Oleh : Hermy Puspita Sari
ABSTRAK
Penggunaan limbah pertanian merupakan salah satu alternative untuk
memenuhi kebutuhan hijauan makanan ternak . limbah perkebunan yaitu pucuk tebu
memilki potensi sebagai alternative sumber serat pakan hijauan.Menurut (
Rantan,2009) bahwa pucuk tebu dapat menggantikan peran rumput gajah, tanpa
memberikkan efek negative baik pada sapi potong ataupun sapi perah. pepito et
al,..(1969) pada sapi sapi potong , kambing dan domba mengenai kecernaan ransum
yang diberi perlakuan silase memiliki TDN sebesar 50% dan 9,2 MJ/kg energy
tercerna sedangkan menggunakan pucuk segar yang supleman dengan konsentrat di
berikan pada sapi jantan selama 115 hari , didapatkan pertambahan berat badan
dengan kisaran 0,41-0,52 kg/ hari.
Kata kunci :pucuk tebu , pakan
alternatif, ternak
PENDAHULUAN
Masalah yang
dihadapi khususnya dalam pengembangan ternak ruminansia, terutama di daerah-
daerah padat penduduk clan ternak adalah semakin terbatasnya lahan yang dapat
dimanfaatkan untuk tanaman rumput. Salah satu limbah pertanian
yang umum digunakan sebagai pakan ternak ruminansia masyarakat adalah
pucuk tebu. Luas tanaman tebu tahun 2004 pada perkebunan besar 0.80% dari tahun
sebelumnya , adalah 364,44 hektar menjadi 367,3 ribu hektar .begitu pula
produksinya mengalami peningkatan
sebesar 11,85% .Begitu pula areal penanaman dan produksi gula tebu secara
keseluruhan sejak tahun 2000-2009 (
sumber : direktorat jendral perkebunan , departemen pertanian 2009 ).
Produk
utama dan turunan yang dihasilkan dari tanaman tebu ada dua kelompok yaitu
limbah perkebunan dan limbah industry gula . limbah perkebunan berupa pucuk tebu ( cane tops) sedangkan limbah industry gula berupa baggase, tetes dan
blonthong.pucuk tebu adalah komponen limbah yang proposinya mencapai 14% dari
bobot total tebu yang tersisa setelah panen . Limbah dari industry gula dapat
dimanfaatkan dalam banyak hal dan sebagian besar dapat di manfaatkan sebagai
pakan ternak ( heri ahmad sukri, 2009).
Pucuk
tebu digunakan sebagai hijauan makanan ternak pengganti rumput gajah tanpa ada pengaruh
negative pada ternak ruminansia.Pucuk tebu meskipun pontensinya cukup besar,
namun angka pemanfaatnya relative sangat rendah (3,4%) Hal ini disebabkan antara lain turunnya palatabilitasnya yang
besar apabila dikeringkan dengan matahari, sedangkan yang diekspor umumnya dikeringkan dengan matahari ,sedangkan
yang di ekspor umumnya dikeringkan dengan mesin pengering, sehingga tetap hijau
dan bebau manis. Dilihat dari potensi bahan kering ,maka pucuk tebu masih mampu
menghidupi sebanyak 377.860UT/tahun,
sedangkan dengan kandungan PK 5,6 % mampu mensuplai sebanyak 262.662 UT/tahun ,
dari kandungan TDN 54,1% mampu menghidupi 448.361 UT/tahun (Rantan krisna
2009).
Pucuk tebu mengandung protein yang rendah ,hal
ini dapat dilihat pada hasil analisa yang telah dilakukan oleh Wardhani dkk.
bahwa, pucuk tebu mengandung 22,34% bahan kering, protein kasar 4,94%, serat
kasar 33,54%, lemak 1,34%, beta-N 44,08% dan abu
8,21 %. Menurut Pigden , pucuk tebu bukan saja mengandung protein yang rendah,
tetapi juga mineral dan vitamin rendah. Oleh karena itu, pemberian pucuk tebu
pada ternak ruminansia memerlukan bahan suplementasi sebagai sumber protein,
mineral dan vitamin. Suplementasi yang disarankan berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Preston clan Leng adalah urea, proteinbypass, pati-bypass,
mineral clan vitamin.
