Mikrobia pathogen
Beberapa kuman yang dapat menyebabkan penyakit pada konsumen yang dapat ditularkan oleh daging antara lain:
- Antraks, merupakan penyakit hewan (terutama pada sapi, kambing domba, kuda, babi, burung unta) yang dapat ditularkan ke manusia, yang disebabkan oleh kuman (bakteri) Bacillus anthracis.
- Salmonella, dapat menyebabkan tifus, paratifus atau gangguan pencernaan (gastroenteritis). Kurang dari 100 sel sudah dapat menimbulkan penyakit. Salah satu strain Salmonella yang terdapat pada daging yaitu Salmonella Typhimurnium. Salmonella dapat menyebabkan gastroenteritis, demam enteric (thypoid dan parathypoid), septicemia (mikroorganisme berkembangbiak dalam aliran darah), diare, nausea dan muntah. Daging ayam dan olahannya dilaporkan sebagai media penyebaran penyakit Salmonellosis.
- Staphylococcus aureus, kuman ini menghasilkan racun enterotoksin yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang mendadak, yaitu gejala keracunan seperti kekejangan pada perut dan muntah-muntah dan dapat pula terjadi diare. Bersifat meracun pada jumlah sel 106/g.
- Clostridium perfringens, dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan sakit perut, diare, pusing, tetapi jarang terjadi muntah-muntah.Dosis 108 sel untuk terjadinya infeksi.
- Clostridium botulinum, dapat menyebabkan keracunan fatal, ditandai dengan lesu, sakit kepala, pusing, muntah dan diare, tetapi akhirnya penderita mengalami kesulitan buang air besar (konstipasi). Sistem syaraf pusat penderita akan terganggu.
- Vibrio parahaemolyticus, gejala keracunan diare, muntah dan demam. Dosis infeksi 106 sel.
- Shigella, infeksi akut usus yang ditandai oleh diare, demam dan muntah. Dosis infeksi 100-200 sel.
· Strain patogen E. Colli dapat menimbulkan penyakit diare berdarah, pembengkakan dan kelainan ginjal, demam, kelainan syaraf dan bahkan kematian. Di Amerika, dalam setahun diperkirakan terdapat 110.220 kasus infeksi akibat E. Colli, 158.840 kasus infeksi E. Colli, dan diareheogenic E. Colli. Escherichia Colli dapat dijumpai pada daging masak yang terkontaminasi dengan daging mentah.
· Listeria monocytogenes merupakan bakteri patogen penyebab wabah listeriosis (food borne disease) yang banyak terdapat pada daging dan produk mentah serta mampu bertahan pada suhu rendah. Kasus infeksi L. Monocytogenes dilaporkan terdapat 228 kasus di Perancis tahun 1997 dan 2002, yaitu pasien sebanyak 63% bacteriemia dan 26% bermasalah dengan sistem syaraf.
1. Bakteri
Daging mudah sekali mengalami kerusakan oleh mikroba. Kerusakan daging ditandai oleh adanya perubahan bau dan timbulnya lendir yang biasa terjadi jika jumlah mikroba menjadi jutaan atau ratusan juta sel atau lebih per 1 cm luas permukaan daging. Ciri-ciri kerusakan pada daging yang disebabkan oleh aktivitas bakteri pembusuk antara lain:
a. Daging kelihatan kusam dan berlendir, pada umumnya disebabkan oleh bakteri dari genus Pseudomonas, Achromobacter, Streptococcus, Leuconostoc, Bacillus. Dan Mikrococcus.
b. Daging berwarna kehijau-hijauan (seperti isi usus), pada umumnya disebabkan oleh bakteri dari genus Lactobacillus, dan Leuconostoc.
c. Daging menjadi tengik akibat penguraian asam lemak, pada umumnya disebabkan oleh bakteri dari genus Pseudomonas dan Achromobacter.
d. Perubahan bau menjadi busuki karena terjadi pemecahan protein dan terbentuknya senyawa-senyawa berbau busuk seperti ammonia, H2S, dan senyawa lain.
e. Perubahan rasa menjadi asam dan pahit karena pertumbuhan bakteri pembentuk asam dan senyawa pahit.
