatif dari pakan ayam. Keunggulan tepung biji karet adalah tepung biji karet dihasilkan dari biji tanaman karet yang merupakan tanaman perkebunan yang paling banyak ditanam di Indonesia, sehingga ketersediaannya dalam jumlah besar relatif terjamin. Selain itu biji karet selama ini merupakan biji yang disia-siakan atau belum dimanfaatkan dan tidak dapat dimakan langsung. Biji karet terdiri atas kulit luar yang keras dan intinya banyak mengandung minyak (Murni et al., 2008).
Dilihat dari komposisi kimianya, kandungan protein tepung biji karet sangatlah tinggi (Tabel 1 dan 2). Selain kandungan protein yang cukup tinggi, pola asam amino biji karet juga sangat baik. Asam amino yang paling banyak terkandung dalam tepung biji karet adalah asam glutamik, asam aspartik dan leucine sedangkan methionine dan cystine merupakan kandungan asam amino yang terendah (Tabel 3).

Tabel 1. Analisis proksimat tepung biji karet dan beberapa kandungan kimia (100 g berat kering)
Komposisi proksimat
Kandungan (%)
Air (%)
3,6
Abu (%)
3,4
Protein (%)
27,0
Lemak (%)
32,3
BETN (%)
33.7
Tiamin (µg)
450,0
Asam nikotinat (µg)
2,5
Akroten dan Tokoferol (µg)
250,0
Sianida (mg)
330,0
Sumber: Murni et al. (2008)

Tabel 2. Analisis proksimat tepung biji karet dari alam dan budidaya (berat kering)
Komposisi (%)
Biji karet alam
Biji karet budidaya
Kadar Air
14,1 ± 7,0
2,6 ± 0,4
Kadar abu kasar
9,7 ± 2,5
2,3 ± 0,2
Kadar protein kasar
10,3 ± 1,7
21,9 ± 1,2
Kadar lemak kasar
6,4 ± 1,1
15,8 ± 1,9
BETN
73,7,4 ± 5,1
65,1 ± 5,2
Sumber: Oyewusi et al. (2007

Tabel 3. Susunan asam amino tepung biji karet dari alam dan budidaya (g/kg protein)
Asam Amino
Biji karet alam
Biji karet budidaya
Glutamic acid (Glu)
                   93.10
                 112.50
Aspartic acid (Asp)
                   76.00
                   80.40
Leucine  (Leu)
                   51.60
                   71.90
Arginine (Arg)
                   46.00
                   51.10
Lysine (Lys)
                   39.50
                   49.90
Phenylalanine (Phe)
                   38.90
                   49.00
Glycine (Gly)
                   32.60
                   40.10
Valine (Val)
                   31.70
                   38.30
Isoleucine (Iso)
                   30.10
                   35.10
Tyrosine (Try)
                   29.00
                   33.80
Serine (Ser)
                   21.00
                   30.20
Alanine (Ala)
                   17.80
                   23.90
Histidine (His)
                   20.10
                   23.50
Threonine (Thr)
                   20.50
                   23.30
Proline (Pro)
                   20.20
                   18.10
Methionine (Met)
                   10.70
                   14.90
Cystine (Cys)
                    9.90
                   14.60
Sumber: Oyewusi et al. (2007).