Pucuk tebu yang
merupakan limbah panenan tebu, potensinya sangat tergantung pada luas areal
panen, varietas clan produksi per satuan luas tanaman tebu. Menurut data yang
diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pigden (6) dinyatakan
bahwa, 23% dari bagian ujung sebatang tebu adalah merupakan pucuk tebu.
KOMPOSISI
Hasil
ikutan tanaman tebu merupakan pakan sumber serat atau energi yang dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia adalah pucuk tebu, daun tebu,
ampas tebu (bagase), blotong dan tetes (molases). Pucuk tebu memiliki daya
cerna dan nilai gizi yang relatif rendah, hal tersebut dapat dilihat dari
kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi (42,30%). Akan tetapi dengan
tindakan pengolahan kimiawi, hayati dan fisik, secara signifikan mampu
meningkatkan daya cerna, kandungan gizi dan konsumsi pakan (Dwiyanto, et al,
2001).
Pucuk tebu digunakan sebagai hijauan
makanan ternak pengganti rumput gajah tanpa ada pengaruh negative pada ternak ruminansia.
Ampas tebu (bagasse) merupakan hasil limbah kasar setelah tebu digiling yang
mengandung serat kasar yang tinggi yang terdiri dari selulosa, pentosan dan
lignin. Mengingat tingginya serat kasar, ampas tebu hanya bisa digunakan untuk
ternak ruminansia sebanyak 25%. Tetes bisa diberikan pada ternak secara
langsung setelah melalui proses pengolahan menjadi protein sel tunggal dan asam
amino. Keuntungan tetes untuk pakan ternak adalah kadar karbohidratnya tinggi
(48-60% sebagai gula), kadar mineral dan rasanya disukai ternak. Tetes juga
mengandung vitamin B kompleks dan unsur mikro yang dibutuhkan ternak seperti
cobalt, boron, iodium, tembaga, mangan dan seng. Kelemahannya kadar kaliumnya
yang tinggi dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi terlalu banyak. Tetes dapat
digunakan dalam ransum unggas sebesar 5-6% serta babi dan ruminansia sebesar
15%.
Berikut ini adalah hasil analisis proksimat bahan
pakan yang berasal dari limbah industry.
Tabel 5. Kandungan nilai gizi pucuk
tebu
Kandungan zat
|
Kadar zat
|
Bahan kering
|
16.67
|
Protein kasar
|
5.47
|
TDN
|
53
|
Serat kasar
|
17.71
|
Lemak kasar
|
2.49
|
Energy metabolic
(Mcal)
|
3.94
|
Sumber : laboratorium ilmu nutrisi dan pakan ternak
departemen peternakan FP USU (2008)
Seperti halnya limbah yang
mengandung serat pada umumnya, pucuk tebu sebagai pakan mempunyai faktor
pembatas, yaitu kandungan nutrisi dan kecernaannya yang sangat rendah, pucuk
tebu mempunyai kadar serat kasar dan kadar lignin sangat tinggi, yaitu
masing-masing sebesar 46,5% dan 14% (Ensminger, et al., 1990.
Tuazon (1974) menyebukan bahwa
suplementasi silase pucuk tebu ( 60 % dari jumlah total ransum kering udara )
dengan 20 % molasses dan bungkil kopra memberikkan pertambahan berat bdan
sebesar 0,41 kg/ hari dengan efisiensi pakan 12,6 kg . pucuk tebu juga dapat
jga dip roses dalam bentuk hay dengan nilai nutrisi yang rendah yaitu BK 85%
,PK 5,5% . ME 7 MJ/kg serta nilai kecernaan bahan kering 27,5% .
