Pages

Saturday, January 18, 2014

PEMBERIAN VITAMIN C SEBAGAI ANTI STRESS PADA AYAM



OLEH : EKA SAPUTRI
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
                                                                  ABSTRAK
Pada ternak unggas jika terjadi stress maka kemampuan yang mereka miliki tidak bisa tampak secara maximal, oleh karena itu kondisi optimal dalam pemeliharaan unggas harus dipertahankan agar dapat mendapatkan hasil produksi yang maximal. Stress pada unggas dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tekanan eksternal seperti nutrisi pakan, perubahan ransum secara tiba-tiba, perubahan air minum, luas kandang, tingkat produksi, jumlah unggas yang dipelihara secara tiba-tiba, perkandangan, pemeliharaan rutin, transportasi, kegaduhan, adanya orang yang tidak dikenal, sakit, kelelahan, manajemen, temperatur dan perubahan cuaca secara tiba-tiba (Ensminger, 1992). Padue dan Thaxton (1986), melaporkan bahwa suplementasi vitamin C berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi, mortalitas, dan berpengaruh positif terhadap unggas yang mengalami cekaman lingkungan dan gizi. Penelitian penanggulangan cekaman dengan pemberian vitamin C pada broiler, ayam petelur yang sedang produksi dan ayam hutan hijau telah dilakukan di Indonesia, tetapi penelitian-penelitian selama ini belum memberikan hasil yang konsisten. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Habibie (1993) menyatakan bahwa suplementasi vitamin C pada ayam petelur tipe medium fase produksi I dan fase produksi III secara nyata meningkatkan produksi telur (hen day), menurunkan konversi ransum dan tidak berpengaruh pada konsumsi pakan, berat dan kerabang telur. Suplementasi vitamin C sebanyak 1000 ppm pada fase produksi III memberikan respon yang lebih tinggi dan memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan pada fase produksi I. Sedangkan menurut Pardue dan Thaxton (1986), pemberian vitamin C (250, 500, dan 1000 ppm) pada ayam boiler tidak memberikan peningkatan pertumbuhan pada jantan, namun pada betina yang diberi 1000 ppm, bobot badan ayam tersebut, nyata lebih tinggi dari kontrol pada unur dua dan empat minggu.
Kata Kunci : Ayam, Stress, Cekaman, Vitamin C


PENDAHULUAN

Industri perunggasan merupakan industri yang berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan ini disebabkan oleh permintaan terhadap produk unggas yang tinggi setiap tahun atau periode. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk, pendapatan masyarakat dan kesadaran terhadap perlunya konsumsi protein hewani bagi tubuh serta diversifikasi makanan yang melibatkan produk unggas sebagai bahan dasarnya.
Kendala yang dihadapi industri perunggasan saat ini di Indonesia adalah produktifitas yang belum maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah faktor suhu lingkungan (Environment temperature).
Peluang untuk memaksimalkan pertumbuhan dan produktifitas ayam didaerah tropika basah Indonesia menurut Abbas (1996) yang utama adalah melalui pendekatan manipulasi biolingkungan, yakni 1) manipulasi iklim mikro melalui rasionalisasi perkandangan, 2) manipulasi bio-fisiologis melalui pengaturan; a) Feed Water balance, b) Suplementasi Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Biotin, Vitamin B2 (Rivoflavin), 3) perbaikan manajemen, terutama pada saat terjadinya lonjakan suhu lingkungan.
Dari ke tiga peluang ini yang sangat mungkin untuk dilaksanakan oleh peternak adalah peluang ke dua dan ketiga, karena dua peluang ini tidak membutuhkan biaya investasi yang besar dan kontrol peternak. Peluang pertama mungkin saja dilaksanakan, namun dengan kondisi permodalan peternak saat ini maka peluang ini berat sekali untuk dilaksanakan karena membutuhkan biaya investasi yang cukup besar.
Untuk pemberian pakan pada ayam agar efektif untuk peningkatan produktivitas yaitu pada suhu nyaman atau serasi, karena dalam kondisi ini pertumbuhan dan penggunaan pakan oleh ayam broiler sangat efisien, karena ayam tak perlu mengeluarkan energi yang diperoleh dari pakan untuk mengatasi suhu lingkungan.
Manipulasi bio fisiologis dengan pemberian vitamin C (anti stres) sering dilakukan untuk mengatasi kondisi suhu lingkungan. Vitamin C ini diketahui bertanggung jawab terhadap mobilisasi energi yang diperlukan untuk berbagai fungsi vital, terutama dalam mempertahankan suhu tubuh. Secara alami ayam mampu mensintesis vitamin C dalam tubuhnya. Namun dalam keadaan stress karena pengaruh lingkungan, ayam tidak mampu memproduksi vitamin C dalam jumlah yang mencukupi. Kondisi ini menuntut peningkatan akan kebutuhan vitamin C untuk pertumbuhan dan produksi.

