Oleh: Sargie Santi
Banes
BAB I PENDAHULUAN
Didalam sebuah peternakan, pakan
menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan produksi yang optimal,
sehingga pakan menjadi faktor utama dalam suatu peternakan. Jika pakan yang
kita berikan baik maka produksi ternak akan mendapatkan hasil yang baik pula,
jika pakan yang kita berikan buruk maka hasil yang didapat juga akan buruk.
Sumber pakan menjadi sangat langka mengingat ketersediaan rumput yang sangat
sedikit, sehingga seorang peternak terdorong untuk menyusun ransum sebagai
pakan untuk ternak tersebut.
Berdasarkan data dari Deptan, 2009.
Lahan penanaman kakao mencapai 1.272,8 hektar dengan produksi 671,4 ton,
mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 1.364,4 hektar dengan produksi
721,4 ton. Saat ini, luas tanaman kakao di Kabupaten Kapahiang provinsi
Bengkulu tercatat sekitar 7.356 hektar.Sementara tanaman kakao terluas di
Bengkulu terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara.Di daerah ini luas tanaman kakao
lebih kurang 8.500 hektar, tersebar di beberapa kecamatan.Sehingga limbah yang
dihasilkan dari tanaman kakao ini sangat berlimpah.
Kakao merupakan salah satu tanaman
yang dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Dalam prosesnya, kakao
akan menhasilkan limbah yang berbentuk kulit kakao yang sangat banyak dan
tersedia melimpah, sehingga kakao bisa dijadikan salah satu sumber pakan untuk
pertumbuhan ternak. Menurut Guntoro et al., (2006) Kulit buah kakao (Shel food
husk) kandungan nutrisinya terdiri atas P 8,11%, SK 16,42%,L 2,11%,Ca 0,08%,P
0,12% dan penggunaannya oleh ternak ruminansia 30-40, sedangkan menurut
Amirroenas (1990) kulit kakao mengandung selulosa 36,23%, hemiselulosa 1,14%
dan lignin 20%-27,95%.
Dengan demikian maka kakao sangat
penting sebagai salah satu sumber pakan untuk mengganti pakan ternak yang
berupa hijauan yang keberadaannya masih terbatas di Bengkulu.Propinsi Bengkulu
memiliki luas wilayah19.788.7 km2 atau 1.978.870 ha., dengankawasan budidaya
seluas 1.000.963 hasebagian besar (85,65%) terdiri dari lahankering yaitu
seluas 857.338 ha. Kelapa sawit sebagai komoditi yang sangat diminati
masyarakat, arealnya berkembang sangat pesat hingga mencapai luas tanam 82.939
ha, dikelola perkebunan besar swasta/negara 44.159 ha dan milik masyarakat
38.680 ha.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan pakan hijauan
menjadi terbatas, sehingga diperlukan alternative lain yang bisa dilakukan
sebagai pengganti hijauan pakan ternak.
Limbah kulit kakao dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak, terutama ternak domba.Karena kakao mengandung sebagian
besar adalah karbohidrat maka pakan yang akan terbentuk ialah merupakan pakan
serat. Sehingga didalam pemanfaatannya sangat cocok digunakan sebagai pakan
ternak domba atau kambing maupun ternak ruminansia besar lainnya.yang bisa
mencerna pakan yang berbentuk serat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diketahui kandungan nutrien KBK adalah
BK 89,99%, PK 6,39%, LK 1,82%, dan SK 31,21% (Munier, 2009). Laconi (1998)
menemukan KBK mengandung SK yang tinggi (55,67%) dan protein yang rendah
(8,35%).Kulit buah kakao hanya bisa digunakan sebagai pakan ternak ruminansia
saja, karena selain kandungan proteinnya yang sedikit.Tetapi juga serat
kasarnya sangat tinggi.
Menurut Guntoro et al., (2006) Kulit
buah kakao (Shel food husk) kandungan nutrisinya terdiri atas P 8,11%, SK
16,42%,L 2,11%,Ca 0,08%,P 0,12% dan penggunaannya oleh ternak ruminansia 30-40,
sedangkan menurut Amirroenas (1990) kulit kakao mengandung selulosa 36,23%,
hemiselulosa 1,14% dan lignin 20%-27,95%.Berdasarkan pendapat diatas, maka
perlu perlakuan lebih lanjut terhadap kulit buah kakao.Agar dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak.