Pakan ternak ruminansia pada
umumnya terdiri dari rumput, hijauan dan konsentrat. Pemberian pakan berupa
kombinasi ketiga bahan tersebut akan memberi peluang terpenuhinya zat-zat
gizi yang dibutuhkan domba dan biaya relatif rendah (Smith dan Mangkoewidjojo,
1988).
Kecernaan pakan dapat
didefinisikan dengan cara menghitung bagian zat makanan yang tidak
dikeluarkan melalui feses dengan asumsi zat makanan tersebut telah diserap
oleh ternak. Kecernaan pakan biasanya dinyatakan berdasarkan bahan kering,
dan sebagai suatu koefisien atau persentase. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecernaan, yaitu komposisi bahan pakan, perbandingan komposisi antara bahan
pakan satu dengan pakan lainnya, perlakuan pakan, suplementasi enzim dalam
pakan, ternak dan taraf pemberian pakan (McDonald et al., 2002).
Kecernaan bahan kering dan bahan
organik merupakan indikator derajat kecernaan pakan pada ternak dan manfaat
pakan yang diberikan pada ternak. Preston dan Leng (1978) menyatakan bahwa
kecernaan bahan kering yang berkisar antara 55-65% merupakan kecernaan bahan
kering yang tinggi dan diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ternak.
ANALISIS PERFORMANCE
Langsung ke dalam ransum
Pucuk tebu dapat dimanfaatkan untuk pakan sapi dan
kerbau. FERREIRO dan PRESTON et al. (1976) dalam
menggemukkan sapi dengan batang tebu cacahan tanpa batas, menghasilkan
pertambahan bobot hidup 0,7 kg/hari. Mungkin karena batang tebu
mengandung banyak energi dari gula yang dikandungnya. Angka yang sama dicapai
pada pemberian pucuk tebu yang ditambah urea dan 1 kg katul/hari, tetapi
konsumsi pakan meningkat, sehingga efisiensinya sedikit berkurang. Dalam hal
ini banyaknya urea yang ditambahkan tidak disebutkan. Adanya
pucuk tebu yang berlimpah di musim kemarau diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan ternak akan rumput yang sangat tidak mencukupi.
Hal ini memungkinkan karena mutu pucuk tebu tidak kalah dengan rumput
Gajah. MUSOFIE dan WARDHANI (1985) membandingkan pakan basal rumput Gajah dan
pucuk tebu yang diberikan secara ad libitum. Penambahan 1 kg
konsentrat/ekor/hari meningkatkan bobot hidup serupa (0,3 vs 0,2
kg/hari) pada pedet lepas sapih, demikian juga dengan konsentrat sebanyak
1,5% dari bobot hidup pada sapi muda (0,41 vs 0,48 kg/hari), sedangkan
pada sapi laktasi produksi susu serupa pula (5,76 vs 5,73 l/hari) bila
konsentrat dikonsumsi sebanyak ± 5 kg bahan kering. Dengan penambahan 1 kg
katul dan urea (3% dari bahan kering pakan), sapi Zebu yang diberi cacahan
pucuk tebu dapat mencapai pertambahan bobot hidup sebanyak 0,7 kg/hari
(PRESTON dan LENG, 1987),
sebagaimana yang dicapai dengan
penambahan konsentrat (14% protein) sebanyak 1,5% dari bobot hidup (MUSOFIE et
al., 1987a). Keistimewaan katul ini adalah kandungan lemak dan bypass
protein yang cukup tinggi, dan hampir semua pati yang terkandung di dalam
katul tidak dicerna dalam rumen, sebaliknya pati yang dikandung oleh ubi kayu
cepat difermentasi (PRESTON dan LENG, 1987). Efisiensi akibat pemberian katul
dan
urea ini menunjukkan perlunya mencukupi kekurangan
nitrogen (di rumen dan di usus) dan lemak (di usus) bila pucuk tebu dijadikan
pakan basal.
