Oleh:
Zohdin
Abstrack
Kulit buah kakao
atau yang sering di sebut kulit buah coklat merupakan limbah perkebunan tanaman
kakao. Limbah ini di peroleh dari hasil pemisahan biji kakao. Saat ini limbah
kulit buah kakao masih di gunakan untuk pakan ternak. Produksi kakao di
Indonesia sekarang ini cukup meningkat karena seiring dengan program pemerintah
untuk meningkatkan pengembangan tanaman kakao. Selama lima tahun terakhir ini produksi
kakao terus meningkat sebesar 7,14% pertahun atau 49,200 ton pada tahun 2004.
Jika proporsi lmbah kulit kakao mencapai 74% dari produksi, maka limbah kulit
buah kakao mencapai 36408 ton per tahun, maka dari itu limbah kulit buah kakao
merupakan suatu potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebgai pakan
ternak. Dari data yang di peroleh Limbah kulit buah kako mengandung BK 88 %, PK
8 %, Sk 40 %, TDN 50,8 %. Seiring dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian
unuk memanfaatkan limbah kulit buah kakao ini sebagai pakan ternak. Dan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan limbah kulit buah kakao terhadap konsumsi ransum
dan pertumbuhan berat badan ternak.
Kata kunci : limbah kulit
kakao sebagai pakan ternak
Pendahuluan
Kakao yang
memiliki nama latin TheobromaCcacao L atau yang sering kita bisa sebut
dengan coklat merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis. Kakao
secara umum adalah tumbuhan yang menyerbuk silang dan memiliki inkubalitas
sendiri. Buah kakao berbentuk bulat hingga memanjang. Buah memiliki 5 daun buah
yang di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah, sewaktu mudah berwarna
hijau dan ungu. Apabila buah sudah masak kulitnya berwarna kuning.
Limbah kulit
buah kakao in memiliki peranan yang cukup penting dan cukup berpotensi dalam
penyediaan bahan pakan ntuk ternak ruminansia,apalagi pada saat musim kemarau.
Pada musim kemarau pertumbuhan rumput terhambat, sehinga ketersediaan bahan
pakan hijauan kurang dan kualitasnya rendah. Akibatnya timbul kekurangan hijaan
pakan, untuk mengingat ketersediaan hijauan yang terbatas, maka langkah yang
strategis yang data kita ambil adalah memanfaatkan limah kulit buah kakao ini
untuk pakan ternak.
Produksi kakao
di Indonesia sekarang ini cukup meningkat karena seiring dengan program
pemerintah untuk meningkatkan pengembangan tanaman kakao. Selama lima tahun
terakhir ini produksi kakao terus meningkat sebesar 7,14% pertahun atau 49,200
ton pada tahun 2004 (Suryana,2005). Jika proporsi lmbah kulit kakao mencapai
74% dari produksi, maka limbah kulit buah kakao mencapai 36408 ton per tahun,
maka dari itu limbah kulit buah kakao merupakan suatu potensi yang sangat besar
untuk dimanfaatkan sebgai pakan ternak.
Kulit buah kakao
memiliki kandungan gizi sebagai berikut : BK 88 %, PK 8 %, Sk 40 %, TDN 50,8 %.
Dan penggunaan oleh ternak ruminansia adalah 30-40 % (Sunanto,1995).
Selanjutnya di katakana bahwa pemberian kulit buah kakao secara langsung dapat
menurunkan berat badan ternak karena kandungan protein yang rendah dan kadar
lignin dan selolusanya yang tinggi. Oleh karena itu sebelum di kasihkan ke
ternak sebaiknya di fermentasi dulu untuk menurunkan kadar ligin yang sulit di
cerna oleh hewan dan untuk meningkatkan nilai nutrisi yan baik bagi ternak
dengan batasan kosentrasi dalam penggunaanya karena mengandung senyawa anti
nutrisi theobromin.
I.
Kandungan gizi
Dan kita ketahui
bahwa kulit buah kakao ini merupakan hasil sampingan dari pemprosesan biji
coklat dan merupakan limbah dari hsil panen yang cukup potensial untuk di
jadikan salah satu pakan alternative ternak ruminansia. Adapun kandungan gizi dari
kulit buah kakao yaitu sebagai berikut :
Table 1. Kandungan
zat gizi kulit buah kakao.