II.2
Produksi limbah kulit kakao
Data dari BPS (2011) me-nunjukkan bahwa
produksi kakao di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 70.919 ton.Sehingga kulit
buah kakao bisa digunakan sebagai pakan ternak. Guntoro (2008) menyebutkan proporsi
KBK bisa mencapai 74 hingga 75% dari berat total buah dan masih mengandung
daging buah (flacenta) sekitar 2,5%.Sehingga kulit buah kakao tersedia sangat
melimpah sebagai limbah.Dan dengan demikian kulit buah kakao dapat digunakan
sebagai pakan ternak, misalnya ketika jika ketersediaan rumput berkurang karena
kemarau panjang.
Hasil ikutan pengolahan buah coklat
terdiri atas 75% kulit buah kakao, 22% kulit biji kakao dan 3% plasenta (Darwis
et al., 1999). Jumlah kulit buah kakao yang dihasilkan dalam produksi kakao
sebesar 75,67% dari buah utuh (Darwis dkk. 1988). Selain guntoro (2008) yang
menyatakan bahwa proporsi KBK 75%, tetapi juga Darwis et al (1999) juga
menyatakan jumlah KBK sebesar 75,67%. Sehingga ini menjadi penguat pendapat,
bahwa kulit buah kako itu tersedia melimpah sebagai limbah.Sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
II.3
Penggunaan limbah kulit kakao pada ruminansia
M. Zain dalam penelitiannya Substitusi
Rumput Lapangan dengan Kulit Buah Coklat Amoniasi dalam Ransum Domba Lokal.
Mendapatkan substitusi rumput dengan kulit buah kakao amoniasi tidak
berpengaruh terhadap konsumsi dan kecernaan ransum, pertambahan bobot badan
ternak serta efisiensi ransum pada domba.
Tillman et al. (1989) menyatakan bahwa
konsumsi ransum dipengaruhi oleh bentuk dan sifat fisik pakan, dan komposisi
kimia ransum, frekuensi pemberian dan anti nutrisi dalam ransum.Amoniasi
diyakini dapat meningkatkan kualitas sifat fisik kulit buah kakao dan punya
potensi untuk menurunkan faktor pembatas penggunaan kulit buah kakao sebagai
pakan (Aregheore, 2002).Kulit buah kakao yang diamoniasi tidak mempengaruhi
kecernaan, karena Amoniasi menyebabkan tekstur kulit buah kakao menjadi lebih
lunak disbanding sebelum diamoniasi.
Amoniasi dapat meningkatkan kandungan protein
kasar (Nguyen et al., 1998; Granzin & Dryden, 2003), sehingga ketersediaan
nitrogen untuk pertumbuhan mikroba menjadi lebih baik.Maka kandungan protein
kasar yang terkandung dalam kulit buah kakao mengalami peningkatan. Sehingga
proses amoniasi terhadap kulit buah kakao dapat meningkatkan kecernaan nutrien.
Amoniasi dengan urea menyebabkan
terlepasnya ikatan antara lignin dan selulosa atau hemiselulosa yang terkandung
dalam kulit buah kakao.Sehingga kecernaannya bisa menyamai rumput.
Pertambahan bobot badan pada ternak yang
diberi ransum kulit buah kakao amoniasi sama dengan ternak yang mendapat ransum
rumput lapangan disebabkan konsumsi dan kecernaan ransum juga tidak berbeda.
Dan Efisiensi penggunaan ransum antar perlakuan juga sama karena konsumsi dan PBB
juga sama. Hal ini sejalan dengan pendapat Tillman et al. (1989) yang
menyatakan bahwa besarnya efisiensi ransum tergantung pada jumlah konsumsi
bahan kering yang mampu memberikan pertambahan bobot badan. Suatu ransum akan
lebih efi sien digunakan apabila ransum tersebut dikonsumsi dalam jumlah
sedikit dan mampu memberikan PBB yang besar (Tillman et al., 1989).
