OLEH : EKA
SAPUTRI
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
ABSTRAK
Pada ternak unggas jika terjadi stress maka kemampuan
yang mereka miliki tidak bisa tampak secara maximal, oleh karena itu kondisi
optimal dalam pemeliharaan unggas harus dipertahankan agar dapat mendapatkan
hasil produksi yang maximal. Stress pada unggas dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya tekanan eksternal seperti nutrisi pakan, perubahan ransum secara tiba-tiba,
perubahan air minum, luas kandang, tingkat produksi, jumlah unggas yang
dipelihara secara tiba-tiba, perkandangan, pemeliharaan rutin, transportasi,
kegaduhan, adanya orang yang tidak dikenal, sakit, kelelahan, manajemen,
temperatur dan perubahan cuaca secara tiba-tiba (Ensminger, 1992). Padue dan Thaxton
(1986), melaporkan bahwa suplementasi vitamin C berpengaruh terhadap
pertumbuhan, reproduksi, mortalitas, dan berpengaruh positif terhadap unggas
yang mengalami cekaman lingkungan dan gizi. Penelitian penanggulangan cekaman
dengan pemberian vitamin C pada broiler, ayam petelur yang sedang produksi dan
ayam hutan hijau telah dilakukan di Indonesia, tetapi
penelitian-penelitian selama ini belum memberikan hasil yang konsisten. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Habibie (1993) menyatakan bahwa suplementasi vitamin
C pada ayam petelur tipe medium fase produksi I dan fase produksi III secara
nyata meningkatkan produksi telur (hen day), menurunkan konversi ransum dan
tidak berpengaruh pada konsumsi pakan, berat dan kerabang telur. Suplementasi
vitamin C sebanyak 1000 ppm pada fase produksi III memberikan respon yang lebih
tinggi dan memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan pada fase produksi I.
Sedangkan menurut Pardue dan Thaxton (1986), pemberian vitamin C (250,
500, dan 1000 ppm) pada ayam boiler tidak memberikan peningkatan pertumbuhan
pada jantan, namun pada betina yang diberi 1000 ppm, bobot badan ayam tersebut,
nyata lebih tinggi dari kontrol pada unur dua dan empat minggu.
Kata Kunci : Ayam, Stress,
Cekaman, Vitamin C