2. Khamir
Kerusakan daging yang disebabkan oleh khamir antara lain:
a. Permukaan daging berlendir
b. Lipolisis
c. Bau busuk/masam
d. Rasa busuk/masam
e. Diskolorisasi (putih. Krem, pink, coklat)
3. Kapang
Kapang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai macam makanan dalam kondisi aw, pH, dan suhu rendah. Jenis kapang yang dapat merusak makanan diantaranya Aspergillus, Penicillium, Botrytis, Alternaria, dan Mucor. Kerusakan pada sayuran kebanyakan disebabkan oleh kapang seperti Alternaria, Botrytis, dan Phytophtora, atau bakteri yang berasal dari genus Erwinia. Senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang disebut mikotoksin.
Kerusakan yang diakibatkan oleh kapang antara lain:
a. Bergetah lengket
b. Berambut (putih, dll), biasa disebabkan oleh Thamnidium chaetocladiodes, Mucor inocedo, dan Rhizopus
c. Bintik hitam, disebabkan oleh Cladosporium herbarium
d. Bintik putih, disebabkan oleh Sporotrichum carnis, Geotrichum
e. Noda-noda hijau, oleh Penicillium expansum, P. asperulum
f. Dekomposisi lemak, oleh kapang penyebab hidrolisis dan oksidasi lemak
g. Bau dan rasa menyimpang, disebabkan oleh Thamnidium
Gejala Pembusukan
Pembusukan melalui tahapan sebagai berikut:
Pertama, daging menjadi banyak mengandung air karena organism mengeksresi kolagenase yang menghidrolisis tenunan pengikat antara berkas-berkas serabut, menyebabkannya terdisintegrasi. Hal ini diikuti oleh produksi gas. Asam amino yang bebas diserang oleh deaminase dengan hasil hydrogen, karbondioksida dan ammonia; dan glikogen difermentasi menjadi asetat dan butirat. Aktivitas ini menyebabkan bau busuk dan rasa yang tidak enak. Enzim lain menyebabkan terdekarboksilasinya histidin menjadi histamine yang mempengaruhi permeabilitas membrane. Enzim hialuronidase menyerang mukopolisakarida pada substansi dasar antara sel-sel dan memungkinkan penetrasi lebih lain oleh beberapa mikrooragnisme. Disamping itu, mikroorganisme juga menghasilkan racun dalam daging. Jika racun tersebut ditelan akan menyebabkan berbagai aktivitas biologis termasuk haemolisis darah dan destruksi sel-sel jaringan dan dalam keadaan parah dapat menyebabkan kematian.
Pelunturan warna dapat disebabkan oleh perubahan atau destruksi pigmen daging. Mioglobin dioksidasi menjadi metmioglobin yang coklat; dapat bercampur dengan H2S yang diproduksi bakteri membentuk sulph-mioglobin; atau dipecah dan membentuk warna kuning atau hijau oleh hydrogen peroksida yang dibentuk oleh mikroba.
Bau busuk dibentuk terutama oleh organism anaerob dengan jalan dekomposisi protein dan asam amino (menghasilkan indole, metilamine dan H2S) dan bau asam dengan jalan dekomposisi gula-gula dan molekul-molekul kecil lainnya. Lemak dan asam lemak didekomposisi sehingga menimbulkan bau tengik. Asam lemak atau lemak didekomposisi menjadi aldehid dan keton. Kedua senyawa ini yang menimbulkan bau tengik.
