Pages

Thursday, November 1, 2012

“Inovasi Teknologi Pakan Ternak dari Limbah Sawit untuk Ayam Broiler, dalam upaya Mewujudkan Swasembada Daging 2014”



Oleh: Muhammad Yusuf
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
ABSTRAK
Beternak ayam broiler menjadi alternatif  untuk mewujudkan program pemerintah yaitu swasembada daging 2014. Cara ini dirasa paling efektif mengingat budidaya yang mudah dan  umur panen yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan ternak besar lainya. Ayam broiler dapat dipanen pada umur 5-6 minggu  dengan rata-rata bobot badan 1,3 – 1,6 kg. Namun pada usaha peternakan, pakan menjadi faktor yang sangat penting untuk kita perhatikan. Dimana biaya pakan ini mencapai 70% untuk ayam pedaging dan 90% untuk ayam petelur dari total biaya produksi ( Widodo, 2012 ). Untuk mengatasi masalah tersebut perlu kita kembangkan potensi yang ada disekitar kita sebagai bahan pakan ternak. Salah satu bahan yang tersedia melimpah dan masih belum banyak dimanfaatkan adalah limbah pengolahan minyak sawit yang berupa lumpur sawit. Bahan ini mengandung serat kasar yang tinggi dan kadar protein yang rendah yaitu protein kasar (PK) 12,63-17,41% dan serat kasar (SK) 9,98-25,79%, Sehingga perlu adanya sedikit sentuhan teknologi untuk dapat meningkatkan kadar protein dan menurunkan kadar serat kasarnya. Sentuhan teknologi yang dimaksud adalah limbah lumpur sawit difermentasi menggunakan mikro organisme anaerob, sehingga dapat langsung diberikan sebagai bahan pakan ternak unggas. Limbah lumpur sawit yang sudah difermentasi dapat menggantikan penggunaan jagung samapi taraf 10 % total ransum.
Kata Kunci : Ayam Broiler, Lumpur sawit, Fermentasi