Vitamin C Sebagai Antistress
Vitamin C lebih dikenal sebagai asam askorbat karena sifatnya yang asam dan efektifitasnya dalam pengobatan skurvi.Selanjutnya Padue dan Thaxton (1986), melaporkan bahwa suplementasi vitamin C berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi, mortalitas, dan berpengaruh positif terhadap unggas yang mengalami cekaman lingkungan dan gizi. Sifat asam disebabkan oleh dua hidroksilenoat yaitu hidroksil pada C-3 dan C-2 (Delgado, 1982). Vitamin C merupakan struktur paling sederhana, merupakan senyawa dengan rumus bangun yang menyerupai suatu monosakarida dan dalam kenyataan vitamin C secara biokimia disintesa dari D-glukosa. Vitamin C tergolong senyawa yang larut dalam air dan bersifat tidak stabil, serta mudah teroksidasi selama proses pembuatan dan penyimpanan pakan, kemungkinan menurun kandungannya dalam ransum sangat besar sehingga kebutuhannya dalam pemnuatan pakan sangat bervariasi dan relatif tinggi. Saat ini telah diproduksi turunan vitamin C yang lebih stabil untuk mengurangi pengaruh – pengaruh tersebut seperti L-ascorbhy-2-phosphate-magnesium, L-ascorbhy-2-sulfate, L-ascorbhy-Polyphosphate sehingga penggunaannya dapat lebih efektif dalam pembuatan pakan.
Vitamin dibutuhkan dalam pertumbuhan yang normal, jaringan tubuh dan reproduksi. Kebutuhan vitamin umumnya pada batas minimum tetapi dapat mendukung pertumbuhan yang maksimum atau untuk mencegah gejala defisiensi.
Alberts et al, (1991) menyatakan bahwa pada saat terjadi stress kelenjar adrenal akan mensekresikan ephinephrine, yang akan membantu pemecahan glikogen menjadi glucose 1-phosphate pada serta otot dan pada saat itu pembentukan glikogen baru akan dihentikan. Energi yang dihasilkan dari pemecahan glikogen tersebut akan digunakan untuk kontraksi otot, jika keadaan stres berkepanjangan akan menyebabkan pemecahan glikogen yang ada pada otot.
Pardue dan Thaxton (1986) menyatakan bahwa vitamin C (asam askorbat) belakangan dikenal sebagai antistress yang baik dan banyak dimanfaatkan pada unggas karena dibutuhkan dalam reaksi hidroksilasi pada sistem syaraf dan medulla adrenal. Vitamin C sebagai kosubstrat dalam hidroksilasi tirosin pada pelepasan norepineprin dan dalam medulla adrenal untuk pelepasan kotekolamin lain yaitu epinefrin. Peranan ini penting untuk fungsi sistem syaraf secara normal dan untuk ketersediaan epinefrin dalam hubungannnya dengan stress (Linder, 1992). Menurut Piliang (2001) suplemen vitamin C dalam jumlah banyak diperlukan jika tubuh dalam kondisi stress karena secara emosional atau cekaman lingkungan, untuk mempertahankan konsentrasi asam askorbat yang normal dalam plasma darah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hornig dan Frigg (1979) ayam tidak mempunyai kemampuan lagi untuk mensintesis vitamin C dalam jumlah yang cukup apabila mendapat cekaman panas.
Kadar vitamin C dalam plasma dan hati menurun dengan bertambahnya umur. Pada saat menetas kecepatan sintesis vitamin C pada ginjal ayam masih lambat, tetapi setelah itu akan meningkat beberapa kali lipat sampai umur 20 – 30 hari dan menurun setelah di atas umur 30 – 40 hari (Hornig dan Frigg, 1979).
Penelitian penanggulangan cekaman dengan pemberian vitamin C pada broiler, ayam petelur yang sedang produksi dan ayam hutan hijau telah dilakukan di Indonesia. Ichsan (1991) melaporkan bahwa pemberian vitamin C pada suhu ruang 33oC tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap kecepatan pertumbuhan. Pengaruh yang menonjol adalah pada peningkatan daya tahan cekaman panas yang ditandai dengan lebih rendahnya angka kematian pada broiler yang diberi vitamin C dibandingkan dengan yang tidak diberi. Habibie (1993) dalam kesimpulan laporannya menyatakan bahwa suplementasi vitamin C pada ayam petelur tipe medium fase produksi I dan fase produksi III secara nyata meningkatkan produksi telur (hen day), menurunkan konversi ransum dan tidak berpengaruh pada konsumsi pakan, berat dan kerabang telur. Suplementasi vitamin C sebanyak 1000 ppm pada fase produksi III memberikan respon yang lebih tinggi dan memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan pada fase produksi I. Menurut Pardue dan Thaxton (1986), pemberian vitamin C (250, 500, dan 1000 ppm) pada ayam boiler tidak memberikan peningkatan pertumbuhan pada jantan, namun pada betina yang diberi 1000 ppm, bobot badan ayam tersebut, nyata lebih tinggi dari kontrol pada unur dua dan empat minggu.