Agar biji karet dapat dimanfaatkan maka harus diolah terlebih dahulu menjadi konsentrat (Zuhra, 2006). Menurut George (1985), konsentrat adalah hasil pemekatan fraksi protein biji karet yang kadar proteinnya sudah tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Dalam pembuatannya, fraksi protein akan lebih tinggi kadarnya dengan cara mengurangi atau menghilangkan lemak atau komponen-komponen non protein lain yang larut.
Walaupun mempunyai kandungan nutrien relatif baik, biji karet  memiliki zat anti nutrien yaitu asam sianida (HCN) atau prussic acid. Asam sianida merupakan salah satu racun yang tergolong kuat dan sangat cepat cara bekerjanya (Murni et al., 2008). Asam sianida dalam biji karet dapat dihilangkan atau dikurangi kandungannya melalui beberapa cara, yaitu perendaman (dipping) selama 24 jam, pengukusan (steaming) pada suhu 100oC selama 6 jam, penjemuran (drying) selama 12 jam di bawah sinar matahari atau kombinasi antara pengukusan dengan penjemuran selama 12 jam.
Ayam kampung mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap Iingkungan dan lebih resisten terhadap penyakit dibanding dengan ayam ras begitupula dalam hal mencerna bahan pakan. Rasyaf (1997) menyatakan bahwa salah satu yang menjadi ciri khas ayam kampung adalah sifat genetisnya yang tidak seragam, wama bulu. ukuran tubuh dan kemampuan produksinya tidak sama. Walaupun demikian pemberian ransum yang berkualitas baik akan menghasilkan karkas yang balk pula, hal ini berkaitan dengan persediaan zat - zat makanan yang dibutuhkan dalam menyusun komposisi karkas diantaranya protein, lemak, air, mineral dan vitamin (Anggorodi. 995). Berdasarkan data dan informasi tersebut maka dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian tepung biji karet terhadap kualitas karkas ayam kampung.
Pemberian tepung biji karet tidak berpengaruh nyata terhadap berat karkas. Hal ini memperlihatkan bahwa pemberian tepung biji karet sampai level 15% tidak memberikan pengaruh negatif terhadap berat karkas yang dihasilkan. Meskipun rataan berat karkas tidak berbeda nyata namun terjadi peningkatan berat karkas. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung biji karet dapat diberikan pada ayam kampung umur 16 minggu sebesar 15% dari total ransum.                        
Menurut Bachkum (1983) pemberian biji karet segar pada broiler lebih dari 5 % dapat menurunkan pertambahan berat badan dan konsumsi ransum. Latif dkk (1999) menvebutkan bahwa pemakaian tepung biji karet sampai level 4 % dari ransum puyuh yang sedang tumbuh masih dapat dilakukan sedangkan penggunaan tepung biji karet sampai dengan tingkat 1 5 % sebagai pengganti jagung, dalam ransum ayam kampung sampai umur 11 minggu masih dapat digunakan (Saputro, 2002). Saputro (2002) mengolah biji karet dengan cara penjemuran selama 2 hari, lalu diovenkan pada suhu 60CC selama 3 hari, kemudian digiling menjadi tepung.
Menurut Oyewusi et al. (2007), biji karet mengandung 10 – 22% protein dan asam amino esensial. Biji karet telah diteliti di Indonesia untuk pakan ternak hewan darat, namun belum diteliti untuk pakan ikan. Tepung biji karet yang ditambahkan dengan metionin dalam ransum babi tidak memberikan konsumsi pakan dan pertumbuhan yang optimal (Siagian et al., 1992). Menurut Arossi et al. (1985) dalam Prawirodigdo (2007), penambahan tepng biji karet sampai 19% dalam pakan masih layak untuk pertumbuhan ayam pedaging strain CP 707. Selanjutnya, tepung biji karet mampu memsubsitusi 10 - 20% tepung jagung untuk mamacu pertumbuhan lele hibrid.