Status Oksigen | Tipe Mikroorganisme | Gejala pembusukan |
Ada | Bakteri | Ada slem pada permukaan daging; kehilangan warna oleh terdestruksinya pigmen daging atau tumbuhnya koloni organism berwarna; ada produksi gas; bau kurang enak dan cacat; ada dekomposisi lemak. |
Ada | Ragi (yeast) | Ada slem ragi; diskolorisasi; baud an rasa tidak enak; dekomposisi lemak. |
Ada | Fungi (mould) | Permukaan yang lengket dan berbulu; diskolorisasi; berbau dan tercemar; dekomposisi lemak. |
Tidak ada | Bakteri | Membusuk diikuti oleh bau yang busuk, pembentukan gas; masam. |
Novita (E1C009018)PTR 09.
ReplyDeletesaya sangat tertarik dengan masalah mikrobia yang mencemari daging, karena banyak masyarakat atau konsumen yang tidak mengetahui masalah danging yang tercemar mikrobia yang sangat membahayakan bagi pengkonsumsinya. Dengan adanya artikel ini sehingga saya ataupun masyarakat yang membaca menjadi tahu dari segi warna daging yang terkena mikrobia.
Tul Vita, terus tambahkan pengetahuan agar semakin maju dan maju.
ReplyDeletemengapa mikroba itu sering sekali mencemari daging pak...???
ReplyDeleteMikrobia itu ada dimana-mana Hendri. Ada di udara, di saluran pencernaan, kotoran dll. Makanya, agar daging tak tercemar tempat dan alat penyembelihan, manusia, ternak, dll. harus bersih untuk mengurangi tercemar oleh mikrobia.
ReplyDeleteberarti kita harus benar - benar memperhatikan daging yang akan kita konsumsi ya pak....
ReplyDeletebahaya sekali penyakit - penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri - bakteri itu.
sangat mengerikan sekali jika kita salah satu dari yang terjangkit penyakit akibat mikrobia tersebut.
ReplyDeletepak, mikrobia kan ada dimana-mana dan mudah sekali mencemari daging, bagaimana dengan pengolahan daging di pabrik-pabrik, apakah dapat dengan mudah tercemar bakteri patogen juga??
Erina, di pabrik-pabrik modern biasanya proses pengolahannya diusahakan steril, sehingga cemaran bisa dikurangi sampai batas yang tidak berbahaya.
ReplyDeleteAss... ini Diah Kasmirah (E1C009003) Mahasiswa Peternakan Unib.
ReplyDeleteSebagai mahasiswa peternakan, artikel ini sanngat membantu saya baik diperkuliahan maupun dimasyarakat. jujur pak, masyarakat banyak menuntut saya untuk banyak mengetahui masalah penyakit pada ternak. walaupaun sesungguhnya saya bukan jurusan dokter hewan, tetapi mereka mengangap saya mengetahui sepenuhnya seluk-beluk permasalahan dibidang peternakan. setidaknya ini menjadi Pr untuk saya sendiri agar lebih banyak lagi membuka artikel bapak, agar pengetahuan saya lebih berkembang. penyakit pada ternak memang merupakan masalah yang cukup serius, sehingga harus banyak belajar untuk mengetahui cara-cara penanggulangannya.
Terima Kasih.....
saya suka dengan artikel bapak yang satu ini karena dapat memberikan pengetahuan yang lebih kepada kami dan masyarakat yang lain yang belum mengerti terhdap bahaya nya mikrobia yg dapat mencemari daging,,dengan artikel ini msyrakat dapt mengetahui dengan jelas bagaimana bentuk daging yang telah tercmar mkrobia,,,sehingga masyarakat dapt membedakan mana daging yang baik untuk d kosumsi dan mana yang tidak,,,,
ReplyDeleteRessy Gita Rizki, E1C009077.
ReplyDeleteDari judul ini tentang Mikroba Berbahaya yang mencemari Daging jadi saya agak takut untuk mengkonsumsi daging. bagaimana mencari daging yang sehat pak ? coba kita lihat dilingkungan sekitar, daging yang dijual dipasar banyak sekali lalat yang mengngingap, apakah itu tidak berbahaya pak, jadi apakah lebih baik kita membeli daging yang sehat dan tidak tercemari mikrobia itu, kita membeli daging di supermareket yang telah tebungkus itu pak ? dan bagaimana kita mengetahui daging yang tidak tercemari mikrobia itu pak karna saya salah satu orang yang suka sekali mengkonsumsi daging sapi pak. terima ksaih pak.