Komponen
|
1
|
2
|
3
|
Bahan
kering
|
84,00 - 90,00
|
91,33
|
90,40
|
Protein
kasar
|
6,00 - 10,00
|
6,00
|
6,00
|
Lemak
|
0,50 - 1,50
|
0,90
|
0,90
|
Serat
kasar
|
19,00 – 28,00
|
40,33
|
31,50
|
Abu
|
10,00 – 13,80
|
14,80
|
16,40
|
BETN
|
50,00 – 55,60
|
34,26
|
-
|
Kalsium
|
-
|
-
|
0,67
|
Pospor
|
-
|
-
|
0,10
|
Keterangan
:.1. Semit dan Adegbola (1982).2. Amirroenas (1990).3. Roesmanto (1991).
Kulit buah kakao
mengandung alkaloid theobromin (3,7-dimethylxantine) yang merupakan factor
pembatas dalam pemberian limbah kulit kakao sebagai pakan ternak. Table theobromin dapat di liat pada table berikut :
Tabel 2. Kandungan
theobromin pada bagian-bagian kakao
Bagian buah
Kakao
|
Kandungan theobromin (%)
|
Kulit Buah
|
0,17 – 0,20
|
Kulit Biji
|
1,80 – 2,10
|
Biji
|
1,90 – 2,0
|
Sumber : Wong dkk (1988)
Limbah kulit
buah kakao ini bisa di berikan pada ternak dalan keadaan segar atau dalam
keadaan tepung. Untuk pemberian pada sapi bisa di berikan dalam keadaan segar
dan kering yang di anginkan. Dan untuk pemberian pada ternak unggas sebaiknya
di berikan dalam keadaan tepung terlebih
dahulu. Rekomendasi pemberian limbah kulit buah kakao bisa di lihat pada table
berikut ini :
Table 3. Rekomendasi
pemberian limbah kulit buah kakao
Jenis Ternak
|
Jumlah
Konsumsi
|
Bentuk Pemberian
|
Sapi
|
3 kg/eor/hari
|
Segar
|
Sapi
|
20% tepung pada pakan tambahan
|
Tepung
|
Kambing
|
2-3 kg/ekor/hari
|
Segar
|
Ayam
|
22% tepung pada ransum ayam
|
Tepung
|
Kandungan lignin
yang tinngi ini menjadi masalah tersendiri dalam memilih kapang yang akan di
gunakan. Kapang yang bisa di gunakan yaitu kapang yang mampu menghasilkan enzim
ligniolitik yang mapu merombak an menghancurkan tekstur lignin (Delignifikasi) dinding
sel. Dilignifikasi dapat terjadi dengan merombak dan melarutkan yang terkandung
dalam kulit buah kakao. Ikatan ligninsilulosa dapat di putus oleh ligninase
seperti lignin proksidase (LiP), mangan proksidase (MnP) dan laccase ( Takano
et al.2004). enzim LiP dan MnP di hasilkan oleh organism salah satunya adalah P.chrysosporium.
Pada penelitian (Laconi 1998) mengatakan
bahwa fermentasi limbah kulitbuah kakao dengan P.chrysosporium dapat menurunkan kandungan lignin sebesar
18,36%. Dengan melihat kemampuan P.chrysosporium dalam menghasilkan
lignolitik dan selulotik.
Hasil
yang di uji coba pada kambing
Pada
percobaan yang di lakukan yaitu dilakukan pada ternak kambing untuk
mengetahui pertambahan berat badan kambing yang di berikan limbah kulit buah
kakao yang di lakukan di desa Ongko,kecamatan Campalagian,kabupaten polmas,
menunjukan bahwa pertambahan berat badan kambing mencapai rata-rata 0,239
kg/hari/ekor. Dan di desa Baruga Dua, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majane,
pertumbuhan berat badan kambing rata-rata menunjukan 0,184 kg/hari/ekor. Untuk
lebih jelasnya bisa di lihat table di bawah ini :
Tabel 4. Berat badan kambing yang berada
pada Desa Ongko, dan Desa Baruga Dua.