Karkas adalah daging ayam yang masih bersama kulit dan tulangnya yang diproleh dari hasil pemotongan setelah dipisahkan dari kepala,kaki, dan isi perut ( Winarno, 1993 Williamson dan Payne, 1993; ). Berat karkas bervariasi antara 65%-75% dari berat hidup.  Persentase berat karkas merupakan hasil perbandingan antara berat karkas dengan berat hidup dikalikan seratus persen. Faktor yang mempengaruhi persentase karkas adalah bangsa, umur, dan jenis kelamin  .
Kualitas karkas adalah nilai karkas yang dihasilkan oleh seekor ternak pada kondisi pasar. Nilai karkas dipengaruhi oleh faktor berat karkas, jumlah daging yang dihasilkan dan kualitas daging dan karkas yang dihasilkan (Soeparno, 1994). Kualitas karkas dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas karkas yaitu genetik, spesies, bangsa tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan aditif (hormon, antibiotik. mineral) dan stres, sedangkan faktor setelah pemotongan yaitu metode pelayuan. stimulasi listrik, metode pemasakan, pH karkas, lemak intramuskuler atau marbling dan metode penyimpanan karkas (Soeparno,1994). Menurut Winarno (1993) kualitas karkas dapat dilihat dan bentuk tulang dada yang normal, melengkung panjang ramping seperti perahu, punggung rata, pertumbuhan daging paha, sayap dan dada yang baik dan berisi.
Meskipun begitu, informasi tentang pengaruh penggunaan tepung biji karet terhadap kualitas karkas belum banyak dikemukakan. Penelitian Tangtaweewipat dan Eliot(1989) pengujian terhadap beberapa bahan pakan sumber protein nabati alternatif seperti bungkil biji kapuk, bungkil biji kemiri dan bungkil biji karet masing-masing sebanyak 10 % pada ayam kampung, dapat memperbaiki konversi pakan dari 4,6 menjadi 4,1 (11,5%).
Ø  Kesimpulan
  1. Penggunaan tepung biji karet dapat menggantikan pakan sumber protein dan energi seperti jagung .
  2. Pemanfaatan tepung biji karet sebagai pakan dapat menambah nilai ekonomis dari tanaman karet yang ada di indonesia.
  3. Tepung biji karet dapat diberikan pada ayam kampung sampai umur 6 minggu sebesar 15 % dan total ransum tanpa menurunkan berat karkas dan persentase karkas.
  4. Penambahan tepng biji karet sampai 19% dalam pakan masih layak untuk pertumbuhan ayam pedaging strain CP 707.
DAFTAR PUSTAKA
Bahasuan, A. H. 1984. Pengaruh biji karet (Hevea brasiliensis) dalam ransum ayam pedaging terhadap bobot karkas, bobot lemak rongga tubuh, bobot hati dan bobot ginjal. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Bachkum, G.D. 1983. Pengaruh tingkat pemberian biji karet (Havea brasiliensis dalam  ransum terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Tesis. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. PT. Gramedia Pustaka L:a.
Jakarta.
Latif, S. A., Novirman, J dan Yunitasari. 1999. Pengaruh pemakaian tepung biii karet
(Hevea brasilliensis) dalam ransum terhadap performan temak puvuh. Jurnal
Peternakan dan Lingkungan. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas Padang.
Padang.
Lisanti, R. 1981. Pengaruh beberapa macam pengolahan terhadap susunan zat rnakara dan racun dalam biji karet. Karya Ilmiah. Fakultas Petemakan. Institut
Pertanian Bogor.
Santoso, U. 1987. Limbah Bahan Ransum Unggas yang Rasional.Bhratara karya Aksara Jakarta
 Siagian, P. H., H. C. H. Siregar dan Saludink. 1992. Pengaruh penggunaan bungkil biji karet dalam ransum dengan penambahan metionin terhadap penampilan dan nilai karkas ternak babi. Abstrak. Fakultas Peternakan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyaratkat, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suara Pembaharuan. 28 Agustus 2004. Kebutuhan pakan ternak pada 2010 capai 13 juta ton. Suara Pembaruan Daily. http://www.suara pembaharuan.com/news/2004/08/26ekonom/eko04.htm.[14 Juni 2009].