Ressy Gita Rizki, E1C009077.
ReplyDeleteDari judul ini tentang Mikroba Berbahaya yang mencemari Daging jadi saya agak takut untuk mengkonsumsi daging. bagaimana mencari daging yang sehat pak ? coba kita lihat pak, daging yang dijual dipasar banyak sekali lalat yang mengngingap, apakah itu tidak berbahaya pak, jadi apakah lebih baik kita membeli daging yang sehat dan tidak tercemari mikrobia itu, kita membeli daging di supermareket yang telah tebungkus itu pak ? dan bagaimana kita mengetahui daging yang tidak tercemari mikrobia itu pak karna saya salah satu orang yang suka sekali mengkonsumsi daging sapi pak. terima ksaih pak.
Setelah saya mmembaca artikel bapak di atas, ternyata banyak sekali penyakit yang berbahaya pada ternak tersebut yang dapat menular ke manusia, apakah hanya saat kita mengkonsumsi daging tersebut saja kita bisa tertular pak atau bisa dengan faktor lain, oyah pak apabila kita sudah terinfeksi virus/bakteri tersubut apakah ada obatnya pak, apakah obatnya sama seperti obat sapi yang kita beri?
ReplyDeleteAlhamdulillah Mikrobia yang berbahaya itu jarang menjangkit daging dari hasil ternak kurban.hehehe...
ReplyDeleteDari mikrobia tersebut saya pernah mendengar bahwa Salmonella tidak dapat mati walaupun di panaskan/dimasak. Untuk hal seperti ini yang harus diperhatikan pada daging yang terjangkit Salmonella bagaimana ya Pak?
saya tertarik dengan masalah ini pak, seperti yang bapak bilang pengolahan produk daging di pabrik biasanya di jaga agar steril dari berbagai macam mikroba patogen, namun, jika daging sudah diterima oleh konsumen rumah tangga, selain kulkas dimana dan bagaimana agar daging tetap terjaga dari mikroba, paling tidak mencegah agar mikroba tidak mudah berkembang dalam daging tersebut pak?
ReplyDeleteSari Murti PTR 09
ReplyDeleteSaya sangat tertarik dengan artikel ini, menambah pengetahuan saya tentang mikroba dalam daging. Yang ingin saya tanya kan dampak apa saja jika tidak sengaja mengkonsumsi daging yang terdapat mikrobianya pak???
Setelah membaca artikel ini sebaiknya kita lebih berhati2 lagi dlam mengkonsumsi daging.namun apabila daging disimpan dan diolah dengan baik,maka daging juga akn terhindar dri bakteri2 dn mikroorganisme2 yg berbahaya.
ReplyDeleteRoby Okta Saputra (E1C009010)
ReplyDeleteSetelah saya membaca artikel mengenai mikrobia ini saya baru tahu kalau bagaimana perubahan warna daging yang belum tercemar mikrobia dan yang sudah tercemar.Bagaimana cara pengolahannya agar kita dapat mengindari daging tersebut tercemar mikrobia pak?
SUYANTI (E1C009020)
ReplyDeleteCukup menarik, jadi kita harus hati-hati jika membeli daging. Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai macam bakteri yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata..
saya suka dengan artikel bapak yang satu ini karena dapat memberikan pengetahuan yang lebih kepada kami dan masyarakat yang lain yang belum mengerti terhdap bahaya nya mikrobia yg dapat mencemari daging,,dengan artikel ini msyrakat dapt mengetahui dengan jelas bagaimana bentuk daging yang telah tercmar mkrobia,,,sehingga masyarakat dapt membedakan mana daging yang baik untuk d kosumsi dan mana yang tidak,,,,
ReplyDeletedari artikel diatas saya membaca kalimat "Daging ayam dan olahannya dilaporkan sebagai media penyebaran penyakit Salmonellosis". berarti kita benar2 harus hati-hati dalam mengolah dan mengkonsumsi daging ayam agar kita tidak terkena penyakit Tifus.