No
|
Uraian
|
Rata –rata
(kg/hr/ekor)
|
|
Desa Ongko
|
Desa Baruga
|
||
1.
|
Berat badan
ternak percobaan
|
|
|
|
·
Berat badan awal
|
12,875 kg
|
16,00 kg
|
|
·
Berat badan akhir
|
20,067 kg
|
21,53 kg
|
|
·
Petambahan berat badan
|
0.23 kg
|
0,184 kg
|
2.
|
Berat badan
ternak kontrol
|
|
|
|
·
Berat badan awal
|
12,325 kg
|
15,11 kg
|
|
·
Berat badan akhir
|
15,797 kg
|
18,117 kg
|
|
·
Pertambahan berat badan
|
0,112 kg
|
0,97 kg
|
Tidak hanya petambahan berat badan saja
yang terlihat pada ternak kambing yang di beri pakan limbah kulit buah kako
akan tetapi ternak kambing lebih kelihatan bulu halus, mata berbinar dan sehat.
Analisa
Dampak
Pada pemberian
limbah kulit buah kakao para peternak telah memberikan limbah kulit buah kakao
dalam bentuk segar dan bentuk tepung. Pmberian dalam bentuk segar lebih mudan dan mudah untuk di dapatkan. Akan tetapi pada
pemberian dalam bentuk segar ini bisa mengakibatkan ternak mengalami keracunan
karena kulit kakao yang masih segar mengandung racun yaitu alkaloid theabromin
dimethyantine yang merupakan faktor pembatas pada pemberian ternak karena bisa
menyebabkan keracunan pada ternak. Sehingga harus ada perlakuan kahusus sebelum
di onsumsi oleh ternak.
Hasil penelitian
(Baharrudin,2007), pada ternak kambing menunjukan pemberian kulit buah kakao
yang segar dan di keringkan dengan sinar matahari secara langsung atau tanpa di
fermentasi dulu mengakibatkan penurunan berat badan pada ternak, karena
rendahnya kandungan protein pada kulit buah kakao yang segar dan tingginya
kandungan lignin dan selulosanya. Oleh karena itu sebelum pemberian pada ternak
sebaiknya di fermentasi terlebih dahulu untuk mengurangi tingginya kandungan
kadar lignin dan untuk meningkatkan nilai nutrisinya, akan tetapi tetap harus
di perhatikan batasan konsentrasi pemberianya karena adanya senyawa anti
nutrisi theobromin. Kulit buah kakao mengandung alkaloid theabromin (3,7
dimethylxantine) yang merupakan factor pembatas pada pemberian limbah kulit
kakao sebagai pakan ternak.
Smith dan
Adegbola (1982), menyatakan kandungan nutrisi pada kulit buah kakao yaitu : BK
84,00 – 90,00, PK 6,00 – 10,00, Lemak 0,50 – 1,50, SK 19,00 – 28,00, Abu 10,00
– 13,80, dan BETN 50,00 – 55,60,
Ratna (2004),
menyatakan bahwa limbah kulit buah kako cocok di manfaatkan sebagai pakan
tambahan protein ternak ruminansia pada pakan basal. Karena kandungan protein
kasar tinggi yaitu 14-22%, serat kasar relative rendah 13-26%, tetapi kandungan
lemaknya tinggi yaitu 3-9% yang kurang baik untuk proses pecernaan.
Sianipar (2007), menyatakan pada pengelolaan
limbah kulit buah kakao menjadi silase dapat meningkatan kecernaan dan kandunan
protein, dan penyimpananya juga dapat relative lama yaitu 2-3 bulan. Dan penggunaan
optimalnya sebesar 20% bahan kering dalam ransum atau sebesar 60% dalam pakan
penguat sebagai pakan kambing loal yang sedang tumbuh.
Kesimpulan
Limba kulit buah
kakao memiliki peranan yang cukup
penting dan cukup berpotensi dalam penyediaan bahan pakan untuk ternak, apalagi
pada saat musim kemarau. Karena Kulit buah kakao memiliki kandungan gizi
sebagai berikut : BK 88 %, PK 8 %, Sk 40 %, TDN 50,8 %. Akan tetapi pemberian
kulit buah kakao secara langsung dapat menurunkan berat badan ternak karena kandungan
protein yang rendah dan kadar lignin dan selolusanya yang tinggi. Oleh karena
itu sebelum di kasihkan ke ternak sebaiknya di fermentasi dulu untuk menurunkan
kadar ligin yang sulit di cerna oleh hewan dan untuk meningkatkan nilai nutrisi
yan baik bagi ternak dengan batasan kosentrasi dalam penggunaanya karena
mengandung senyawa anti nutrisi theobromin. Oleh karena itu untuk memanfaatkan
limbah kulit buah kakao agar menjadi paka ternak yang memiliki kandungan nilai
nutrisi yang tinggi perlu melalui proses fermentasi terlebih dahulu.