Perlakuan fisik dapat berupa pencacahan, pembentukan pelet (setelah
digiling) atau pembuatan hay (SINGH dan PRASAD, 2002). Rendahnya
kecernaan pucuk tebu di Indonesia dapat diatasi dengan amoniasi. Dengan
N-amonia 6% dari berat bahan kering pucuk tebu, hanya diperlukan waktu 2
minggu untuk menaikkan kandungan asam lemak hasil fermentasi (PANGESTU et
al., 1992). Selain itu, alkali seperti NaOH, Ca (OH)2 dan KOH perlu
dipertimbangkan sebagai bahan aktif yang memisahkan ikatan selulosa dan
hemiselulosa dari ikatan lignin.
ELLIOTT
(2000) melaporkan bahwa pucuk tebu yang direaksikan dengan NaOH (4%)
menaikkan konsumsi dan kecernaan bahan kering, tapi untuk penggunaannya masih
harus ditambah bahan pakan sumber protein dan pati yang lolos dari pencernaan
di rumen, seperti katul. Praperlakuan maupun penambahan konsentrat atau hijauan
bergizi tinggi dapat menaikkan kecernaan dan konsumsi pakan, pertambahan
bobot hidup, produksi dan kualitas susu (WANAPAT, 2002).
Beberapa kendala bila pucuk tebu dijadikan pakan
ternak ruminansia dan solusinya dapat diringkaskan sebagai berikut :
Upaya
praperlakuan dan/atau suplementasi pada penggunaan serat limbah yang lain
dapat menggunakan prinsip-prinsip tersebut. Sapi muda seberat 200 kg yang
perlu bertumbuh 0,5 kg per hari diperkirakan membutuhkan protein 570 g dan
energi 51 MJ (NRC, 1984), maka bila pakan basalnya pucuk tebu (5,5% protein
dari bahan kering,
energi termetabolis (ME) 8,326 MJ/kg bahan kering),
konsumsinya diperkirakan 3,5 kg bahan kering yang hanya memasok protein kasar sebanyak 192,5 g
dan
energi 29,141 MJ ME, sehingga akan memerlukan tambahan
protein kasar sebanyak 377,5 g dan energy 21,859 MJ. Secara teoritis,
kekurangan dapat dipenuhi dengan
menambahkan 1,5 kg katul dan 58 g urea. Dengan perkiraan meningkatnya
konsumsi pucuk tebu bila diberi perlakuan atau ditambah legum dan mineral maka
diharapkan pertambahan bobot hidupnya meningkat.
KESIMPULAN
Hasil – hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pemberian pucuk tebu akan meningkatkan PBB ternak apabila diberikkan bersama
konsentrat ( sumber protein ) , naming apabila pemberian pucuk tebu tambah
penambahan konsentrat maka tidak akn mencukupi kebutuhan dari ternak tersebut
|
||||||||||||||
|
DAFTAR PUSTAKA
·
KUSWANDI.2007. Balai Penelitian Ternak .Teknologi
Pakan untuk Limbah Tebu (Fraksi Serat) sebagai Pakan Ternak Ruminansia.bogor .
·
Musofie, A., N,K . Wardhani, S. Tedjowahjono dan K.
Maksum . 1981 . Pemberian Pucuk Tebu
dengan Penambahan Pelbagai Level Konsentrat pada Sapi Bali Dara . Laporan Khusus
Penelitian Sub Balai Penelitian Ternak, Grati
·
S. BASYA : Pucuk
tebu, potensi dan peranannya
·
Y. Retnani W. Widiarti, I.
Amiroh, L. Herawati & K.B. Satoto Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. 2009
·
Tidi
Dhalika, Atun Budiman dan Budi Ayuningsi Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Pengaruh tingkat protein ransum lengkap
dengan sumber hijauan daun pucuk tebu (Saccharum officinarum) terhadap jumlah
zat makanan dapat dicerna pada domba persilangan priangan vs Barbados .
Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung
·
fileDocuments/PI/tebu/PengolahanPucukTebuuntukPakanTernakRuminansiaMY
BLOG.htm
·
file:///C:/Documents%20and%20Settings/zyrek/My%20Documents/PI/tebu/546.htm
24 comments:
artikel ini cukup menarik, tapi saya ingin bertanya terlebih dahulu. bagaimana sistem penanaman tebu di kebun industri skala besar? apakah tidak menggunakan pucuk tebu hasil dari pemanenan? karena setahu saya selama ini masyarakat saat menanam tebu itu menggunakan pucuknya.
sekadar saran mungkin artikel ini bisa sedikit diperbaiki, karena banyak penulisan kata dan kalimat yang berulang-ulang.
terima kasih
Muhammad Yusuf ( E1c010008 )
pemanfaatan pucuk tebu sebagai pakan ternak itu masuk akal, dan di Lampung banyak sekali industri perkebunan tebu untuk selanjutnya diolah menjadi gula pasir. tapi masalahnya adalah setahu saya pemanenan batang tebu itu menunggu umurnya sudah tua dan sebelum di panen biasanya batang tebu justru di bakar hingga semua daunnya hangus terbakar baru di panen. jadi sayang sekali, seharusnya itu bisa dimanfaatkan sebagi pakan ternak. terimakasih
waaahhh,,,nambah lagi wawasan saya....
tapi untuk penggunaan pucuk tebu itu sendiri,,apakah tidak mengurangi produksi akan tebu itu sendiri,,sedangkan yang saya ketahui kebanyakan untuk memperbanyak produksi tebu,masyarakat menanam pucuknya..jadi bagaimana efisiensi penggunaan pakannya...apakah bisa tercukupi juga.....?
em...ternyata banyak sekali ya limbah pertanian yang dapat dijadikn sebagai pakan ternak,untuk itu siapa yang pencinta dunia peternakan apa lagi seseorang yang mempunyai usaha peternakan sangat bermanfaat,saat ini peternak terkendala dengan pakan sebenarnya banyak alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pakan ternak,jadi untuk peternak jangan terlalu terfokus dengan hanya satu pakan ternak saja itulah sebenarnya yang membuat peternak kesulitan dalam pakan
benar-benar blog yang banyak manfaat bagi dunia peternakan karena banyak sekali terdapat artikel-artikel yang dapat menambah pengetahuan baru tentang dunia peternakan khususnya mengenai pakan.
saya rasa juga pucuk tebu cocok untuk pakan ruminansia tetapi untuk pucuk tebu ini tidak dapat dikonsumsi secara terus menerus karena pucuk tebu hanya dapat dimanfaatkan pada musim panen tebu saja jadi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena hanya musim tertentu saja ternak ruminansia dapat mengkonsumsi pakan ini
ternyata pucuk tebu bermanfaat sebagai bahan pakan suplementasi pada ternak ruminansia, hal ini belum banyak diketahui oleh peternak dilingkungan sekitar saya. dengan adanya artikel ini saya baru mengetahuinya,,jadi peternak bisa menanam tebu disekitar wilayah kandang ternaknya.selain batang tebu yang bermanfaat,ternyata pucuknya juga bermanfaat.
ternyata banyak sekali limbah pertanian yang bisa dimanfaatkna bagi peternak,dari artikel ini ternyata pucuk tebu juga bermanfaat bagi pakan suplementasi ternak ruminansia,tetapi juga hrus memperhatikan kandungn-kangan yang ada di dalam bahan tersebut, jangan sampai berakibat patal hehehe...
riko herdiansah
e1c011065
E1C011088
memang benar pucuk tebu dapatdi gunakan sebagai pakaan ternak karena hampir mirip dengan rumput gajah, terutama ternak ruminansia besar sangat menyukainya, selain pucuknya ampas dari tebu juga dapat di gunakan sebagai konsentratuntuk ternak.
Radiyostri (E1C011071)
.