ReplyDeleteterima kasih untuk informasinya pak.
Assalamu'alaikum. SIKI ANDRI PUTRA (E1C010033). Setelah saya membaca artikel bapak tentang " Mikrobia Berbahaya yang Mencemari Daging". saya mengetahui bahwa daging sangat mudah diserang oleh bakteri dan bakterinya tidak hanya satu macam saja tetapi bermacam-macam. dan yang menjadi pertannyaan saya pak,mengapa daging yang segar tersebut sangat mudah diserang oleh mikrobia yang merugikan(membusukan) tersebut..?? sedangkan daging yang sudah dimasukan dalam prizer itu bisa lebih tahan terhadap mikrobia tersebut pak. Thank's.
ReplyDeleteartikel di atas sab=ngat menarik bagi nsaya,, setelah saya baca artikel ini saya jadi sedikit tau kondisi daging yang terserang mikrobia,, sehingga hal ini sangat penting untuk di sampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam mebeli serta mengkonsumsi daging... tapi bagaimana dengan lalat yang mengingapi daging,, apa kah itu termasuk daging yang tercemar,, law itu termasuk daging yang terkontaminasi oleh mikroorganisme bearti kebnayakan daging yang di konsumsi oleh masyarakat adlah daging yang tercemar,,krena kbyakan daging di pasar-pasr terbuka sebgian besar bnyak di hinggapi oleh lalat,,,
ReplyDeleteterimaksih atas informasinya namun ada beberapa hal yang belum saya mengerti,di artikel dijelaskan bahwa mikroba seperti bakteri dan kapang dapat menimbulkan kebusukan pada daging,tentunya timbulnya kebusukan ini karena bakteri mikroba pada daging tersebut terdapat dalam jumlah banyak,yang saya ingin tahu berapa jumlah mikroba yang sehingga dapat menimbulkan kebusukan tersebut?tolng dijelaskan lagi mengenai jumlah bakteri dan kapang yang masih di tolerir,sehingga daging tersebut masih dikatakan aman untuk dikonsumsi..terimakasih
ReplyDeletedaging yang telah dicemari oleh mikroba patogen dapat menimbulkan kebusukan pada daging untuk kita harus selau memperhatikan daging agar tidak tercemari oleh mikroba tersebut,daging harus disimpanditempat yang higenis dan terlindungai dari mikroba tidak seperti daging-daging yang ada di pasaran lokal yang banyak dihinggapi mikroba seperti lalat
ReplyDeletesaya tertarik dengan masalah mikrobia yang di cemari daging,karena sangat merugikan kesehatan manusia,dengan membaca artikel ini kini saya bisa lebih hati2 dalam membeli daging
ReplyDeletesaya tertarik dengan masalah mikrobia yang di cemari daging,karena sangat merugikan kesehatan manusia,dengan membaca artikel ini kini saya bisa lebih hati2 dalam membeli daging
ReplyDeleteadi susanto
ReplyDeletesetelah saya membaca artikel ini saya tertarik dengan mikrobia patogen yang mencemari daging,artikel ini juga memberikan informasi yang sangat berguna bagi saya dan masyarkat,karena belum banyak masyarakat yang tau tentang mikrobia berbahaya yang mencemari daging.
(E1C011087)
ReplyDeletesetidaknya mahasiswa peternakan harus mengetahui hal - hal yang berkaitan dengan ternak, termasuk dalam pengolahan produksinya,,karena yang seperti ini lah yang lebih nyata pemanfaatan ilmunya dikarenakan banyak di jumpai di kehidupan masyarakat. terima kasih pak infonya
SISWANTO
ReplyDeleteE1C011061
daging merupakan salah satu protein hewani yang sangat berguna bagi tubuhkita namun apabila salah dalam memilih daging, bahwa daging yang kita konsumsi tardapat bakteri maka itu akan membahayakan kesehatan kita, dalam artikel ini kita di ajarkan untuk memilih daging yang baik untuk di konsumsi dan agar kita dapat membedakan daging yang baik dan yang sudah rusak
Darmawan E1C011027
ReplyDeletesetelah saya membaca artikel diatas , mikroba yang ada pada daging sangat berbahaya bagi masyarakat yang mengkonsumsinya ,artikel ini sangat bermanfaat bagi pembaca dan khusus nya saya sendiri .
