Pages

Thursday, March 15, 2012

PENGARUH PEMBERIAN GAMAL DALAM CAMPURAN PAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER DAN AYAM PETELUR



Disusun oleh : SITI QOTIMAH

ABSTRAK

                Penulisan artikel review yang mereferensi pada beberapa penelitian dan beberapa literature ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level tepung daun gamal terhadap performans broiler. Yang selanjutnya hasilnya dapat digunakan sebagai informasi tentang penggunaan tepung daun gamal pada level tertentu yang efisien dan performa yang dihasilkan lebih baik. Walaupun sangat bermanfaat bagi ternak, tingkat racun dalam Gamal juga sudah dikenal sejak lama. Sehingga daun gamal sebaiknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. Beberapa literatur menyebutkan pelayuan selama 12 – 24 jam. Batas maksimum penggunaan tepung daun gamal dalam ransum ayam broiler 5% dan ayam petelur 2,5%. Pemberian daun Gamal pada ayam berupa tepung daun yang dicampur dengan bahan pakan lainnya. Pemberian tepung daun sebanyak 2,5% sudah cukup untuk memberikan warna kuning yang cerah, pemberian yang lebih tinggi tidak banyak meningkatkan warna kuning telur. Penggunaan level tepung daun gamal relatif baik sampai dengan perlakuan 4,5 % tepung daun gamal.

PEMANFAATAN SUPLEMENTASI AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) DALAM RANSUM PADA AYAM BROILER



Resensi Oleh : Erina Nuraini
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Abstrak
Kebutuhan akan penggunaan tanaman obat sebagai suplemen (feed supplement) sudah sangat umum digunakan pada ransum ternak. Kandungan zat gizi yang diperlukan semakin tinggi menyebabkan kebutuhan bahan pakan semakin meningkat. Feed supplement yang digunakan haruslah aman bagi ternak dan juga diperlukkan untuk dapat meningkatkan kualitas karkas dan performans pada ayam broiler.  Suplementasi pada pakan dapat diberikan dalam bentuk ekstrak ataupun dalam bentuk tepung, seperti yang digunakan pada penelitian ini yaitu akar alang-alang (Imperata cylindrica).
Akar alang-alang (Imperata cylindrica) dapat dimanfaatkan untuk  pakan ternak, memiliki kandungan seperti  asam asetat, asam oksalat, asam malat, dan asam sitrat  yang berperan dalam peningkatan efesiensi metabolisme energi dalam tubuh. Penggunaan suplementasi ekstraks akar alang-alang (Imperata cylindrica) sampai level 4 g/kg pakan dapat meningkatkan kualitas karkas pada ayam broiler, sedangkan pada penggunaan suplementasi tepung akar alang-alang (Imperata cylindrica) yang diberikan pada level 1 % dapat memperbaiki nilai konsumsi ransum dan menekan kelainan pada kaki ayam broiler.
Kata kunci : ayam broiler, akar alang-alang,  feed supplement.

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH UDANG (Tepung Rese)  SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN DALAM RANSUM BROILER
Septi Susanti
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Jalan Raya Kandang Limun, Bengkulu
Abstrak
Kebutuhan protein hewani semakin meningkat, hal ini mengakibatkan industri unggas khusus nya ayam briler meningkat. Penggunaan bahan baku lokal dari limbah agro industri merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan biaya ransum. Tinggi atau rendahnya harga bahan baku pakan akan sangat menentukan tingkat keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan ternak akan zat gizi tertentu bahan baku pakan yang berkualitas masih didatangkan dari luar negeri. Oleh karena itu, penggunaan bahan pakan lokal alternatif perlu diupayakan secara optimal, dengan catatan bahan baku pakan tersebut ditingkatkan kualitasnya dan terjamin ketersediaannya sepanjang tahun.

Friday, March 9, 2012

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI KARET (Hevea brasiliensis Muel Arg) TERHADAP KUALITAS DAGING AYAM KAMPUNG


Oleh: Diah Kasmirah

ABSTRAK
Pakan merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam usaha petemakan karena dalam usaha peternakan 60 — 80 % biaya produksi digunakan untuk biaya pakan (Anggorodi, 1979). Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk pakan unggas yang berasal dari limbah pertanian yaitu biji karet. Berdasarkan kandungan gizinya, biji karet mengandung protein kasar 17,08 %, lemak kasar 25,23 %, serat kasar 17,58 % dan energi metabolis 2707,53 kkal/kg (Sutrisna,1997). Hasil sidik ragam penelitian memperlihatkan bahwa pemberian tepung biji karet tidak berpengaruh nyata terhadap berat karkas. Hal ini memperlihatkan bahwa pemberian tepung biji karet sampai level 15% tidak memberikan pengaruh negatif terhadap berat karkas yang dihasilkan.
Kata kunci: Tepung biji karet potensi untuk pakan ternak

Monday, March 5, 2012

PENANGANAN SUSU SEGAR DALAM MENJAGA KUALITAS PASCA PEMERAHAN. Karakteristik Kualitas



Oleh: Peni Siwi Utami
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
Program Study Pasca Sarjana Pengolahan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

ABSTRAK
Minum susu belum menjadi budaya masyarakat Indonesia, meskipun akhir-akhir ini terlihat bahwa permintaan susu semakin meningkat. Sebagian besar produksi susu Nasional diserap oleh Industri Pengolahan Susu untuk diolah menjadi produk susu olahan. Keadaan ini berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat pada umumnya, dimana lebih menyukai produk susu olahan daripada mengkonsumsinya dalam bentuk segar. Susu mengandung zat gizi bernilai tinggi yang dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat dari segala lapisan umur untuk menjaga pertumbuhan, kesehatan, dan kecerdasan berfikir. Begitu pentingnya susu, sehingga dapat dikatakan bahwa untuk membangun suatu bangsa yang cerdas dan sehat, penyediaan susu bagi masyarakat merupakan hal yang mutlak. Pembangunan peternakan Indonesia mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan upaya Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengadaan bantuan ternak berupa sapi, kambing, ayam dan sebagainya. Tujuan pemerintah adalah meningkatkan taraf pendidikan, pengetahuan, memenuhi asupan atau kecukupan gizi, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi jumlah pengangguran.