KESIMPULAN
Manipulasi bio fisiologi dengan memberikan vitamin C dalam campuran pakan atau air minum sangat baik, mengingat vitamin C dapat dibutuhkan pada ayam dalam kondisi stres karena secara emosional atau cekaman lingkungan, untuk mempertahankan konsentrasi asam askorbat yang normal dalam plasma darah. Apabila ayam mengalami cekaman stress, maka produksi serata pertumbuhan tidak akan optimal.

UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Prof Ir. Urip Santoso, M.Sc, Ph.D, yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini dari awal hingga akhir. Selain itu ucapan terimakasih juga ingin penulis sampaikan kepada teman-teman Jurusan Peternakan angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu, yang telah memberikan kritik dan sarannya selama penulisan makalah ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Abbas SA, Glazier JJ, Wu AH, Dupont C, Green SF, Pearsall LA, Waters DD, McKay RG. Factors associated with the release of cardiac troponin T following percutaneous transluminal coronary angioplasty. Clin Cardiol 1996;19:782–786
Delgado-Vargas F, Paredes-López O. 2003. Natural Colorants for Food and
Nutraceutical Uses. CRC Press, Boca Raton.
Ensminger, M. E. 1992. Poultry Science (Animal Agriculture series). INTERSTATE PUBLISHER, INC. Danville, Illinois.
Habibie, Arifien. 1993. Pengaruh cekaman panas terhadap kebutuhan vitamin C pada ayam petelur komersil yang sedang berproduksi. Disertai. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hornig, D. 1875, Metabolism of ascorbic acid. World Rev. Diet., 23: 225
Ichsan. 1991. Respon broiler terhadap suplementasi vitamin C. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor
James, Alberts. 1983. Active Science 1, 2, 3, 4, Schoffield and Simms Ltd. Hundersfield
Maria C. Linder. 1992. Nutritional Biochemistry and Metabolism. California State University. Page: 165-170
Pardue, S.L., and J.P. Thaxton. 1986. Ascorbic acid in Poultry : A review. Poultry Sci. 42 : 107-123.
Piliang, W.G dan S. Djojosoebagio. 1996. Fisiologi Nutrisi. Edisi Kedua. UI - Press. Jakarta
Subekti, Kusnadidi. 2009. Pengaruh Pola Waktu Pemberian Pakan dengan Suplementasi
Beberapa Level Vitamin C terhadap Performans Produksi dan Organ Fisiologis Ayam Broiler. Vol. XII, No. 4 : 203- 213