Selain dengan amoniasi, kulit buah kakao
dapat juga diperlakukan dengan cara fermentasi. Agar kulit buah kakao dapat di
konsumsi sekaligus dapat di cerna oleh ternak. Salah satu cara fermentasi kulit
buah kakao adalah dengan menggunakan biofit. Fermentasi KBK dengan menggunakan
probiotik selama 2 minggu menunjukkan adanya peningkatan komposisi PK dari
9,15% menjadi 14,9%, dan juga terjadi penurunan komposisi serat dari 32,7%
menjadi 24,7%. Disamping adanya peningkatan kandungan protein dari hasil
fermentasi, KBK juga dapat disimpan dalam jangka panjang untuk pakan ternak
atau tidak menjadi busuk (Aminah dan Layla, 2004).
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan diatas, maka dapat kita ketahui bahwa.Kulit buah kakao dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sebagai pengganti pakan hijauan pada saat
kemarau panjang.Sehingga hijauan sangat sulit didapat.Namun perlu adanya
pengolahan lebih lanjut agar kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak.Seperti pembuatan amoniasi kulit buah kakao, dan kulit buah kakao
fermentasi.Setelah mengalami pengolahan maka dapat meningkatkan kandungan
protein kulit buah kakao dan juga dapat dicerna oleh ternak.
UCAPAN
TRIMAKASIH
Alhamdulillah
berkat rahmatnyalah saya bisa menyelesaikan tugas artikel ilmiah ini untuk
matakuliah penyajian ilmiah.Dan trimakasih kepada kedua orang tua saya yang
telah mendukung saya serta memotivasi saya dalam menulis artikel ilmiah ini.Dan
trimakasih juga kepada Prof. Dr. Urip Santoso, M.Sc. yang telah memberikan
tugas ini kepada saya, sehingga saya bisa menulis artikel ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, S. dan
Z. Layla. 2004. Pemanfaatan kulit kakao sebagai pakan ternak Kambing PE di
perkebunan rakyat Propinsi Lampung. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga
Fungsional Pertanian.Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Balai
Penelitian Ternak. Bogor.
Amirroenas,
D.E. 1990. Mutu ransum berbentuk pellet dengan bahan serat biomassa pod coklat
(Theobroma cacao L) untuk pertumbuhan sapi perah jantan. Tesis. Fakultas
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Aregheore,
E.M. 2002. Chemical evaluation and digestibility of cacao (Theobroma cacao)
byproduct fed to goats. Tropical Animal Health and Production, 34: 339-348.
BPS. 2011.
Produksi perkebunan besar menurut jenis tanaman, Indonesia (ton), 1995 – 2010.
Available at http://www.bps.go.id/. Accession date: 27 Oktober, 2011.
Darwis AA.
Sakura E. Tun Tedja. Purnawati R. 1988. Biokonversi Limbah Lignoselulosa
olehTrichoderma viride dan Aspergillus niger. Bogor : laboratorium
Bio-Industri, PAU Bioteknologi IPB.
Darwis, A.A.,
E. Sukara, R. Purwati & T. Tedja. 1999. Biokonversi limbah lignoselulosa
oleh Trichoderma viride dan Aspergillus niger. Laporan Penelitian PAU
Bioteknologi, Instititut Pertanian Bogor, Bogor.
[Deptan]
Departemen Pertanian. 2009. Pusat Data dan Informasi Pertanian: Komoditi Kakao
http://database.deptan.go.id
Granzin, B.C.
& G. Dryden. 2003. Effect of alkali, oxidants and urea treatment on the
nutritive value Rhodes grass (Chloris gayana). Anim. Feed. Sci. Tech. 103:
113-122.
Guntoro, S.,
Sriyanto, N. Suyasa dan M. Rai Yasa.2006. Pengaruh Pemberian Limbah Kakao
Olahan terhadap Pertumbuhan Sapi Bali (Feeding of Processed Cacao by-Product to
Growing Bali Cattle). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali, Ngurahrai,
Denpasar.
Guntoro, S.
2008. Membuat Pakan Ternak dari Limbah Perkebunan. Cetakan Pertama. PT
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Laconi, E.B.