Suprayudi, M.A, Bintang M, Takeuchi T, Mokoginta I, and Sutardi T. 1999. Defatted soybean meal as an alternatif source to subtitute fish meal in the feed of giant gouramy (Osphronemus gouramy Lac.). Sanzoshoku. 47(4): 551-557.
Eyo, J. E dan Ezechie C U. 2004. The effects of rubber (havea brasiliensis) seed meal based diets on diet acceptability and growth performance of heterobranchus bidorsalis (%) x clarias gariepinus (&) hybrid. Journal of Sustainable Tropical Agriculture Research (2004): Volume 10: 20 - 25.

Prawirodigdo, S. 2007. Urgensi evaluasi bahan pakan asli indonesia sebagai pilar utama untuk menopang usaha ayam lokal. http://peternakan.litbang.deptan.go.id/publikasi/lokakarya/lkayam-lkl05-20.pdf. [24 Juni 2009].

64 comments:

Blog Aa' Hendro said...

Wah...ternyata bisa juga biji karet dimanfaatkan. wawasan terbaru bagi saya nih ^_^

Sutriatha (E1C009019) said...

sutriatha (E1C009019)
menurut saya setuju-setuju aja, karena ungkil biji karet merupakan salah satu bahan pakan inkonvensional sumber
protein, namun mempunyai faktor pembatas HCN sehingga belum banyak
digunakan dalam ransum ternak khususnya unggas.

Sutriatha (E1C009019) said...

Menurut saya setuju-setuju aja karena Bungkil biji karet merupakan salah satu bahan pakan inkonvensional sumber
protein, namun mempunyai faktor pembatas HCN sehingga belum banyak
digunakan dalam ransum ternak khususnya ayam broiler

Siti Qotimah (C-QOTH) said...

tepung biji karet jadi pakan??... ide yang dahsyat sekali... bahan yang digunakan tidak bersaing dengan manusia, tetapi pengolahannya juga harus cermat karena biji karet banyak mengandung HCN, yang beracun dan reaksinya cepat.

hermypuspitasari said...

setelah baca artikel, ternyata biji karet dapat di manfaat kan juga sebagai pakan ternak...namun, sebelum pemberiannya tentu nya harus tau kandungan nutrisi nya terutama kandungan HCN nya....

leo suseno said...

ternyata biji karet bukan hanya dapat dioleh sebagai bahan olahan yang dapat dikonsumsi oleh manusia, akan tetapi bisa dimanfaatkan sebagai ransum ayam broiler.

Anonymous said...

dadang m faris (E1C009035)

Setuju tetapi biji karet banyak mengandung HCN yang tidak sesuai terhadap ayam pedaging

Anonymous said...

Eko saputra (E1C009043 )

Setuju sekali ya karena pengaruh pemberian tepung biji karet terhadap kualitas daging ayam kampung akan tetapi harus memperhatikan kadar proteinnya

agoeng golden wayz said...

Agung kurnia (E1C009029)}

THIS IS SUPER ARTIKEL BECAUSE THE JUSTIFICATION IS REAL AND THAT IS THE FACT FROM SOME MANY REFERENTION FOR FEED

Ria Puspita Sari E1C009008 said...

saya baru tahu ternyata biji karet bisa dijadikan pakan ternak,, berarti besar kemungkinan biji-biji yang lain untuk dijadikan pakan ternak,terutama pada saat musim buah,,hehehehe

karina said...

Penelitian yang bagus,,ternyata bungkil biji karet menjadi pakan untk unggas..
Tpi,apa ya pengaruh nya pada pemberian diatas 15% pda umur 6 mnggu...?penurunan produktivitas kah...?

oktaviahairunisa(e1c009073) said...

oktavia hairunisa E1C009073
saya sangat setuju setelah baca artikel ini,karena bungkil biji karet bisa salah satu bahan pakan ternak terutama pada unggas,dan bahan biji karet mudah dan terjangkau.

Adventure said...

informasi terbaru bagi saya mengenai pemberian tepung biji karet untuk kualitas daging ayam kampung, terima kasih infonya.

andi febianto E1C009031

WELCOME TO HENDRA'S HOME said...

saya sangat setuju sekali dengan artikel ini..'' jd bertambah lg dech pengetahuan sya..''

miki suhadi (E1C009070) said...

setelah membaca artikel diatas saya sangat setuju-setuju saja,karena selain mengandung protein yang relatif tinggi dan ketersedian biji karetnya banyak dan mudah didapat.

angga putra sinaga (E1C009002) said...

hahhah
ini hal yang sangat bagus
mudah2n setelah membaca ini saya bisa memenpatkan biji karet yang selalu di biarkan di kebun menjadi salah satu pakan unggas di sekitar tempat tinggal q...

