Dicky Trisaputra
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Abstrak
Burung perkutut (Geopelia striata Linn) sebagai hewan potensial karena memiliki suara kicauan yang sangat indah, sehingga ribuan orang yang menggemari untuk memelihara burung perkutut. Burung perkutut dicatagorikan termasuk golongan hewan potensial maka dari itu diadakan adanya perkembangbiakan, pencegahan penyakit, dan sebagai peluang tenaga kerja.
Hasil penulisan karya ilmiah ini menyimpulkan bahwa Burung perkutut (Geopelia striata Linn) sebagai hewan potensial untuk peluang pekerjaan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari, serta peluang tenaga kerja bagi siapa yang membutuhkan.
Kata kunci: Burung Perkutut, hewan potensial, peluang tenaga kerja
Pendahuluan
Burung prkutut (Geopelia striata Linn) pada dasarnya adalah Satwa liar merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat dipulihkan. Hal ini berarti satwa liar dapat dipertahankan keberadaannya. Sejalan dengan maksud tersebut, pemerintah Indonesia telah merintis beberapa bentuk usaha pelesarian satwa liar baik secara ex-situ maupun in-situ.
Burung perkutut berasal dari satwa liar maka dari itu didomestikasikan terlebih dahulu sehingga akan diadakan perkembangbiakkan untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi. Dengan demikian burung perkutut memiliki potensi.
Penangkaran jati padang dan penangkaran kebon duren merupakan penangkaran milik perorangan. Penangkaran ini lebih bersifat sebagai usaha sambilan (sebagai tabungan), hobi dan percobaan. Disamping memilihara perkutut, pemilik penangkaran memilki penghasilan tetap sebagai pegawai dan wiraswasta. Pendidikan pegawai dipenangkaran ini berkisar pada jenjang SMTP dan SMTA. Tingkat pendidikan ini menentukan kemampuan berpikir pekerja. Keterampilan dan pengalaman pekerja dalam memelihara burung perkutut belum diikuti oleh pendidikan khusus dibidang penangkaran, secara formal.
Penulisan karya ilmiah menunjukkan bahwa Burung perkutut (Geopelia striata Linn) sebagai hewan potensial serta penangkaran pemeliharaannya.
Perkembangbiakan
Burung perkutut mencapai dewasa kelamin pada umur 6 bulan dan siap untuk kawin pada umur 10 bulan (sarwono, 1991). Burung mencapai masa dewasa kelamin tergantung pada faktor genetis, lingkungan dan makanan. Semakin baik kualitas makanan yang diberikan akan semakin cepat mencapai masa dewasa kelamin. Menurut Sarwono, (1991) bibit yang baik adalah Pejantan dipilih dari burung yang suaranya bagus (nyaring, bening dan jelas), sehat, bertubuh besar dan rajin berbunyi. Burung mempunyai sifat monogamus, dimana sex ratio jantan dan betina adalah sama yaitu, 1:1. untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas diperlukan bibit induk dan jantan yang sudah diseleksi.
Menurut Warwick et al. (1990), silang dalam (inbreeding) adalah Perkawinan individi-individu yang lebih dekat hubungannya dibandingkan rata-rata ternak dalam bangsa atau populasi, yaitu ternak-ternak yang mempunyai moyang bersama dalam 4 sampai 6 generasi pertama dari silsilahnya. Pengaruh genetik dari silang dalam yaitu meningkatkan proporsi lokus-lokus genetik yang homosigot, sedangkan efek fenotipik dari silang dalam adalah menurunnya ukuran kekuatan (vigor) badan dan fertillitas, kadang-kadang diikuti dengan bentuk yang cacat, sedangkan out-breeding (silang luar) merupakan kebalikan dari silang dalam.
Menurut Nugroho (1986), mengawinkan burung yang masih muda akan menyebabkan :
pasangan burung telah siap kondisi badan, dan datangnya masa birahi. Secara alami musim kawin burung perkutut adalah antara bulan april-juni (Grzimek, 1972).