19 comments:

  1. Ikke nurjayanti
    Sangat menarik. Apakah pemberian vitamin c bisa mngatadi stres pada unggas dan ternaklainya

    ReplyDelete
  2. Ramadhan Sumanto
    E1C013125

    dari penjelasan di atas bahwa vitamin c bermanfaat dalam menghilangkan strees pada ternak ayam boiler, terus dari paragraf di atas kenapa bagus untuk ayam betina saja kenapa tidak juga bagus untuk ayam pejantan ...
    apakah karena tujuan produksi ayam boiler mengarah ke ayam betina saja ...

    ReplyDelete
  3. Seperti yang kita ketahui vitamin C pada umumnya digunakan untuk manusia. Namun sangat menarik ternyata ada manfaatnya untuk ternak. Wah tapi apakah ini efisien ya dalam hal biaya?? Sepertinya perlu pertimbangan jika digunakan dimasyarakat

    ReplyDelete
  4. seperti yang diketahui, vit c ini, masih sedikuit di manfaat kan oleh ternak, karena akan kebutuha biaaya, karena vit. c ini yang dibilang cukup lumyan.
    sehingga harapann nya, penggunaan ini akan lebih efisien lagi dan dapat di gunakan dengan baik lagi.
    by. Bagus Dimas Setiawan ( E1C013061 ).
    thank

    ReplyDelete
  5. Ahlan restu setiawan

    Trimakasih utuk menambah pengetahuan tentang vit c

    ReplyDelete
  6. Galih Ardhiyansyah (E1C013084)
    Pak, apakah pemberian vitamin C sama fungsinya dengan pemberian air gula pada DOC ketika DOC baru datang dari perjalanan jauh ?

    ReplyDelete
  7. nama : okta marliya
    npm : e1c014015

    setahu saya vitamin c itu di gunakan pada manusia, apakah efisien pemeberian vitamin c pada ternak unggas setres ? dan juga pasti biaya yang di keluarkan sangat besar mengingat harganya yang lumayan tinggi.

    ReplyDelete
  8. Nama; yuni panani
    Npm; e1c014021
    Apakah pemberian vitamin C tidak bisa digantikan dengan alternatif lain? misalnya seperti digantikan dengan buah-buahan yang mengandung vitamin C.

    ReplyDelete
  9. seperti yang kita ketahui bahwa vitamin c banyak dikonsumsi oleh manusia ternyata juga dapat digunakan untuk mengatasi strees pada ayam. Benar kata saudara Yuni panani apakah apakah vitamin c dapat digantikan dengan alternatif lainnya? sebab dengan menggunakan vitamin c saya rasa agak keberatan di biaya

    ReplyDelete
  10. Nama : ayu hariza
    Npm : e1c013034

    menurt saya pemberian vit c sebagai anti stress pada ayam kurang efisien dikarenakan faktor biaya .

    ReplyDelete
  11. Nama : Hasna Umi Zahrah
    NPM : E1C013100
    Setelah membaca jurnal Pemberian Vitamin C Sebagai Anti Stress pada Ayam, menurut saya pemberian vitamin C untuk ternak harus di pertimbangkan lagi, karena faktor biaya yang sangat mahal, apa lagi di kalangan masyarakat bawah, yang mungkin berfikir sepuluh kali untuk membeli vitamin C untuk ternak.

    ReplyDelete
  12. Nama : Helsen Allexander
    Npm : E1C012036

    setelah membaca jurnal ini pemberian vit c pada ungga stress menurut saya kurang efisien. karena hal ini di kalangan peternak kecil khususnya peternak unggas untuk membeli vit c sangat di perhitungkan khsusnya untuk biaya pembelian vit c sangat mahal

    ReplyDelete
  13. nama : wisnu abdi sulaiman
    npm : e1c014111

    vitamin C merupakan vitamin yang dapat menurunkan panas dalam tubuh. vitamin C juga sering digunakan sebagai pemberi sisitem imuno dalam tubuh yang menjadi dan membuat tubuh terhindar dari penyakit.