Roby okta saputra (E1C009010) said...

Roby Okta Saputra (E1C009010)
Setelah saya membaca artikel ini saya baru tahu kalau biji karet dapat dimanfaatkan sebagai pakn ternak.Tetapi kalau dilihat dari kandungan biji karet Seperti protein kasar 17,08 %, lemak kasar 25,23 %, serat kasar 17,58 % dan energi metabolis 2707,53 kkal/kg apa komposisi tersebut dapat mengantikan pakan biji jangung?
serta bagaimana dengan kandungan HCN didalam biji karet,apa dapat berbahaya terhadap kualitas karkas jika diberikan secara terus menerus?????

neksen jaya said...

mantap tu,ternyata biji karet bisa juga untuk meningkatkan berat karkas...,apakah dengan ada faktor pembatas seperti HCN yang ada dalam biji karet tidak akan menurunkan kulitas karkas,bagaimana manangulanginya????

Mastuti E1C009068 said...

MASTUTI E1C009068

Ternyata biji karet bisa juga di jadikan sebagai pakan ternak unggas,kalau tepung biji karet di berikan kepada ternak ruminan berpengaruh ngak y????

dodi afrianto said...

menurut saya dari artikel diatas sangat menarik,karena biji karet merupakan salah satu bahan pakan ternak,dan memiliki protein karena mempunyai faktor HCN sehingga belum banyak digunakan pada ransum ternak apalagi pada unggas.

fiby kurniawan said...

menurut saya penggunaan biji buah karet belum banyak digunakan karena banyak mengandung HCN yang terbatas tehap ternak.

rocky said...

ternyata biji karet pun sangat berpotensi untuk pakan ternak, yang dahulunya biji karet terbuang sia2 di perkebunan, ternyata mempunyai manfaat yang baik untuk pakan.

bisa juga nih kalau ada teman2 peternakan unib. mau penelitian tentang biji karet.

andi febianto said...

ternyata setelah saya baca didalam artikel ini, biji karet juga merupakan prospek yang bagus untuk dikembangkan. dan artikel ini sangat bagus untuk dikembangkan didaerah yang memiliki perkebunan karet yang luas.

maherano bagas .p 09 said...

kalo boleh tau,pengaruh tepung biji karet terhadap kualitas daging ayam kampung, apa tidak berpengaruh negatif terhadap ternak itu sendiri???
seperti menimbulkan penyakit,

Rina Simanjuntak95@yahoo.com said...

Rina simanjuntak..
sekarang zaman sudah semakin canggih,,sampe2 biji karet aja dapat digunakan untuk pakan ternak..
Akan tetapi kelemahannya mempunyai antinutrisi..

canra dwi saputra said...

Negara Indonedia memang kaya akan sumber daya alam seperti pohon karet yang menghasilkan biji, dan biji karet dapat diolah menjadi bahan tambahan pakan ternak. dalam penambahanya perlu memperhatikan beberapa faktor seperti aspek teknis, ekonomis dan lain-lain. hal ini dikarenakan diperlukannya pengolahan dalam pengunaanya. namun jika secara ekonomis memenuhi standar maka tepung biji karet layak digunakan sebagai pakan tambahan unggas.

Luky Ardian (E1C009066) said...

kok saya baru tau ya,ternyata wawasan saya masih selebar daun kelor,info yg menarik .......

iwan Hidayat (E1C009059) PTR 09 said...

WAH lumayan menambah ilmu ternyata biji karet bisa di jadikan salah satu bahan pakan, dan merupakan sumber protein, walaupun mengandung HCN sehingga harus cermat mengunakanya

djun said...

waah...baru tau biji karet bisa dibuat tepung dan bermanfaat buat ternak...mungkin bisa bermanfaat untuk yang lainnya ya...di tempat saya biji karet melimpah...

hikman said...

menurut saya artikel yang sangat menarik, selama yang saya ketahui biji karet digunakan untuk disemaikan menjadi bibit dan sebagai kerajinan tangan ternyata ada lagi manfaat yang selama ini tidak saya ketahui menjadikan saya lebih banyak tentang manfaat biji karet.

deny andriansyah(E1C009036) said...

