Pages

Sunday, March 24, 2013

Pengaruh Penggunaan Bungkil Biji Jarak (jatropha curcas linn) Pada Ayam Broiler



 Oleh : Redo Putra
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

ABSTRAK
Meningkatnya impor dan harga bahan pakan ternak menimbulkan permasalahan bagi peternak untuk mengembangkan dan meningkatkan produktifitas daging pada ayam broiler. Salah satu alternatif yang baik untuk mengatasi hal ini adalah memanfaatkan limbah lokal yang ada didalam negeri, yaitu limbah Bungkil Biji Jarak Pagar (jatropha curcas linn). Bungkil Biji Jarak Pagar (BBJP) mengandung protein mencapai (58%-60%),namun pemanfaatannya sebagai bahan baku pakan segar sangat rendah. Hal ini disebabkan, karena ada beberapa zat antinutrisi yang terkandung dalam (BBJP) tersebut, yaitu curcin dan phorbolesther. Zat antinutrisi tersebut dapat mengganggu metabolisme dan sintesis protein dalam tubuh ternak. Bungkil biji jarak yang di berikan secara kimiawi bertujuan untuk mengurangi kandungan anti nutrisi yang ada di dalamnya, pemberian bungkil biji jarak ini di berikan sebanyak 4 % dalam campuran pakan yang di kontrol terhadap ayam broiler. Pemberian Bungkil Biji Jarak Pagar (BBJP) pada peformens ayam broiler ini, menunjukkan hasil yang positif terhadap peformens ayam broiler dan tidak menyebabkan kematian pada ayam broiler.
Kata kunci: ayam broiler, bungkil biji jarak pagar, Peformens dan pertumbuhan

Wednesday, March 20, 2013

“Efisiensi Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Biogas Pada Peternakan Rakyat”



Oleh : Yusuf Kurniawan
 
ABSTRAK
Dengan kondisi cadangan energy utama ( Minyak bumi ) Indonesia sebesar 8.4 miliar barel ( IPB. 2008 ) yang dipresiksi akan habis 18 tahu kedepan maka perlu dalukan usaha – usaha untuk mengantisipasi terjadinya defesiensi bahan bakar yang akan menyebakkan lumpuhnya perekonomian Nasional. Salah satu langkah yang telah dilakukan yaitu dengan menyiapkan energy alternative yang dapat diperbaharui berupa Bio-diesel, Bio-ethanol, Bio-oil, dan Biogas. Untuk biodiesel jumlah terpasang masih 1 persen dari potensi yang bisa dimanfaatkan di Indonesia (Teguh Wikan Widodo, Ana N., A.Asari dan Astu Unadi, 2006) dengan banyak manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan Biodegister / instalasi biogas (Teguh Wikan Widodo, Ana N., A.Asari dan Astu Unadi, 2006) dan juga nilai ekonomis dari pemasangan instalasi bogas ini (Hendra Siswahyudi. 2010) maka usaha ini sangat baik untuk diterapkan di peternakan rakyat.
Kata kunci : kotoran ternak, biogas.

Monday, March 4, 2013

Bawang Putih Sebagai Feed Additive Untuk Ayam



Oleh : Putri Anggraini

ABSTRACK

Penggunaan antibiotik sintetik dalam dunia peternakan ayam dapat menimbilkan dampak negatif bagi kesehatan ternak dan manusia. Antibiotik sintetik mengakibatkan residu bahan kimia berbahaya dalam produk yang dihasilkan dan menyebabkan resistensi bakteri – bakteri berbahaya yang terdapat didalam tubuh ayam.bawang putih memiliki kandungan senyawa aktif yang terbukti mampu menggantikan fungsi dari antibiotik sintetik didalam tubuh ayam. beberapa senyawa aktif yang terkandung didalam umbi bawang putih adalah allicin, selenium dan metilatil trisulfida. Ketiga senyawa aktif ini mampu membantu terjadinya proses metabolisme di dalam tubuh ayam yang jauh lebih baik. Adanya beberapa kandungan senyawa aktif ini membuat bawang putih berpotensial untuk digunakan sebagai feed additive pengganti antibiotik sintetik pada ternak ayam. Sudah banyak para ahli yang melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian bawang putih tarhadap performans, produktivitas serta kesehatan ayam. Mereka mencampurkan ekstrak bawang putih kedalam ransum yang akan diberikan kepada ayam. Hasil penelitian dibandingkan dengan hasil penelitian yang tidak menggunakan bawang putih tetapi menggunakan antibiotik sintetik. menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulbardi dan Bintang ( 2007) pemberian tepung bawang putih sebanyak 0,02% mampu merangsang pertambahan bobot badan ayam broiler lebih cepat, dengan pencapaian konversi pakan sebesar 1,81 dan diikuti dengan penurunan jumlah konsumsi pakan oleh ayam broiler. Sedangkan untuk ayam petelur, menurut Maryam et al (2003), pemberian ektrak bawang putih sebanyak 4% pada ransum ayam petelur yang diinfeksi aflaktosin 0,4 mg AFB1/kg BH dapat meningkatkan bobot badan dan produksi telur serta dapat mengurangi kadar residu aflaktosin pada telur yang dihasilkan.

Kata kunci : ayam, bawang putih, feed additive, antibiotik sintetik, allicin.