Pencegahan penyakit
Pendekatan untuk pencegahan penyakit menurut Mcardle (1972), harus memperhatikan pengandangan dan pemberian makanan. Beberapa hal yang menyebabkan masalah penyakit adalah pemberian makanan yang tidak tepat dan tidak disukai, keadaan kandang yang buruk, kandang terlalu padat isinya, sirkulasi udara buruk dan secara umum pengontrolan terhadap pemberian makan, minum dan hama penganggu kurang diperhatikan secara rutin. Ciri-ciri perkutut sakit menurut Sarwono (1991), Bulu tampak kasar, suka berdiri dan diam ditepi sangkar, tidak mau makan dan minum, serta tidak lincah. Beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang perkutut adalah Stres, bulu rontok disebabkan oleh (kutu, jamur kulit, tungau atau parasit lain) yang merusak bulu dan kulit, pilek, keracunan makanan, cacingan, menceret dan pilar.
Peluang tenaga pekerjaan
Keberhasilan suatu organisasi, baik organisasi besar maupun organisasi kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan (manullang, 1990).
Pembagian kerja didalam suatu perusahaan sangat penting, karena jika tidak ada pembagian kerja kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Dalam mengadakan pembagian kerja, ada beberapa yang dapat dipakai pedoman (Manullang, 1990), yaitu :
Penangkaran jati padang dan penangkaran kebon duren merupakan penangkaran milik perorangan. Penangkaran ini lebih bersifat sebagai usaha sambilan (sebagai tabungan), hobi dan percobaan. Disamping memilihara burung perkutut, pemilik penangkaran memilki penghasilan tetap sebagai pegawai dan wiraswasta.
Pendidikan pegawai dipenangkaran ini berkisar pada jenjang sekolah SMTP dan SMTA. Tingkat pendidikan ini menentukan kemampuan berpikir pekerja. Keterampilan dan pengalaman pekerja dalam memelihara burung perkutu belum diikuti oleh pendidikan khusus dibidang penangkaran, secara formal. Tenaga kerja yang digunakan pada pemeliharaan burung perkutut hanya untuk memberi makan, minum, membersihkan kandang, memandikan burung, melatih mental burung, menjemur dan mengontrol kesehatan burung.
Menurut Manullang (1990), agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu diperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
organisasi dapat dijadikan sebagai peluang tenaga kerja, akan tetapi selalu penuh dengan persaingan. Dalam penangkaran pemeliharaan burung perkutut sangat berpotensi sehingga terciptanya sebuah perusahaan penangkaran pemeliharaan burung perkutut dan akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Suatu perusahaan harus lebih teliti dengan system pemeliharan sehingga konsumen akan lebih puas untuk memiliki burung perkutut yang sangat indah suaranya, baik fisik dan kesehatan akan terjamin seutuhnya.
Simpulan
Berdasarkan isi penulisan karya ilmiah, maka dapat disimpulkan bahwa burung perkutut (Geopelia striata Linn) adalah sebagai hewan potensial yang memilki potensi melalui kicauan suara yang sangat indah dengan demikian sangat banyak orang untuk berminat memilihara burung perkutut. Akan tetapi dibalik semua itu ada beberapa tokoh masyarakat dan nenek moyang mengatakan bahwa memelihara burung perkutut akan membawa Rezeki bagi yang memelihara.
Daftar pustaka
Sarwono, B. dan Sujatmaka. 1991. Perkutut bali yang istimewa. Trubus, no. 208-Tahun XV111-1 Maret. Pp :271-273
Sarwono, B. 1991. Perkutut manakah yang anda piara. Trubus, no.209-Tahun XV111-1 April.
Warwick, E.J., J.M. Astuti., dan W. Hardjosubroto. 1990. Pemulian Ternak Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Nugroho. 1986a. Beternak burung puyuh. Penerbit Eka Offset. Semarang.
Grzimek, B.H.C. 1972. Animal life Encyclopedia Bird 11. Vol 8. Van nonstrand Reindhold Company. New York. Pp:275-276
Mcardle, A.A. 1972. Poultry Management and Production. Angus and Robertson. Australia.
Manullang, M. 1990. dasar-dasar Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Abstrak
Burung perkutut (Geopelia striata Linn) sebagai hewan potensial karena memiliki suara kicauan yang sangat indah, sehingga ribuan orang yang menggemari untuk memelihara burung perkutut. Burung perkutut dicatagorikan termasuk golongan hewan potensial maka dari itu diadakan adanya perkembangbiakan, pencegahan penyakit, dan sebagai peluang tenaga kerja.