Owh,,.ternyata tepung biji karet bermanfaat juga ya untuk ransum bahan pakan ternak.kayaknya ini bisa di terapkan secara langsung di daerah saya karena banyak tanaman karet, pasti tidak akan sangat mudah mendapatk,. kan sangat sulit cari bahan pakan ternak yang gratis,hitung-hitung pengiritan dana.

Lucky Ardian (E1C009066) said...

mantap....biji karet pun ternyata bisa digunakan sebagai pakan ternak,tapi harus dengan pengolahan yg baik dan benar.....

Lucky Ardian (E1C009066) said...

mantap....biji karet pun ternyata bisa digunakan sebagai pakan ternak,tapi harus dengan pengolahan yg baik dan benar.....

Unknown said...

biji karet sebagai bahan pakan ayam kampung, hemm sepertinya cukup menarik untuk kita sosialisasikan kepada para petani karet agar mereka bisa memanfaatkan biji karet yang slma ini hanya terbuang sja, menjadi salah satu bahan pakan untuk ternak ayam mereka.

Unknown said...

Muhammad Yusuf ( E1c010008 )
Mengolah biji karet sudah pernah saya lakukan dalam projek Work pada saat saya masih di SMK, selama 2 bulan Projek Work Pengolahan biji karet tersebut saya lakukanbersama teman-teman, alhasil biji karet itu bisa disulap mennjadi produk tempe, kripik, pangsit, dodol dan masih banyak lagi, tapi perlu ditekankan pada saat kami mempersiapkan bahan tersebut sebelum di olah, proses penurunan kadar HCN yang kami lakukan memakan waktu kurang lebih 2 minggu, tetapi mengapa pada artikel yang di atas menjelaskan penurunan kadar HCN bisa dilakukan hanya dalam waktu 2-3 hari saja, apakah ini bisa dpertanggung jawabkan? bagaimana kalau ternak orang yang menerapkan artikel ini bisa keracunan dan mati, terimakasih....

wajuli haryadi said...

wajuli haryadi (e1c010014)
artikel ini sangat menarik...dan saya baru mengetahui bahwa biji karet juga bisa di jadikan tepung atau pakan ternak...tpi pak,,bagaimana jika pemberianya lebih banyak dari pakan lain,apakah performancenya tidak terganggu...?

Anonymous said...

Assalamualaikum. Kalau menurut saya ide ini ini cukup bagus dengan potensi biji karet yang sangat besar. Mungkin penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar produksi biji karet yang melimpah dapat dimanfaatkan secara optimal yang tidak hanya diperuntukan pada ayam kampung saja, tapi pada ternak lainnya.

Anonymous said...

Yusuf kurniawan/E1C010010
Assalamualaikum. Kalau menurut saya ide ini ini cukup bagus dengan potensi biji karet yang sangat besar. Mungkin penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar produksi biji karet yang melimpah dapat dimanfaatkan secara optimal yang tidak hanya diperuntukan pada ayam kampung saja, tapi pada ternak lainnya.

rizki syahfitra said...

saya sangat tertarik dengan artikel ini karena baru sekarang saya mengetahui bahwa biji karet bisa digunakan sebagai pakan ternak, berarti peternak bisa menghemat apalagi karet bisa menggantikan fungsi dari jagung, sehingga biji karet yang tidak digunakan sebaagai bibit bisa dialih fungsikan untuk pakan sehingga petani bisa mendapat fee dari penjualannya, semoga ini bisa di realisasikan amin...

Redo Putra said...

