Saturday, February 25, 2012

PEMANFATAN DAUN UBI KAYU ( Manihot utilissima ) UNTUK PAKAN TERNAK UNGGAS



Oleh : Hermy Puspita Sari
Npm : E1C009004
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Unib
ABSTRAK
Daun Ubi kayu mengandung protein antara 20 sampai 27 % dari bahan kering, sehingga dapat digunakan sebagai pakan suplemen sumber protein terhadap hijauan lain rumput lapangan, daun tebu dan jerami padi yang berkadar protein rendah. Nilai tersebut hampir setara dengan kandungan protein pada beberapa tanaman jenis leguminosa yang umum digunakan sebagai pakan ternak kambing, misalnya lamtoro (24,2 %), glirisidia (24,3 %), turi (27,1 %) dan kaliandra (30,5 %) (Marjuki, 1993). Kandungan protein yang tinggi tersebut maka daun ubikayu sangat potensial sebagai pakan sumber protein untuk ternak dan sangat cocok bagi petani karena ketersediaannya yang cukup banyak di sekitar area penanaman ubikayu, terutama pada saat panen.
Silase merupakan metode pengawetan hijauan pakan ternak dalam bentuk segar melalui proses fermentasi dalam kondisi an aerob. Dengan metode tersebut maka daun ubikayu yang tersedia melimpah pada saat panen dapat diawetkan dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan suplemen sumber protein dalam jumlah secukupnya dan dalam jangka waktu yang lama. Penyimpanan daun ubikayu dalam bentuk silase terbukti dapat mempertahankan kondisi, kualitas dan palatabilitasnya dalam waktu yang cukup lama dan menurunkan kadar HCN sebesar 60 sampai 70 %, sehingga lebih aman diberikan pada ternak. Fermentasi dapat menggunakan mikroorganisme (EM4) maupun dengan dengan di campur dengan bahan pakan lainnya
 Namun, daun ubi kayu mengandung serat kasar yang tinggi yang membatasi penggunaannya sebagai bahan pakan unggas. Daun ubi kayu mengandung serat kasar sebesar 25,71% (Sudaryanto, 1994). Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengurangi  kadar serat kasar dalam daun ubi kayu untuk memperbaiki nilai gizinya.
Kata kunci ( daun ubi kayu, fermentasi dan silase )

Monday, February 13, 2012

POTENSI PEMANFAATAN SEMAK BUNGA PUTIH (CHROMOLAENA ODORATA) SEBAGAI PAKAN TERNAK



Oleh
Dian Rahayu
Abstrak :
            Pemanfaatan Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata) dalam Ransum sebagai pakan ternak mempunyai potensi yang tinggi untuk meningkatkan pertambahan bobot badan pada ternak dan memberikan keuntungan secara ekonomis serta juga bermanfaat dalam konsentrat pakan ternak sebagai konsumsi dan prtambahan bobot badan serta menghasilkan konversi pakan.
Kata kunci : semak bunga putih, pertambahan, konsentrat, ransum

PENDAHULUAN
Semak bunga putih merupakan gulma bagi pertanian karena pertumbuhannya yang cepat, sehingga menggu produksi tanaman pertanian dan dapat menutupi lahan pertanian.
Klasifikasi ilmiah dari semak bunga putih (Chromolaena odorata)
Kingdom         : plantae
Diviso              : Magnoliohyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub-kelas         : Asterales
Familia            : Asteraceae
Genus              : Chromolaena
Spesies            : Chromolaena odorata (Wikipedia, 2011)
Chrolaena dikenal pula dengan nama tekelan maupun kirinyuh. Semak bunga putih merupakan tumbuhan perdu berkayu tahunan. Gulma ini mempunyai cirri khas: daun berbentuk segita, mempunyai tiga tulan daun yang nyata terlihat dan bila diremas akan terasa bau yang khas, percabangan berhadapan, perbungaan majemuk yang dari jauh terlihat berwarna putih. Penyebaran meliputi 50 – 1000 m diatas permukaan laut (Nasution, 1986).

Tuesday, February 7, 2012

PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DALAM RANSUM RUMINANSIA DAN UNGGAS


Oleh : Rina Yunita
Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu
Abstrak
Dalam mengelola usaha peternakan, ransum seringkali menjadi kendala yang dihadapi oleh peternak karena harganya yang mahal. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan pemanfaatan bahan pakan yang mudah diperoleh, ekonomis, mempunyai kandungan gizi yang cukup baik, dan tidak mengganggu produksi serta kesehatan ternak itu sendiri. Salah satu bahan pakan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun ransum yaitu ampas tahu. Ampas tahu merupakan salah satu bahan pakan yang masih cukup baik dan potensial untuk digunakan sebagai bahan penyusun ransum. Menurut Rahman (1993), ampas tahu dalam bentuk aslinya dapat menimbulkan dampak atau permasalahan lingkungan, karena hasil degradasinya dapat menimbulkan persenyawaan yang berbau busuk jika ampas tahu tidak dimanfaatkan. Ampas tahu memiliki kandungan protein dari pemerasannya sebesar 17% dari jumlah protein yang terdapat dalam kedelai dan protein yang terdapat dalam ampas tahu sebesar 6%. Ampas tahu sebagai makanan ternak dapat diberikan dalam bentuk tepung atau dapat diberikan dalam bentuk basah. Dari hasil analisis kimia pakan, ampas tahu mengandung protein kasar sebesar 21,29%, lemak 9,96%, serat kasar 19,94%, energi metabolis 1800 kkal/kg, kalsium 0,14% dan phospor 1,13% (Airirsyah, 2001).
Kata kunci : ampas tahu, ransum, nilai gizi, entok, puyuh, ruminansia

Wednesday, February 1, 2012

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG UNTUK PAKAN UNGGAS


Oleh : SITI QOTIMAH E1C009013
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

ABSTRAK

Kandungan nutrisi kulit pisang sangat berpotensi sekali sebagai sumber karbohidrat yang baik untuk semua fase kehidupan ternak. Kandungan karbohidrat terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 66,20 % (Heruwatno, dkk. 1993) dan masih mengandung selulosa dan hemiselulosa sebesar 40 % dari total serat kasar yang dikandungnya (Parakkasi, 1990) dengan kandungan serat kasar kulit pisang sebesar 13 % (Gohl, 1981).
Hasil analisis kulit pisang yang dilakukan di Laboratorium nutrisi dan makanan Ternak Universitas Brawijaya (Susilowati, 1997) diperoleh komposisi nutrient sebagai berikut : BK = 12,6 %; BO = 80,36%; PK = 8,36 %; gula reduksi = 42,34 % dan gula terlarut = 5,41 %. Kandungan karbohidrat yang besar terutama gula reduksi pada kulit pisang ambon termasuk dalam Readily Available Carbohidrates (RAC) dengan energy bruto sebesar 3724,32 Kcal/kg.
Beberapa penelitian menunjukkan pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dapat meningkatkan produksi ayam kampung dilihat dari pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan berat organ pencernaan. Pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang juga dapat menghasilkan daging ayam broiler dengan kadar kolesterol rendah
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...