Daftar
Pustaka
1.
Anonim,
2001. Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Sebagai Pakan Kambing. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Lembar Informasi Pertanian (Liptan).
2.
Anonim. 2005. Kakao Plus Ternak, Dongkrak Pendapatan
Petani dalam. http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2005112901233833
diakses pada tanggakl 17 November 2008 pukul 20.31 WIB
3.
Anonim. 2006. Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dari
Limbah Kulit Kakao . Dalam http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=244&Itemid=217
diakses pada tanggakl 17 November 2008 pukul 20.34 WIB
4.
Anonymus 2001 : Pemanfaatan-limbah-kulit-buah-kakao-sebagai-pakan-kambing&catid=47:panduanpetunjuk-teknis-brosur-&Itemid=231
5.
Anonim. 2006. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao
Sebagai Pakan Kambing . Dalam. http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=229&Itemid=217
diakses pada tanggakl 17 November 2008 pukul 21.01 WIB
6. Priyanto, D., A. Priyanti
dan I. Inonu. 2004. Potensi
dan Peluang Pola Integrasi Ternak Kambing dan Perkebunan Kakao Rakyat
:
Pemda Lampung.
7. Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao. 2004. Panduan
Lengkap Budidaya Kakao. Agromedia Pustaka :
Jakarta.
8. Anonymus 2010 : Pengguunaan-kulit-buah-kakao-sebagai-pakan-ternak/
10. Haryati,T dan A.I. Sutiko.
1994. Peningkatan Kulit Buah Kakao melalui Bioproses dengan Beberapa Jenis
kapang. Jurnal Ilmu dan peternakan.
46 comments:
limbah kulit kakao (coklat) cukup banyak di daerah sya dan selama ini hanya dianggap sebagai sampah yang dapat menimbulkan bau yang amat sangat menyengat. sehingga kulit kakao ini jarang dimanfaatkan lagi oleh para petani, setelah dikumpulkan selanjutnya dibuang. setelah membaca tulisan ini saya jadi tahu, bahwa kulit kakao ini bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang memiliki kandungan nutrisi cukup tinggi.
Betul loh Puput, limbah kulit kakao bisa dijadikan pakan. Masih banyak lagi limbah yang bisa dimanfaatkan.
wajuli haryadi(e1c010014)
artikel ini sangat menarik sekali...namun yang jadi pertanyaan saya,apakah selain di berikan pada ternak ruminansia,,pakan tersebut juga bisa di berikan pada ternak unggas....??????
limbah kulit kakao yg selama ini hanya dibuang, ternyata dapat di manfaatkan untuk paka ternak. informasi ini, sangat bermanfaat untuk peternak yg awam. tetapi dlm penggunaannya, peternak juga harus berhati-hati karena kandungan alkaloid theobromin didalam kulit kakao yang dapat berakibat buruk bagi ternak.
saya tertarik mengenai penggunaan kulit buah kakao pada,ayam di artikel dijelaskan bahwa pada unggas dapat diberikan sampai 22% dari ransum dalam bentuk tepung,yang sebelumya di fermentasi sehingga dapat menurunkan kadar lignin sebesar 18,36%,apakah dengan proses fermentasi tersebut juga dapat meningkatkan kadar protein pada kulit kakao?dan bagaimana pengaruhnya terhadap alkaloid theobrominya?mohon penjjelasanya.
saya tertarik info y...kebetulan di daerah saya belum ada di gunakan untuk diberikan kepada ternak...
Ass..