Artikelnya sangat menarik,,,ternyata limbah biji karet yang berlimpah di masyarakat kususnya di perkebunan karet dapat di kurangi dengan cara memanfaatkn biji karet tersebut dan di kelolah sebagai tambahan bahan pakan ternak unggas,,,,,apbila itu dapat di realisasikan maka petani perkebunan karet juga dapat mengurangi limbah biji karet yang ada di lahan kebun mereka

SIKI ANDRI PUTRA said...

Assalamu'alaikum. SIKI ANDRI PUTRA (E1C010033). Setelah saya membaca artikel ini,saya dapat mengambil kesimpulan bahwa tepung biji sawit sangat berpotensi untuk dijadikan bahan pakan tambahan pada ternak unggas walaupun biji karet mengandung HCN yang tidak baik buat ternak tersebut. tapi yang menjadi pertannyaan saya pak, bagaimana cara pengolahan ( proses ) biji sawit tersebut menjadi tepung biji sawit pak...??? Thank's.

DADANG HIRAWAN(E1C010012) said...

benar apa yang dikatakan saudara M.YUSUF,HCN yang bersifat sebagai anti nutrisi dan beracun bagi ternak yang terdapat pada biji karet jika prengolahanya tidak tepat maka dapat beakibat fatal bagi ternak,sebaiknya di artikel ini juga menjelaskan level HCN yang masih dapat di toleransi oleh ternak,karena setiap orang yang melkukan pengolahan mungkin menghasilkan kadar HCN yang berbeda ..terimkasih

DADANG HIRAWAN(E1C010012) said...

benar apa yang dikatakan saudara M.YUSUF,HCN yang bersifat sebagai anti nutrisi dan beracun bagi ternak yang terdapat pada biji karet jika prengolahanya tidak tepat maka dapat beakibat fatal bagi ternak,sebaiknya di artikel ini juga menjelaskan level HCN yang masih dapat di toleransi oleh ternak,karena setiap orang yang melkukan pengolahan mungkin menghasilkan kadar HCN yang berbeda ..terimkasih

sutris said...

saya juga pernah mengkomsumsi biji karet,tapi tidak sampai keracunan dengan menggoreng biji karet tersebut akan tetapi saya mengkomsumsiny dalam jumlah sedikit pernah saya mengkomsumsi biji karet tersebut dalam jumlah banyak tetepa saya mual-mual dan pusing mungkin pengaruh dari HCN tersebut.biji karet dapat dikomsumsi dalam jumlah sedikit jangan dalam jumlah yang banyak begitu pun pada ternak,

Unknown said...

M.andrisanyah
dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan kita tentang nilai nilai gizi yang terkandung pada susu, di jelaskan di atas bahwasanya susu mempunyai nilai gizi yang tinggi
mengapa negara indonesia tingkat konsumsinya rendah?
dan bagai mana cara meningkatkan konsumsi susu negara indonesia?
untuk kita dan semua hayo kita benahi permaslahan yang ada?

Musaheb said...

Musaheb (E1C011008). Sebenarnya banyak sekali bahan-bahan limbah perkebunan yang bisa di olah dan dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak.Namun bagi masyarakat awam perlu dilakukan sosialisasi atau pelatihan agar masyarakat juga bisa memanfaatkan tekhnologi ini sehingga dapat mengurangi biaya produksi terutama bagi para peternak mikro.Selama ini biji karet luput dari perhatian dan kadang di anggap tidak memiliki manfaat,namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ternyata biji karet mengandung zat nutrisi yang dapat dimanfaatkan sebagai konsentrat.

Unknown said...

saya baru tau kalo karet memiliki protein yang sangat tinggi,dan dapat di jadikan pakan ternak terimah kasi atas infonya pak

dori nuringgani pratama E1C011093 said...

saya stju biji karet menjadi salah satu program sebagai pakai yang efejtif buat ternbak unggas ygt banyak mengandung protein

Unknown said...

bangun dwi cahyono (E1C011009)
memang biji karet memiliki kandungan yang tinggi disamping itu juga ada toksin yang terkandung dalam biji karet tersebut.. terus perbandingannya berapa pak setiap yang akan saya berikan kepada ternak ?