Hasil penulisan karya ilmiah ini menyimpulkan bahwa Burung perkutut (Geopelia striata Linn) sebagai hewan potensial untuk peluang pekerjaan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari, serta peluang tenaga kerja bagi siapa yang membutuhkan.
Kata kunci: Burung Perkutut, hewan potensial, peluang tenaga kerja
Pendahuluan
Burung prkutut (Geopelia striata Linn) pada dasarnya adalah Satwa liar merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat dipulihkan. Hal ini berarti satwa liar dapat dipertahankan keberadaannya. Sejalan dengan maksud tersebut, pemerintah Indonesia telah merintis beberapa bentuk usaha pelesarian satwa liar baik secara ex-situ maupun in-situ.
Burung perkutut berasal dari satwa liar maka dari itu didomestikasikan terlebih dahulu sehingga akan diadakan perkembangbiakkan untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi. Dengan demikian burung perkutut memiliki potensi.
Penangkaran jati padang dan penangkaran kebon duren merupakan penangkaran milik perorangan. Penangkaran ini lebih bersifat sebagai usaha sambilan (sebagai tabungan), hobi dan percobaan. Disamping memilihara perkutut, pemilik penangkaran memilki penghasilan tetap sebagai pegawai dan wiraswasta. Pendidikan pegawai dipenangkaran ini berkisar pada jenjang SMTP dan SMTA. Tingkat pendidikan ini menentukan kemampuan berpikir pekerja. Keterampilan dan pengalaman pekerja dalam memelihara burung perkutut belum diikuti oleh pendidikan khusus dibidang penangkaran, secara formal.
Penulisan karya ilmiah menunjukkan bahwa Burung perkutut (Geopelia striata Linn) sebagai hewan potensial serta penangkaran pemeliharaannya.
Perkembangbiakan
Burung perkutut mencapai dewasa kelamin pada umur 6 bulan dan siap untuk kawin pada umur 10 bulan (sarwono, 1991). Burung mencapai masa dewasa kelamin tergantung pada faktor genetis, lingkungan dan makanan. Semakin baik kualitas makanan yang diberikan akan semakin cepat mencapai masa dewasa kelamin. Menurut Sarwono, (1991) bibit yang baik adalah Pejantan dipilih dari burung yang suaranya bagus (nyaring, bening dan jelas), sehat, bertubuh besar dan rajin berbunyi. Burung mempunyai sifat monogamus, dimana sex ratio jantan dan betina adalah sama yaitu, 1:1. untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas diperlukan bibit induk dan jantan yang sudah diseleksi.
Menurut Warwick et al. (1990), silang dalam (inbreeding) adalah Perkawinan individi-individu yang lebih dekat hubungannya dibandingkan rata-rata ternak dalam bangsa atau populasi, yaitu ternak-ternak yang mempunyai moyang bersama dalam 4 sampai 6 generasi pertama dari silsilahnya. Pengaruh genetik dari silang dalam yaitu meningkatkan proporsi lokus-lokus genetik yang homosigot, sedangkan efek fenotipik dari silang dalam adalah menurunnya ukuran kekuatan (vigor) badan dan fertillitas, kadang-kadang diikuti dengan bentuk yang cacat, sedangkan out-breeding (silang luar) merupakan kebalikan dari silang dalam.
Menurut Nugroho (1986), mengawinkan burung yang masih muda akan menyebabkan :
- Daya tetas telur dan kualitas anak yang akan
- Umur muda cenderung belum dapat mengasuh anak secara baik.
- Kesempatan seleksi kurang.
pasangan burung telah siap kondisi badan, dan datangnya masa birahi. Secara alami musim kawin burung perkutut adalah antara bulan april-juni (Grzimek, 1972).