1998. Peningkatan mutu kulit buah kakao melalui amoniasi dengan urea dan
biofermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium serta penjabarannya kedalam
formulasi ransum ruminansia.Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Munier, F.F.
2009.Potensi ketersediaan kulit buah kakao (Theobroma cocoa L.) sebagai sumber
pakan alternatif untuk ternak ruminansia di Daerah Istimewa
Yogyakarta.Prosiding.Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner,
Bogor. pp 752-759.
Nguyen, X.T.,
C.X. Dan, L.V. Ly, & F. Sundstol. 1998. Effect of urea concentration,
moisture content and duration of treatment on chemical composition of alkali
treated rice straw. Livest.Res. Rural.Devel.10 (1).http://www.
cipav.org.co/lrrd/lrrd10/1/trac101.htm
Tillman, A.D.,
H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekojo. 1998.
Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan ke-6.Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta.
Wah ternyata limbah pertanian sangat bermanfaat. Limbah kulit kakao sebagai pakan ternak ruminansia sangatlah potensial. Mengingat ini merupakan penemuan baru di dunia peternakan sehingga perlu di kembangkan terutama dilingkungan masyarakat. Terimakasih pak admin atas ilmunya, sangat update dalam perbaruan informasinya
ReplyDeleteWah ternyata limbah pertanian sangat bermanfaat. Limbah kulit kakao sebagai pakan ternak ruminansia sangatlah potensial. Mengingat ini merupakan penemuan baru di dunia peternakan sehingga perlu di kembangkan terutama dilingkungan masyarakat. Terimakasih pak admin (Mr. Urip Santoso) atas ilmunya, sangat update dalam perbaruan informasinya
ReplyDeleteWah ternyata limbah pertanian sangat bermanfaat. Limbah kulit kakao sebagai pakan ternak ruminansia sangatlah potensial. Mengingat ini merupakan penemuan baru di dunia peternakan sehingga perlu di kembangkan terutama dilingkungan masyarakat. Terimakasih pak admin (Mr. Urip Santoso) atas ilmunya, sangat update dalam perbaruan informasinya
ReplyDeleteNama : Thoman Mariono Sibarani
ReplyDeleteNPM : E1C013050
Komentar saya dengan artikrl ini adalah dari segi isi dapat mudah dipahami dan pencaraian literatur yang mendukung baik, tatapi dari segi penulisan karya ilmiahnya masih kurang baik ini terlihat pada setiap pemakaian huruf dan dan penggunaan katanya.
Terima kasih
Nama : Thoman Mariono Sibarani
ReplyDeleteNPM : E1C013050
Komentar saya dengan artikrl ini adalah dari segi isi dapat mudah dipahami dan pencaraian literatur yang mendukung baik, tatapi dari segi penulisan karya ilmiahnya masih kurang baik ini terlihat pada setiap pemakaian huruf dan dan penggunaan katanya.
Terima kasih
Wah ternyata limbah pertanian sangat bermanfaat. Limbah kulit kakao sebagai pakan ternak ruminansia sangatlah potensial. Mengingat ini merupakan penemuan baru di dunia peternakan sehingga perlu di kembangkan terutama dilingkungan masyarakat. Terimakasih pak admin (Mr. Urip Santoso) atas ilmunya, sangat update dalam perbaruan informasinya
ReplyDeleteWah ternyata limbah pertanian sangat bermanfaat. Limbah kulit kakao sebagai pakan ternak ruminansia sangatlah potensial. Mengingat ini merupakan penemuan baru di dunia peternakan sehingga perlu di kembangkan terutama dilingkungan masyarakat. Terimakasih pak admin (Mr. Urip Santoso) atas ilmunya, sangat update dalam perbaruan informasinya
ReplyDeleteMenarik karena, penelitian ini sudah banyak dilakukan dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan khusunya bagi yang menulisnya
ReplyDeletebagaimana cara mendapatkan limbah kulit kakao dibengkulu prof? apa kakao termasuk kearifan lokal di bengkulu
ReplyDeletegagasan nya baik, namun kita melihat dlu, apkah dibengkulu ini,potensi kakao, apakah sudah baik apa belum, karena pada halnya buah ini, masih susah didaptkan untuk di derah bengkulu, namun ada sebagian daerah, yang ada terdapat buah ini,
ReplyDeletejadi semiga pemanfaatan buah ini, di maksimalkan lagi
by; Bagus Dimas Setiawan ( E1C013061 )
thank
Ahlan restu setiawan
ReplyDeleteTernyata limbah kulit kakao banyak manfaat nya bagi ternak ruminansia. Tambah bermanfaat
Ahlan restu setiawan
ReplyDeleteTernyata limbah kulit kakao banyak manfaat nya bagi ternak ruminansia. Tambah bermanfaat
ternyata manfaat dari buah kakau sangat banyak sekali., selain bijinya yang dijadikan kopi coklat ternyata limbah kulitnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia.