Essy Agnesta Asdami (E1C011017) setelah membaca artikel ini saya beru mengetahui tentang limbah kakao yang bisa di jadikan pakan pada ternak dapat bermanfaat, selama ini saya hanya mengetahui hanya hasil coklat saja yang bermanfaat bagi makhluk hidup dan limbah coklatnya akan dibuang saja oleh produsen coklat, namun dengan artikel ini produsen akan memikir 2 kali untuk membuang limbah kulit kakao karena limbah tersebut juga dapat dimanfaatkan...
dari artikel ini saya baru mengetahui bahwa selain kulit nanas, limbah udang, dan lumpur sawit fermentasi. limbah kulit coklat juga bisa digunakan. sehubugnan dengan limbah, ada yang ingin saya tanyakan. apakah bisa pak,limbah tekstil, baju, dll dijadikan sebagai pakan ternak pak?
saya tertarik dengan lmbah kulit buah kakao tuk sebagai pakan ternak,karena ini dapat mengutungkan peternak
setelah saya baca artikel ini saya dapat menyimpulkan bahwa limbah kulit kakoa ( coklat).limbah kulit kakao (coklat) cukup banyak di daerah sya dan selama ini hanya dianggap sebagai sampah yang dapat menimbulkan bau yang amat sangat menyenga
artikel yang baguss..
mungkin ini bisa dijadikan acuan bagi para peternak ruminansia maupun para mahasiswa yang ingin penelitian mengenai ini..
menurut saya kako itu sangat bagus jika diberikan ke ruminansia karena memiliki BK 88 %, PK 8 %, Sk 40 %, TDN 50,8 %.. meskipun tidak terlalu tinggi
semoga dengan adannya pemanfaatan limbah ini dapat membantu peternak untuk mencapai berat badan ternak yg ideal dan dengan pemanfaatan limbah kakao ini harus betul-betul sesusai dengan peneletian karena nantinya dapat mempengaruhi berat badan
saya baru tau pak selain limbah kakao bisa di buat menjadi pupuk tanaman ternyata kalau limbah kulit kakao itu bisa juga di ubah menjadi pakan ternak yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi .bagaimana dengan tingkat kecernaan unggas terhadap limbah dari kulit kakao ini? terimakasih pak atas infonyaa.
libah yang kita agap tidak berguna ternyata bisa di manfaatkan sebagai pakan ternak,,apakah limbah yang lain bisa digunakan sebagai pakan ternak
E1C011055, wah artikel yang menaraik pak. pakan yang sangat bagus pak itu untuk ternak sealain mengurangi pengeluaran biaya, kuit kakao juga menandung gizi yang sangat bagus untuk proses pertumbuhan pada ternak. terima kasih
ow ternyata limbah kakao selain jadi pupuk, juga bisa di manfaat kn untuk pakan........
trma ksih artikelnya pak...
Dodi sismanto (E1C011069)
Artikel yang menarik ,saya baru mengetahui bahwa Limba kulit buah kakao memiliki peranan yang cukup penting dan cukup berpotensi dalam penyediaan bahan pakan untuk ternak, apalagi pada saat musim kemarau. saya kira coklat hanya untuk manusia
artikel ini menambah pengetahuan saya tentang limbah pertanian yang di manfaatkan menjadi pakn ternak.
ini sangat menarik bagi peternak bahwa peternak tidak usah lagi pusing-pusing untuk mencari susah payah pakan ternak,karna sudah banyak tersedia di limbah pertanian khususnya di indonesia.
vebby valentine E1C011095
wahh saya baru mengetahui tentang buah kakao ini untuk pakan ternak dan para peternak tidak usah pusing untuk mencari susah paya untuk pakan ternak dan sangat bagus untuk ternak ruminansia
eka saputri (E1C011063)
Setelah membaca artikel ini saya tertarik dengan limbah kulitbuah kakao. yang mna pakan ini dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia semoga pakan ini dapat di laksanakan.
Darmawan
(E1C011027)
artikel ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang berkebun buah kakao ,sebab di daerah saya kulit kakao di buang begitu saja , terimakasih atas artikel nya pak .
Radiyostri (E1C011071)
.
Artikel ini isinya hampir sama dengan buku yang saya baca, yaitu tentang pengolahan limbah perkebunan, salah satunya limbah kulit kakao. Artikel ini juga sangat berguna, khususnya untuk membuat konsentrat alternatif sendiri, untuk membuatnya harus memahami artikel ini maupun literature-literature lain yang berhubungan.