Pencegahan penyakit
Pendekatan untuk pencegahan penyakit menurut Mcardle (1972), harus memperhatikan pengandangan dan pemberian makanan. Beberapa hal yang menyebabkan masalah penyakit adalah pemberian makanan yang tidak tepat dan tidak disukai, keadaan kandang yang buruk, kandang terlalu padat isinya, sirkulasi udara buruk dan secara umum pengontrolan terhadap pemberian makan, minum dan hama penganggu kurang diperhatikan secara rutin. Ciri-ciri perkutut sakit menurut Sarwono (1991), Bulu tampak kasar, suka berdiri dan diam ditepi sangkar, tidak mau makan dan minum, serta tidak lincah. Beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang perkutut adalah Stres, bulu rontok disebabkan oleh (kutu, jamur kulit, tungau atau parasit lain) yang merusak bulu dan kulit, pilek, keracunan makanan, cacingan, menceret dan pilar.
Peluang tenaga pekerjaan
Keberhasilan suatu organisasi, baik organisasi besar maupun organisasi kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan (manullang, 1990).
Pembagian kerja didalam suatu perusahaan sangat penting, karena jika tidak ada pembagian kerja kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Dalam mengadakan pembagian kerja, ada beberapa yang dapat dipakai pedoman (Manullang, 1990), yaitu :
- Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial.
- Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi.
- Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani.
- Pembagian kerja atas dasar fungsi.
- Pembagian kerja atas dasar waktu.
Penangkaran jati padang dan penangkaran kebon duren merupakan penangkaran milik perorangan. Penangkaran ini lebih bersifat sebagai usaha sambilan (sebagai tabungan), hobi dan percobaan. Disamping memilihara burung perkutut, pemilik penangkaran memilki penghasilan tetap sebagai pegawai dan wiraswasta.
Pendidikan pegawai dipenangkaran ini berkisar pada jenjang sekolah SMTP dan SMTA. Tingkat pendidikan ini menentukan kemampuan berpikir pekerja. Keterampilan dan pengalaman pekerja dalam memelihara burung perkutu belum diikuti oleh pendidikan khusus dibidang penangkaran, secara formal. Tenaga kerja yang digunakan pada pemeliharaan burung perkutut hanya untuk memberi makan, minum, membersihkan kandang, memandikan burung, melatih mental burung, menjemur dan mengontrol kesehatan burung.
Menurut Manullang (1990), agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu diperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
- perumusan dengan jelas.
- Pembagian kerja.
- Delegasi kekuasaan
- Rentang kekuasaan
- Tingkat pengawasan.
- Kesatuan perintah dan tanggung jawab
- koordinasi
organisasi dapat dijadikan sebagai peluang tenaga kerja, akan tetapi selalu penuh dengan persaingan. Dalam penangkaran pemeliharaan burung perkutut sangat berpotensi sehingga terciptanya sebuah perusahaan penangkaran pemeliharaan burung perkutut dan akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Suatu perusahaan harus lebih teliti dengan system pemeliharan sehingga konsumen akan lebih puas untuk memiliki burung perkutut yang sangat indah suaranya, baik fisik dan kesehatan akan terjamin seutuhnya.
Simpulan
Berdasarkan isi penulisan karya ilmiah, maka dapat disimpulkan bahwa burung perkutut (Geopelia striata Linn) adalah sebagai hewan potensial yang memilki potensi melalui kicauan suara yang sangat indah dengan demikian sangat banyak orang untuk berminat memilihara burung perkutut. Akan tetapi dibalik semua itu ada beberapa tokoh masyarakat dan nenek moyang mengatakan bahwa memelihara burung perkutut akan membawa Rezeki bagi yang memelihara.
Daftar pustaka
Sarwono, B. dan Sujatmaka. 1991. Perkutut bali yang istimewa. Trubus, no. 208-Tahun XV111-1 Maret. Pp :271-273
Sarwono, B. 1991. Perkutut manakah yang anda piara. Trubus, no.209-Tahun XV111-1 April.
Warwick, E.J., J.M. Astuti., dan W. Hardjosubroto. 1990. Pemulian Ternak Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Nugroho. 1986a. Beternak burung puyuh. Penerbit Eka Offset. Semarang.
Grzimek, B.H.C. 1972. Animal life Encyclopedia Bird 11. Vol 8. Van nonstrand Reindhold Company. New York. Pp:275-276
Mcardle, A.A. 1972. Poultry Management and Production. Angus and Robertson. Australia.