ReplyDeletenama : okta marliya
ReplyDeletenpm : e1c014015
penelitian ini sangat bermanfaat, karena kakao dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. selain bijinya yang dimanfaatkan, ternyata kulitnya juga dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia. selain itu juga mengurangi pencemaran lingkungan.
nama : okta marliya
ReplyDeletenpm : e1c014015
ternyata kakao sangat banyak manfaatnya, dari biji sampai kulit kakao. penggunaan kulit kakao sebagai pakan ruminansia sangat bagus di gunakan karena untuk mengurangi pembuangan kulit kakao.
Nama : Yuni Panani
ReplyDeleteNpm : Eic014021
Meurut saya penelitian ini sangat menarik, namun apakah ketersediaan akan limbah kulit kakao ini selalu ada? mengingat bahwa di Bengkulu tanaman kakao tidak begitu banyak.
jurnalnya sangat menarik ternyata buah kakao selain dimanfaatkan bijinya dapat juga memanfaatkan kulitnya sebagai pakan ternak ruminansia dengan melalui proses pengolahan atau fermentasi terlebih dahulu. Dengan memanfaatkan kulit kakao sebagai pakan ternak ruminansia dapat mengurangi limbah pertanian....
ReplyDeleteArlis fajri
ReplyDeleteE1C014027
Pemanfaatan kulit kakao sebagai pakan memang sangat menguntungkan bagi peternak berada di dekat perkebunan kakao, pemanfaatan pakan dr limbah kakao bsa menjadikan hal2 yg selama ini tidak memiliki nilai ekonomis menjadi bernilai ekonomis.
Semoga kedepannya bsa jadi inspirasi untuk menciptakan pakan alternatif lainnya
Nama : Tamrin Simbolon
ReplyDeleteNPM. : E1C014054
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang pakan ternak sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada Banyak pakan Baru yang bisa dimanfaatkan bahkan limbah sekalipun dalam hal ini Adalah limbah kulit kakao. Penelitian ini sangat menarik Dan menguntungkan para paternak Bila Saja di manfaatkan Secara optimal, namun masyarakat juga belum Banyak mengetahui hal ini. Penelitian ini sangat Banyak membantu karena dat jumlah nutrisinya yang lengkap Dan murah di pahami.
Nama : ayu hariza
ReplyDeleteNpm : e1c013034
Penggunaan kulit kakao sebagai pakan ternak sangatlah efisien ,selain berguna sebagai pakan ternak kita juga bisa mengurangi sampah di lingkungan sekitar
Nama : Hasna Umi Zahrah
ReplyDeleteNPM : E1C013100
Setelah membaca jurnal ini,menurut saya pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai ternak ruminansia ini sangat bagus, hal ini dapat mengurangi adanya limbah yang ada, dengan adanya kulit kakao di manfaatkan maka ternak ruminansia tidak hanya di jamu dengan hijauan tetapi bisa juga diberikan dengan kulit kakau untuk menggantikan kosentrat.
Nama: HelsenAlexander
ReplyDeleteNPM : E1C012036
setelah membaca jurnal ini saya sangat setuju untuk memanfaatkan Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao Sebagai Pakan Ternak Ruminansia sebagai bahan alternatif pengganti kosentrat untuk ternak rumiansia
Arlis fajri
ReplyDeleteE1C014027
Menurut saya pemanfaatan limbah cacao sangat bain mengingat daerah bengkulu juga termasuk daerah yg memiliki potensi dibidang ini.