Terima kasih..
ass,
Indra Mustika(E1C011020)
Setelah membaca artikel ini saya baru mengetahui bahwa limbah kakao dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia, semoga dengan adanya artikel ini membantu peternak untuk memanfaatkan limbah kakao tersebut.
terima kasih.
Ass...
Essy Agnesta Asdami (E1C011017)
Setelah membaca artikel ini saya baru mengetahui limbah kulit kakao dapat dijadikan paka ternak ruminansia, karena selama ini limbah kulit kakao hanya dibuang saja...
terima kasih
Asti Yosela (E1C011096)sangat bermanfaat bagi para peternak yang berada di daerah yang mempunyai banyak pohon kakao karena tidak sedikit masyarakat pada umumnya hanya memanfaatkan buahnya saja sedangkan kulitnya hanya d buang dan berserakan menjadi sampah.
artikelnya menarik ternyata banyak juga limbah yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan bahan ternak,,salah satunya pemanfaatan kulit buah kakao, ternyata memilki kandungan gizi didalamnya,dan ternyata saya juga baru mengetahui bahwa kulit buah kakao tenyata bisa diberikan ke ternak dalam keadaan segar maupun dalam bentuk tepung, dan bisa diberikan pada ternak ruminansia dan unggas,,tapi harus dilakukan fermentasi dahulu untuk mendapatkan nilai kandungan yang nutrisi yang tinggi,,
Saya jadi ingin tahu bagaimana cara proses fermentasi kulit buah kakao,
wah ini bisa dijadikan alternatif yang bagus dan bisa diterapkan dalam masyarakat,,
siswanto E1C011061
Limba kulit buah kakao memiliki peranan yang cukup penting dan cukup berpotensi dalam penyediaan bahan pakan untuk ternak, apalagi pada saat musim kemarau, namun kakao tidak bisa langsung dimakan oleh ternak harus memalui beberapa proses.
(E1C011087)
coklat tidak hanya enak rasa buahnya, namun juga kaya manfaay pada limbahnhya...tapi masih tergolong susah menemukan buah coklatnya pak, , ,
SANDI EKA PUTERA (E1C011005)
Dari artikel ini saya baru mengetahui bahwa selain kulit nanas, limbah udang, dan lumpur sawit fermentasi. limbah kulit coklat juga bisa digunakan. mengingat di daerah saya banyak sekali limbah kakao (coklat) yang terbuang percuma, mungkin hal ini perlu dikembangkan agar para petani bisa mengolahnya juga untuk pakan ernak, terimakasih
Ternyata limbah kulit kakao yg selama ini hanya dibuang, ternyata dapat di manfaatkan untuk pakan ternak terlebih lagi apabila kulit kakau tersebut difermentasikan ,, sehuinga sangat berfotensi untuk meningkat kandungan protein dan menurun kan kandungan lignin yang terdapat pada limbah kulit kakau,. informasi ini, sangat bermanfaat untuk peternak yg awam. tetapi dlm penggunaan Femanfaatannya peternak juga harus berhati-hati seblum di berikan kpada ternak karena kandungan alkaloid theobromin didalam kulit buah kakao yang dapat berdamapak buruk bagi ternak.
muhammad yusuf (e1c010008)
dari artikel ini saya baru tahu kalau ternyata imbah kakau itu sangat baik untuk pakan ternak. terimakasih banyak...
achmad setia purba
E1C010004
saya sngat stuju dngan artikel ini .
jdi ckrng saya tau bahwa kulit coklat itu dapat dipakai sbagai pakna ternak .
Frenki Sembiring/E1C010063
emmm Kulit coklat jarang di manfaatkan oleh kita, selain itu masyarakat juga banyak yg belum tau manfaat bagi kulit kakao ini. Oleh sebab itu kita mahasiswa peternakan harus membuktikan bagi masyarakat luas kegunaan kulit kakao ini. supaya kulit kakao ini di jadikan bermanfaat bukan di jadikan sampah.