Manullang, M. 1990. dasar-dasar Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteYOGI: ''BURUNG PERKUTUT (Geopelia striata Linn) SEBAGAI HEWAN POTENSIAL'' tulisan ini cukup bagus untuk coba di kembangkan di kalangan masyarakat, terutama para penggemar burung perkutut tersebut, tapi perlu di beri gambar biar tambah menarik perhatian pembaca yang lain,
ReplyDeleteYOGI: ''BURUNG PERKUTUT (Geopelia striata Linn) SEBAGAI HEWAN POTENSIAL'' tulisan ini cukup bagus untuk coba di kembangkan di kalangan masyarakat, terutama para penggemar burung perkutut tersebut, tapi perlu di beri gambar biar tambah menarik perhatian pembaca yang lain,
ReplyDeleteThanks atas sarannya Yogi
ReplyDeleteYOGI : Ya Pak, sama2...
ReplyDeleteSaya sangat tertarik dengan artikel tentang burung perkutut ini karena masih sangat jarang sekali yang memelihara burung perkutut ini padahal burung perkutut ini sangat cantik dan mempunyai nilai yang sangat potensial untuk dijadikan lahan usaha dalam bidang peternakan. Masyarakat banyak yang menyukai burung perkutut ini karena burung ini mempunyai kicauan suara yang sangat indah. Cara pemeliharaan burung perkutut ini juga tidak terlalu sulit.
ReplyDeleteSaya sangat tertarik dengan artikel bapak diatas yang membahas tentang burung perkutut yang baik untuk dikembangkan, tetapi apakah keuntungan sipeternak menjajikan di bidang ini mengingat orang yang membeli burung perkutut hanya sebagai burung peliharaan saja, kenapa burung ini tidak di konsumsi pak, apakah tidak baik di untuk di konsumssi, apabilah kita mempromosikan burung ini untuk di konsumsi dan menjadikannya hidangan yang lezat kan lebih menggiurkan. jadi orang pasti banyak yang membudidayakannya, gimana menurut bapak?
ReplyDeleteKebanyakan orang memelihara burung perkutut dengan alasan karena hobi dan kicauannya yang merdu. Apabila pemeliharaannya ditangani lebih serius bukan hanya untuk sampingan saja pemeliharaan perkutut ini mungkin cukup menguntungkan bagi si peternak karena banyaknya orang yang suka dengan kicauan burung perkutut. kalau masalah rezeki sih menurut saya, memelihara atau tidak memelihara burung perkutut ini tetap saja rezeki itu akan ada karena rezeki itukan sudah ada yang mengaturnya, sekarang tinggal bagaimana cara kita saja untuk berusaha mendapatkan rezeki itu.
ReplyDeletemenarik artikel nya, bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman yang berminat mengembangkan burung perkutut hehe...
ReplyDeleteuntuk lebih menarik calon-calon peternak burung lain yang ingin mencoba dan mengenal lebih banyak tentang burung perkutut, adakah kontes atau sejenis perlombaan bagi peternak/pemelihara burung perkutut ini pak? hehe...
Sari Murti PTR 09
ReplyDeleteArtikel yang menarik, membahas tentang burung perkutut sebagi hewan potensial, menimbulkan ide untuk memelihara burung perkutut untuk dikembangkan
burung perkutut....saya pernah membaca artikel burung perkutut..
ReplyDeleteinti dalam artikel yang saya baca begini
masyarakat Jawa pada umumnya memelihara burung perkutut karena ada sejumlah katuranggan yang diyakini membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Selain itu juga tangguh perkutut, yang antara lain terdiri Tangguh Pajajaran, Ki Joko Mangu (Majapahit), Tuban, Mataram, Pajang, Sedayu, dan Tangguh Demak. Masing-masing memiliki perwatakan sendiri-sendiri. “Orang yang suka burung perkutut karena suaranya, biasanya memelihara perkutut untuk diikutkan lomba atau untuk klangenan. Sedangkan orang suka burung perkutut karena adanya cirimati atau katuranggan, karena masyarakat Jawa punya kepercayaan bahwa memelihara burung perkutut dapat mendatangkan rezeki dan sejenisnya.
apakah itu benar pak?>???????