    ReplyDelete
  14. Abdurrahman
    NPM : E1C013101
    MK. NUTRISI TERNAK MONOGASTRIK
    Kita ketahui bahwa pemberian VIT C pada ayam broiler sangat baik digunakan pada fase DOC seperti peberian stress Vit yang memiliki kandungan vit C yang baik untuk mencegah kematian pada masa DOC karena tingkat stress DOC yang tinggi.
    Terima Kasih

    ReplyDelete
  15. Renus H. Panjaitan / E1C011048
    Mk. Monogastrik..
    Vitamin C berperan dalam metabolisme glukoneogenesis yaitu suatu proses penyedian energi selama stres. Banyak faktor yg mempengaruhi stressnya ayam. Salah satunya faktor suhu. Bercermin dari kurang efisiennya pencegahan dgn menggunakan vit c, sya lebih mengusulkan penggunaan sari buah menggudu. Selain mudah ditemukan masyarakat juga tidak perlu mengeluarkan materi. Terima kasih..

    ReplyDelete
  16. Renus H. Panjaitan / E1C011048
    MK. NUTRISI TERNAK MONOGASTRIK..

    Jurnal ini sangat bermanfaat pak.
    saya ingin membandingkan aja pak dengan jurnal yg pernah saya baca.
    Vitamin merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan unggas untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu vitamin yang digunakan untuk mencegah stress adalah vitamin C. Vitamin C berperan dalam metabolisme glukoneogenesis yaitu suatu proses penyedian energi selama stres. Stress pada unggas dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya perubahan cuaca secara tiba-tiba.
    Konsumsi Vit c sangat tidak efisien sehingga sangat memungkinkan menggunakan alternatif lain dalam mencegah ayam stress seperti Penambahan sari buah mengkudu pada ransum. selain buah mengkudu mudah didapat dan biaya yang dikeluarkan sangatlah mudah.
    Kalau berbicara tingkat paling baik digunakan antara Vitamin C dgn sari buah menggudu (mengkesampingkan efesiensi ekonomi) mana yang lebih baik digunakan pak?

    Terima kasih ..

    ReplyDelete
  17. Renus H. Panjaitan / E1C011048
    MK. NUTRISI TERNAK MONOGASTRIK..

    Jurnal ini sangat bermanfaat pak.
    saya ingin membandingkan aja pak dengan jurnal yg pernah saya baca.
    Vitamin merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan unggas untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu vitamin yang digunakan untuk mencegah stress adalah vitamin C. Vitamin C berperan dalam metabolisme glukoneogenesis yaitu suatu proses penyedian energi selama stres. Stress pada unggas dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya perubahan cuaca secara tiba-tiba.
    Konsumsi Vit c sangat tidak efisien sehingga sangat memungkinkan menggunakan alternatif lain dalam mencegah ayam stress seperti Penambahan sari buah mengkudu pada ransum. selain buah mengkudu mudah didapat dan biaya yang dikeluarkan sangatlah mudah.
    Kalau berbicara tingkat paling baik digunakan antara Vitamin C dgn sari buah menggudu (mengkesampingkan efesiensi ekonomi) mana yang lebih baik digunakan pak?

    Terima kasih ..

    ReplyDelete
  18. Kharisma Kandida (E1C013097)
    MK.Nutrisi Ternak Monogatrik
    Vitamin C ternyata ada manfaatnya juga bagi ternak terutama pada ternak unggas. Sehingga pelu dicoba apalagi unggas sangat rentan terhadap stres

    ReplyDelete
  19. Nama : roni Saeful Anwar (E1C014067)
    Mk. Penyajian Ilmiah

    Vitamin C berperan dalam metabolisme glukoneogenesis yaitu suatu proses penyedian energi selama stres. namun jika bisa memakai alternatif lain kenapa tidak. karna melihat harga VIt c yang lumayan mahal. terimakasih

    ReplyDelete