Frenki Sembiring/E1C010063
emmm Kulit coklat jarang di manfaatkan oleh kita, selain itu masyarakat juga banyak yg belum tau manfaat bagi kulit kakao ini. Oleh sebab itu kita mahasiswa peternakan harus membuktikan bagi masyarakat luas kegunaan kulit kakao ini. supaya kulit kakao ini di jadikan bermanfaat bukan di jadikan sampah.
fitri eviantyta.simarmata (E1C010021)
benar selama ini kulit kakao tidak pernah dimanfaatkan terlebih para petani,setelah isi kakao diambil kulitnya hannya dibuang begitu saja. setelah membaca blok ini pengetahuan saya semakin bertambah,karna bahan ini sangatlah mudah didapatkan apalagi dikampung saya sangat berlimpah tanaman kakao.
adakah efek samping jika diberikan kepada ternak??
Hendri Afrizal (E1C008012)
Artikel ini isinya hampir sama dengan buku yang saya baca, yaitu tentang pengolahan limbah perkebunan, salah satunya limbah kulit kakao. Artikel ini juga sangat berguna, khususnya untuk membuat konsentrat alternatif sendiri, untuk membuatnya harus memahami artikel ini maupun literature-literature lain yang berhubungan.
Terima kasih
Hendri Afrizal (E1C008012)
Artikel ini isinya hampir sama dengan buku yang saya baca, yaitu tentang pengolahan limbah perkebunan, salah satunya limbah kulit kakao. Artikel ini juga sangat berguna, khususnya untuk membuat konsentrat alternatif sendiri, untuk membuatnya harus memahami artikel ini maupun literature-literature lain yang berhubungan.
Terima kasih
Hendri Afrizal (E1C008012)
Artikel ini isinya hampir sama dengan buku yang saya baca, yaitu tentang pengolahan limbah perkebunan, salah satunya limbah kulit kakao. Artikel ini juga sangat berguna, khususnya untuk membuat konsentrat alternatif sendiri, untuk membuatnya harus memahami artikel ini maupun literature-literature lain yang berhubungan.
Terima kasih
marisya tenti
limbah kulit buah kakao..menarik karena selama ini kulit biji kakao hanya di buang karna di anggap tidak berguna,tapi yang ingin saya tanyakan,jika itu di pakai untuk pakan ternak ruminan apakah getah yang terkandung pada kulit biji kakao tidak berbahaya untuk ternak?
setelah membaca artikel bapak,saya mau tanya pak,apakah ada perbedaan kandungan nutrisi limba kulit kakao yang masih muda dgn kulit kakao yang sudah matang,soalnya kakao yang ada ditempat saya itu,kakao yang masih mudah sudah banyak yang dibuang dikarenakan biji kakao sudah habis di makan oleh tupai.
limbah kulit kakao memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi tetapi proteinnya yang rendah sehingga pemberian limbah kakao menurunkan BB,upaya yang dilakukan sebagaimana dijelaskan yaitu dengan difermentasi,,, untuk itu artikel ini sangat bermanfaat bagi kita semua yang ingin memanfaatkan limbah dalam membantu peningkatan kualitas pakan pada tenak...
denik pusnawati
hemmm..ternyata limbah kulit kakao bisa di jadikan pakan bagi ternak ruminansia.
zat apa saja yang terkandung dalam limbah kuliy kakao ini pak...
E1C010057
Leo Darno Nababan
artikel ini sangat bagus, menambah pengetahuan saya tentang limbah kulit kakao ini yang di manfaatkan menjadi pakn ternak.
LISNAWATI ANGGRAINI
E1C010039
apakah dengan fermentasi dapat menghilangkan semua kandungan thebromin yang ada dalam kulit kakao pak???
saya baru tau pak. kalaw kulit buah kakao(coklat) bisa dimanfaat kan, selama ini saya hanya mengambil bijinya saja, dak kulit nya saya buang karna di sekeliling rumah terdapat 7 batang kakao. tetapi saya juga melihat ada ternak yang memakan kulit buah kakao yg saya buang.karna saya pikir ternak sekedar suka. dan saya cuma terpokus memberi pakan hijauan. karna saya ngak tauhu bahaw kulit buah kakao ini bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak
Galih Ardhiyansyah (E1C013084)
Saya fikir memang kulit kakao sangat berpotensi untuk dijadikan pakan ternak ruminansia. Tetapi bagaimana cara untuk melunakkan kulit kakao ?
Seperti kita ketahui kulit kakao cukup keras dan juga kulit kakao mengandung getah. Apakah tidak mempengaruhi produktivitas ternak ?
Post a Comment