Roby Okta Saputra (E1C009010)
ReplyDeleteSaya setuju kalau Burung perkutut sebagai hewan potensial .apalagi burung perkutut mempunyai suara yang khas dan bagus untuk didengar.tetapi untuk menjadikan burung perkutut sebagai hewan potensial juga harus memenuhi beberapa aspek seperti aspek norma,aspek ekonomi maupun aspek teknis nya.kalau dilihat dari tulisan tersebut bapak menulis dari segi aspek ekonomi dan aspek teknisnya.Apakah ada aspek normanya pak seperti hewan potensial lain yaitu jaguar yang aspek normanya diamerika suku indian menjadikan jaguar sebagai dewa??????
menurut saya tulisan ini cukup bagus,karena bagus untuk dikembangkan dalam kalangan masyarakat,apalagi yang menggemari burung perkutut,karena burung perkutut bisa menjadi peluang usaha.
ReplyDeleteBurung perkutut ini sangat bagus untuk di kembang biakan,dikarnakan sebagai hewan potensial burung ini memiliki suara kicau yang sangat indah,burung perkutut sebagai suatu penciptan peluang pekerjan....
ReplyDeletekoreksi sedikit untuk penulis artikel tersebut,kayaknya judulnya jangan hewan potensial, tapi ternak potensial.
ReplyDeletekalau ptensial untuk diternakan, kurang ada penjelasan cara beternak dan potensi-potensi jika kita beternak burung perkutut, kecuali membawa rezeki.
saya setuju dengan apa yang dikemukakan oleh penulis artikel ini bahwa BURUNG PERKUTUT (Geopelia striata Linn) SEBAGAI HEWAN POTENSIAL'kita tau banyak mitos yang terdapat pada burung tersebut diakui oleh masyarakat pecinta burung perkutut dan memiliki suara yang merdu bila dinikmati. jika burung ini dibudidayakan bisa membuka peluang usaha.
ReplyDeleteselama ini setau saya masyarakat hanya memelihara satu perkutut dirumah mereka itupun relatif hanya sebatas hobbi, mungkin pengembanganya perlu juga dilakukan mengingat habitatnya mulai menyempit,dan perkutut itu sendiri merupakan hewan yang potensial.
ReplyDeletesaya baru tahu kalau burung perkutut merupakan hewan potensial yang dapat memberikan keuntungan ekonomi yang cukup tinggi. Hewan potensial adalah hewan yang patut dijaga kelestariannya, guna mempertahankan angka populasinya didalam suatu ekosistem agar tidak punah. Apabila perkutut dijadikan suatu peluang usaha, apakah nantinya tidak berdampak negatif akan terjadinya kepunahan karena tidak adanya keseimbangan antara budidaya dan pengakapan secara liar?????
ReplyDeleteada yang kurang dari artikel yang prof pos ini, kalo boleh saya menambahkan sedikit komen, akan lebih bagus apabila, artikel ini ditambahkan foto-foto burung yang dimaksud, agar pembaca bisa tahu lebih jelah pokok bahasan.
ReplyDeletepeternakan burung perkutut sepertinya sebuah ide yang cukup menarik untuk dikembangkan diwilayah kota bengkulu. karena selama ini saya belum pernah melihat adanya peternakan khusus untuk ternak unggas jenis burung. masyarakat kota bengkulu memlihara burung perkutut hanya sebatas hobi saja.
ReplyDeleteSebenarnya petenkan burung perkutut sudah ada sejak lama akan tetapi dalam jumlah sedikit, apalagi burung perkutut telah dikalahkan tren nya dengan burung kacer dan lain-lain, akan tetapi seiring masih banyknya mitos kalau brung perkutut membawa rzeki peternakan perkuutut akan selalu bertahan dan bisa berkembang bila burung ini diadakan kontes juga seperti burung-burung lainnya
ReplyDeleteartikel ini sangat menarik saya baru tau bhwa burung terkutut juga bisa di jadikan sebagai penambha penghasilan,, saran saya mungkin artikel ini seebaiknya di jelaskan dengan gambar sehingga lebih muda untuk di mengerti oleh masyarakat,,,
ReplyDeletesaya setuju burung perkutut menjadi hewan potensial karena untuk pemasaran burung perkutut sendiri sangat besar...ini bisa menjadi peluang usaha buat kita...baik itu produksi burung perkutut sendiri maupun dari penyediaan pakannya...