Harapannya kedepan bisa dijadikan program daerah yg memiliki potensi agar bisa dimanfaatkan dan menjadi sumber pendapatan.
Nama : Adi Setiawan
ReplyDeleteNpm :E1C014058
jurnalnya bagus dan menarik, karena limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. selama ini kulit buah kakao hanya di buang begitu saja tetapi sekarang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Terima kasih
nama : wisnu abdi sulaiman
ReplyDeletenpm : e1c014111
jurnal dalam pemanfaatan limbah kakau sangat menginspirasi kami sebagai kaum muda untuk lebih giat lagi limbah-limbah apa saja yang masih bisa diselamatkan serta dalam pemanfaatannya untuk gizi yang lebih bermanfaat lagi untuk ternak.
nama : wisnu abdi sulaiman
ReplyDeletenpm : e1c014111
jurnal dalam pemanfaatan limbah kakau sangat menginspirasi kami sebagai kaum muda untuk lebih giat lagi limbah-limbah apa saja yang masih bisa diselamatkan serta dalam pemanfaatannya untuk gizi yang lebih bermanfaat lagi untuk ternak.
utami widyastuti
ReplyDeleteE1C013011
jurnal yang bagus pak, pemanfaatan limbah kulit kakao memang berguna sebagai pakan ternak ruminansia. dengan kandungan gizi yang bagus yang terdapat pada kulit kakao dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan ternak ruminansia.
trima kasih
Ice trisnawati
ReplyDeleteE1c012070
Jurnal ini sagat bagus, selain kita mengetahui pemanfaatan kulit kakao dan juga bagus untuk ruminansia
Abdurrahman
ReplyDeleteE1C013101
Jurnal Tentang pemanfaatan Limbah Kulit Kakao dapat difermentasi sebagai pakai ternak ruminansia, tapi pemanfaatan limbah kulit kakao untuk didaerah bengkulu sulit untuk diterapkan karena kurangnya perkebunan kakai
Terima kasih
Nama : resi affriani
ReplyDeleteNpm : E1C012104
Setelah saya membaca jurnal ini pemanfaatan limbah kakau ini sangat bermanfaat dan berguna untuk ternak ruminan,yang selama ini kita kira limbah kakau tidak bisa di gunakan mempunyai manfaat yang luar niasa bagi pakan ternak.
Leo Darno Nababan
ReplyDeleteE1C010057
jurnal yang sangat menarik pemanfaatan limbah ini sangat bermanfaat untuk digunakan jadi pakan ternak yang dihasilkan dari pertanian.
leo darno nababan
ReplyDeleteE1C010057
Ternyata pemanfaatan kulit kakao ini sangat banyak selain digunakan jadi kopi coklat dapat juga dijadikan pakan ternak, tapi dapat juga dilihat dari kondisi daerahnya yang menghasilkan kulit kakao.
Kharisma Kandida (E1C013097)
ReplyDeleteMK.Nutrisi Ternak Monogatrik
Dengan membaca jurnal tersebut wawasan saya bertambah dengan memanfaatkan limbah kulit kakao sangat menguntungkan bagi petani selain sebagai pakan juga mampu untuk mengurangi limbah pertanian
Kharisma Kandida (E1C013097)
ReplyDeleteMK.Nutrisi Ternak Monogatrik
Dengan membaca jurnal tersebut wawasan saya bertambah dengan memanfaatkan limbah kulit kakao sangat menguntungkan bagi petani selain sebagai pakan juga mampu untuk mengurangi limbah pertanian
Nama : Roni Saeful Anwar (E1C014067)
ReplyDeleteMK : Penyajian Ilmiah
setiap limbah bisa di jadikan alternatif, termasuk limbah kulit kakao. terimkasih
Arlis fajri
ReplyDeleteE1c014027
Menurut saya pemanfaatan limbah cacao sangat bain mengingat daerah bengkulu juga termasuk daerah yg memiliki potensi dibidang ini.
Harapannya kedepan bisa dijadikan program daerah yg memiliki potensi agar bisa dimanfaatkan dan menjadi sumber pendapatan.