Artikel yang sangat membantu dan menarik. Pucuk tebu digunakan sebagai hijauan makanan ternak pengganti rumput gajah tanpa ada pengaruh negative pada ternak ruminansia. Apakah sudah dilakukan pengaplikasiannya dilapangan ?
aslm,memang pemanfaatan pucuk tebu bermanfaat sebagai suplememntasi pada ternak ruminansia,tapi sayang pemanfaatannya kurang.Tetapi pemanfaatan pucuk tebu harus dibarengi dengan penambahan konsentrat karena pucuk tebu kurang dalam kandungan protinnya.Perlu penyuluhan lagi kemasyarakat agar termanfatkan pucuk tebu tersebut.
aslm,memang pemanfaatan pucuk tebu bermanfaat sebagai suplememntasi pada ternak ruminansia,tapi sayang pemanfaatannya kurang.Tetapi pemanfaatan pucuk tebu harus dibarengi dengan penambahan konsentrat karena pucuk tebu kurang dalam kandungan protinnya.Perlu penyuluhan lagi kemasyarakat agar termanfatkan pucuk tebu tersebut.
( E1C11027)
pemanfaatan pucuk tebu sangat bagus untuk pakan ternak, terutama ternak ruminansia besar ,sebab pucuk tebu mirip dengan rumput gajah,waktu saya praktikum potong saya memberi pakan pucuk tebu , sangat di sukai ternak tersebut,
Dewi Puspitasari ( E1C011090 )
emh pemberian pakan dengan pucuk tebu,ya artikel yang menarik tetapi mungkin seharusnya ada penelitian lebih lagi bagaiman memberikan pakan dengan limbah tebu bukan dari pucuknya? terimaksih
artikel ini cukup menarik, tetapi sebaiknya dalam pemberian pakan selain pucuk tebu, sebagai pakan ada baiknya kalau limbah nya juga di bahas apakah bisa di pergunakan untuk pakan, karena menurut saya untuk pucuk tebu petani tebu bisanya menggunakan untuk di tanam menjadi bibit baru, trmkasih
Artikel ini Menarik,,
Informasi tentang pakan,,
hmz,, alternatif yang baik untuk diterapkann di dalam masyarakat ,,
apa lagi di isi artikel ini pucuk tebu bisa menggantikan peran rumput gajah...
tapii apakah sudah diterapkan secara merata di bengkulu,,,??
tentang pemberian pucuk tebu ini ke ternak ruminansia ...
terima kasih.
pemanfaatan pucuk tebu ini menurut saya baik. karena kebanyakan masyarakat yang mengambil tebu, kalau tudak ingin menanam lagi, maka pucuknya hanya dibuang saja. tapi dengan adanya artikel ini berarti penggunaan pucuk tebu akan lebih baik. dari pada hanya terbuang sia2,
achmad setia purba
E1C010004
trenyata bangk pakn ternak yang ditanam masyarakat tanpa dikatuhui itu sangat potensial jadi bahn makanan ternak contohnya seperti yang dlam artikel ini.
LISNAWATI ANGGRAINI (E1C010039)
ternyata banyak manfaat yang dapat kita ambil dari artikel ini...
pemanfaatan pucuk tebu adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak...
pucuk tebu merupakan solusi pakan alternatif yang cukup bagus untuk ruminansia, karena merupakan limbah yang tidak dimanfaatkan lagi sehingga dapat menekan biaya untuk pakan ternak.
marisya tenti e1c010045
apakah kandungan nutrisi dalam pucuk tebu dapat menggantikan tanaman rupt gajah? kan kita ketahui kalau di pedesaan rumput gajah masih jarang di budidayakan...
SILISTI (E1C010019)
menambah ilmu pengetahuan memang tidak sulit salah satunya membaca artikel ini.
Ternyata selain batang tebu yang dimanfaatkan oleh manusia pucuk tebu pun bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak ruminansia.
Ramadhan Sumanto
E1C013125
tebu tidak hanya manis
ternyata batang dan pucuk nya bisa gunakan sebagai pakan ternak ...
Riki Susanto, E1C014030
Terimakasih pak Artikel nya sangat bermanfaat bagi pembaca, karena pucuk tebu ini cukup mudah di dapat, apa lagi di daerah lampung yang memproduksi gula dari tebu. suda pasti banyak pucuk tebu yang terbuang.,
Post a Comment