ReplyDeleteburung berkutut menjadi heban berpotensial kalau dilihat dari artikel bapak alasannya karena suaranya yang indah,jika begitu bearti bukan memprioritaskan produktifitas daging atau telurnya,tetapi kan tidak semua orang yang mengemari kicauan suara burung.
ReplyDeletem. afris camlinoti e1c011016
ReplyDeletejujur saya baru tahu bahwa perkutut adalah burung yang menjadi hewan potensial.
mungkin artikel atau info semacam ini bisa diekspos lebih banyak lagi biar kita tahu hewan mana saja yang potensial..
bangun dwi cahyono (E1C011009)
ReplyDeletemenurut artikel yang bapak tulis, saya setuju bahwa burung perkutut menjadi hewan yang potensial,, karena suranya yang bagus juga penampilanya yang seperti burung puyuh,,
ASSALAM ,,
ReplyDeleteWidio Eko Wardoyo
E1C011artikel ini sangat menarik terutama untuk pecinta burung.ternyata burung perkutut di gollongkan kedalam hewan potensial, terutama dalam bidang bisnis, tetapi burung perkutut masih kalah daya saingnya dengan burung kicau yang lain .
slamt siang pak,,artikel ini sungguh bermanfaat bagi pecita burung perkutut,karena kita tau burung perkutut itu suaranya sangat merdu,
ReplyDeletedan juga jika kita membuat usaha burung perkutut bisa sebagai usaha sampingan . thanks atas infonya.
(E1C011087)
ReplyDeletekalo dijadikan bisnis, pasti sangat menguntungkan. . .tidak banyak yang tahu kelebihan dari burung puyuh, berkat artikel yang bapak posting, kami jadi tahu setidaknya kelebihan yang ada pada burung perkutut ini...meskipun pengenbangannya masih sangat kurng dikenal ato diminati masyarakat
maharani.. burung perkutut memang banyak digemari masyarakat, karena memang suaranya yang merdu. selain itu juga dapat digunakn sebagi hewan yang berptensial untuk dijual para peternak.
ReplyDeleteArtikel yang menarik ,kalau burung perkutut sebagai hewan potensial ini bisa dijadikan rencana untuk beternak perkutut
ReplyDeleteDENI FEBRIADI(E1C011011)
ReplyDeleteBurung berkutut cukup baik untuk dikembangkan,,apa lagi para pencinta burung yang satu ini,,burung perkutut apa bila di kembangkan sebagai usaha cukup baik,,selain suaranya yang bagus,,pengemarnyapun banyak,,terimaksih
burung perkutut memang pantas sebagai hewan yang potensial dikarenakan suaranya mempunyai kicauan yang sangat indah dan merdu.
ReplyDeleteartikel ini sangat menarik.. dan memberikan wawasan pengetahuan terhadap burung perkutut. apalagi bwt orang - orang yang menyukai burung. ternyata burung perkutut dapt membrikan keuntungan yang lebih kpd peternaknya...
ReplyDelete(E1C011087)
ReplyDeleteSaya sangat tertarik dengan artikel tentang burung perkutut ini karena masih sangat jarang sekali yang memelihara burung perkutut ini padahal burung perkutut ini sangat cantik dan mempunyai nilai yang sangat potensial untuk dijadikan lahan usaha dalam bidang peternakan. Masyarakat banyak yang menyukai burung perkutut ini karena burung ini mempunyai kicauan suara yang sangat indah. Cara pemeliharaan burung perkutut ini juga tidak terlalu sulit. terimakasih pak artikelnya
setelah saya membaca artikel tersebut sangat menarik , untuk kita memelihara burung perkutut , sebab perawatan nya tidak terlalu sulit dan bisa juga di buat usaha sampingan ,terima kasih
ReplyDeleteSetelah saya membaca artikel diatas, saya sangat setuju kalau burung perkutut menjadi hewan yang potensial, dan lebih bagus lagi apabila coba mengkembangkan lebih luas lagi, sehingga pecinta pecinta burung khususnya tau lebih banyak tentang indahnya tentang burung perkutut,
ReplyDeleteSetelah saya membaca artikel diatas, saya sangat setuju kalau burung perkutut menjadi hewan yang potensial, dan lebih bagus lagi apabila coba mengkembangkan lebih luas lagi, sehingga pecinta pecinta burung khususnya tau lebih banyak tentang indahnya tentang burung perkutut,
ReplyDeleteSaya baru mengetahui bahwa burung perkutut merupakan hewan/ternak potensial. semoga selain dapat dimanfaatkan suaranya, burung perkutuk yang sudah afkir bisa menghasilkan produksi daging, dan karkasnya bisa mencapai berat karkas ayam broiler. sehingga menjadi ternak dwiguna.