terma kasih
Lukman sugianto
ReplyDeleteE1C011003
daging sapi sangat penting bagi masyarakat untuk di konsumsi tetapi masyarakat tidak mengengtahui mikroba yang berbahaya di dalam daging, dan saya sangat dengan artikel ini karena bermanfaat bagi masyarakat untuk berhati-hati mengkonsumsi daging..
terima kasih
saya tertarik sekalih dengan artikel yang berkaitan dengan mikrobia berbahaya yang mencemari daging..karena masyarakat sering mengkosumsi daging,terutama hari -hari besar,,namun masyarakat tidak tahu mikroba yang berbahaya yang terdapat pada daging,,dengan artikel ini semoga dapat membantu kita,terimakasih pak
ReplyDeletesaya sangat setuju dengan artikel ini sangat bermanfaat bagi kita, mikroba berbahaya yang mencemari daging , terutama saya sebagai mahasiswa peternakan harus tahu ciri- ciri mikroba yang ada pada daging , terimakasih
ReplyDeleteWah ternyata banyak juga mikroba yang berbahaya yang bisa mencemari daging ,, apa lagi mikroba pathogen ,menurut saya mikroba ini sangat berbahaya sekali,apa bila sampai dikonsumsi oleh masyarakat,,
ReplyDeleteseharusnya kita sebagai mahasiswa harus tahu mana daging yang berkualitas baik dan ciri-ciri daging yang sudah terdapat mikroba secara langsung...
terima kasih artikelnya bermanfaat..
M ILHAM SHOLIHIN ( E1C011035 )
ReplyDeletekeberadaan bakteri sangan mengancam semua makhluk hidup tidak terkecuali untuk daging , sebagai mahasiswa peternak selayaknya kita tua penanggulangan serta mencegah rusaknya daging akibat bakteri tersebut .
artikelnya sangat bermanfaat pak bisa diterapkan dalam materi-materi pembelajaran .
terima kasih pak .
siswanto
ReplyDeleteE1C011061
Setelah saya membaca artikel ini, ternyata banyak sekali penyakit yang berbahaya pada ternak tersebut yang dapat menular ke manusia,
SANDI EKA PUTERA (E1C011005)
ReplyDeleteWahh ini sangat menarik pak karena banyak masyarakat atau konsumen yang tidak mengetahui masalah danging yang tercemar mikrobia yang sangat membahayakan bagi pengkonsumsinya.
kita mesti lebih steril lagi agar kualitas daging tidak tercemar oleh mikroba yg berbahaya pak, terimakasih,
wah pak, sayang sekali kalau daging yang ternyata berasal dari hewan yang mempunyai penyakit dijual bebas dalam masyarakat. karena sangat berbahaya sekali pak. sehingga masyarakat yang awam tentang iniakan menjadi yahu dengan adanya artikel ini pak.
ReplyDeleteDesi Rustiani (E1C010027)
ReplyDeletehmmmmmm,,,,artikel ini sangat bagus dan menarik karena dengan demikian kita tidak hanya bisa mengkonsumsinya saja tapi kita dapat mengetahui mikroba yang ada pada daging tersebut,sehingga harus hati hati dalam memilah milih daging yang baik da yang tidaknya.
terima kasih
mengenai daging yang sudah tercemar oleh mikroba,saya mau tanya pak,apakah daging yang dijual dipasar-pasar itu sudah tercemar oleh mikroba?,kemudian bagai mana cara penyimpanan daging yang baru dipotong agar terhindar oleh mikroba pak,?terima kasih
ReplyDelete