Unknown said...

Radiyostri (E1C011071)
.
Biji karet mengandung protein dan energi metabolis yang tinggi sehingga penggunaan tepung biji karet dalam ransum bertujuan sebagai sumber energi dan sumber protein yang dapat diberikan pada unggas terutama ayam kampung. Selalu yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana mekanisme pengolahannya sebelum diberikan kepada ternak ?

Anonymous said...

Nama Nazarudin
NPM E1C011039
Sangat menarik sekali artikel di atas, setelah saya memebaca artikel di atas saya merasa dapat pengetahuan baru tentang pemberian tepung biji karet sebagai pakan aym.
trimakasih atas informasinya.

wiki utomo (E1C011026) said...

oh ternyata biji karet ada gunanya juga ya pada ayam kampung. saya akan mencoba.makasih

Unknown said...

sangat sangat bermanfaat,menarik, menambah pengetahuan,

Anonymous said...

ad yang tw kandungan sianida berpa dan linamarin brpa yang ad d dalam biji karet????

arie wae said...

ary qurniawan (E1C010043)
sangat bagus artikel ini karena selama ini biji karet belum di manffatkan karena biji karet mempunyai racun yang berbahaya bila di berikan ke ternak

arie wae said...

ary qurniawan (E1C010043)
Artikel ini sangat bermanfaat karena selama ini biji karet bmemiliki kandungan toxin di dalam nya

vera aprilianti / E1C010020 said...

menurut saya banyak sekali ya pak pakan alternatif yang baik untuk dijadikan pakan unggas. tetapi kenapa ya pak pemanfaatannya tidak dilakukan secara komersil ?
lalu apakah rasa yang ditimbulakan dari pemberian biji karet ini tidak berubah pak ?

juli masdeka sari E1C010046 said...

Tulisan yang sangat baik dan menarik untuk di baca akan tetapi sampai saat ini saya bingung dngan biji karet bagaimanakah bentuknya karena didaerah saya pagaralam tidak ada yang namanya batang karet pak, tetapi kopi banyak

rizki ganteng said...

tepung biji karet sangat menarik untuk di baca karena didaerah saya bnyak sekali pohon karet, akan tetapi kalau dari segi ekonomisnya biji karet lebih baik digunakan untuk pembibitan,,.karena lbih mahal dijual untuk bibit.

Anonymous said...

ryona pefti p/e1c010044
dari artikel ini saya dapat mengetahui bahwa bungkil biji karet dapat juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memelihara ternak dan digunakan untuk pakan ternak

Bayu Adinugraha (E1C010028) said...

Bayu Adinugraha (E1C010028) :
Tanpa ada artikel ini, saya rasa biji karet tidak akan dilirik sebagai pakan ayam dan hanya sebagai musik saat para petani karet menakik karetnya dan biji karet itu pecah. Padahal jika diberikan ke ayam kampung dapat digunakan sebagai pakan dan tidak akan memberikan dampak negatif sampai taraf 15%.

Unknown said...

Indah Lestari (E1C013090)
artikel ini dapat membantu mengetahui bahwa biji karet bermanfaat, biasanya diperkebunan karet biji karet terkadang terbuang saja, kurangnya ilmu pengetahuan untuk petani karet bahwa biji karet tersebut dpat dimanfaatkan sebagai pakan unggas, selain itu protein biji karet tinggi sebanding dengan jagung ..

Unknown said...

Galih Ardhiyansyah (E1C013084)
Saya baru tahu bahwa biji karet bisa digunakan sebagai pakan unggas. Apakah bisa dijadikan pakan tambahan untuk ternak ruminansia?

Unknown said...

Nama: Roni Saeful Anwar (E1C014067)
MK : Penyajian Ilmiah

tepung Biji karet memiliki kandungan sianida, jika dikonsumsi berlebihan apakah tidaka akan menimbulkan efek samaping ?? terimaksih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...