ReplyDeletesuatu artikel yang menarik, ya menurut saya burung perkutut sebagi hewan potensial saya setuju, memang harus nya sebagi warga indonesia burung perkutut sendiri bukanlah jenis unggas yang tidak asing lagi, mungkin pasar nya cocok untuk para penghobi, dan saya lebih setujun pemeliharaan dengan tanpa kandang dan burung perkutut yang di pelihara telah di domestifikasi
ReplyDeleteE1C011061
ReplyDeletesetalah saya baca artikel ini memang burung terkutut hewan yang berpotensi sangat tinggi,tpi burung terkutut lebih banyak disenangi olah para penghobi bukan masyarakat umumnya
dian sanata (e1c010029)
ReplyDeleteartikel yang menarik,yang ingin saya tanyakan,apakah burung perkutut butuh pakan tambahan untuk memancing supaya pandai berkicau..?
SIKI ANDRI PUTRA (E1C010033). Sebenarnya aneka burung yang berada di Bengkulu khususnya itu banyak sekali ragamnya,akan tetapi sepengetahuan saya pencinta burung masih sedikit sekali di Bengkulu. Yang menjadi pertannyaan saya pak, kira-kira yang menjadi alasan orang kurang berminat untuk menernakkan burung itu apa pak..??? apakah karena SDM yang kurang,ataukan karena burung peminatnya sedikit ataukah pakannya susah didapat pak..?? ataukah ada alasan lain menurut bapak..?? Thank's.
ReplyDeleteTRIYO INDIKA PUTRA (E1C010041)
ReplyDeleteartikel ini sangat bagus,, burung perkutut ini padahal burung yang bersuara merdu dan menarik pa lagi mempunyai perkutut bangkok,, du mintak ampun suaranya bagus benar,,
ne kalw teman2 mempunyai burung perkutut bangkok yg asli biasanya badanya besar di bandingkan perkutut lain,, dan di kakinya mempunyai cincin,,klw memg da ma teman2 jg dijual y burung perkututnya,,
ok
Leo Darno Nababan
ReplyDeleteE1C010057
Artikel ini sudah bagus pak,saya sangat setuju dengan burung perkutut,apakah brung ini tidak bisa dikonsumsi atau hanya untuk peliharaan saja.
denik pusnawati e1c010026
ReplyDeleteartikel ini sangat menarik menurut saya,karena burung perkutut tersebut sudah di kenal di kalangan masyarakat..
E1C011090
ReplyDeleteburung perkutut menurut saya hewan ini adalah hewan yang menarik karena sering di pelihara dirumah ,,, sebab bisa menghilangkan stress karena beban pikiran ketika mendengar kicauannya seperti penghibur,,,dan gmn cara nya supaya dalam pengembang biakan nya bisa jadi bisnis,, pak terimakasih
burung perkutut menurut saya burung ini adalah burung yang mempunyai suara yang merdu dan bagus. karena sering di pelihara dirumah, sebab bisa menghilangkan stress karena beban pikiran ketika mendengar kicauannya seperti penghibur dan Bagaimana cara penegmbangan penangkaran burug perkutut ini agar bisa bi konservasikan.
ReplyDeleteSebagai hewan potensial, sebaiknya burung perkutut ini tetap dilindungi dan jangan sampai punah.
ReplyDeleteAbdurrahman
ReplyDeleteE1C013101
Pemeliharaan burung perkutut sangat sulit untuk dikembangkan dengan cara dikandangkan, beda dengan burung merpati yagn mudah dikembangkan dengan cara dikandangkan. Mengapa burung perkutut sulit untuk dikembangkan di kandang ?
terima kasih.